Tanda-Tanda Bayi Prematur Perawatan Bayi Prematur di Rumah Sakit

4. Tanda-Tanda Bayi Prematur

Umur kehamilan sama dengan atau kurang dari 37 minggu, berat badan sama dengan atau kurang dari 2500 gram, panjang badan sama dengan atau kurang dari 46 cn, kuku panjangnya belum melewati ujung jari, batas dahi dan rambut kepala tidak jelas, lingkar kepala sama dengan atau kurang dari 33 cm, lingkar dada sama dengan atau kurang dari 30 cm, rambut lanugo masih banyak, jaringan lemak subkutan tipis atau kurang, tulang rawan daun telinga belum sempurna pertumbuhannya, sehingga seolah-olah tidak teraba tulang rawan daun telinga, tumit mengilap, telapak kaki halus, alat kelamin pada bayi laki-laki pigmentasi dan rugue pada skrotum. Untuk bayi perempuan klitoris menonjol, labia minora belum tertutup oleh labia mayora, tonus otos lemah, sehingga bayi kurang aktif dan batuk masih lemah atau tidak efektif, dan tangisnya lemah, jaringan kelenjer mamae masih kurang akibat pertumbuhan otot dan jaringan lemak masih kurang, verniks kaseosa tidak ada atau sedikit Surasmi, Handayani Kusuma, 2003 hlm. 33.

5. Perawatan Bayi Prematur di Rumah Sakit

Yang pasti, bayi yang lahir prematur memerlukan perawatan yang lebih intensif. Karena dia masih membutuhkan lingkungan yang tidak jauh berbeda dari lingkungannya selama dalam kandungan. Oleh karena itu, di rumah sakit bayi prematur akan mendapatkan perawatan sebagai berikut : a. Dimasukkan dalam inkubator Inkubator berfungsi menjaga suhu bayi supaya tetap stabil. Akibat sistem pengaturan suhu dalam tubuh bayi prematur belum sempurna, maka suhunya bisa naik atau turun secara drastis. Ini tentu bisa mambahayakan Universitas Sumatera Utara kondisi kesehatannya. Selain itu, otot-ototnya pun relatif lebih lemah. Sementara cadangan lemaknya juga lebih sedikit dibanding bayi yang lahir cukup bulan. b. Pencegahan infeksi Mudahnya bayi prematur terinfeksi menjadikan ini salah satu fokus perawatan di RS. Pihak RS akan terus mengontrol dan memastikan jangan sampai terjadi infeksi karena bisa berdampak fatal. c. Minum cukup Bagi bayi, susu adalah sumber nutrisi yang utama. Untuk itulah selama dirawat, pihak RS harus memastikan si bayi mengkonsumsi susu sesuai kebutuhan tubuhnya. Selama belum bisa mengisap dengan benar, minum susu dilakukan dengan menggunakan pipet. Pada bayi prematur refleks isap, telan dan batuk belum sempurna, kapasitas lambung masih sedikit, daya enzim pencernaan terutama lipase masih kurang disamping itu kebutuhan protein 3-5 ghari dan tinggi kalori 110 kalkghari, agar berat badan bertambah sebaik-baiknya. Jumlah ini lebih tinggi dari yang diperlukan bayi cukup bulan. Pemberian minum dimulai pada waktu bayi berumur tiga jam agar bayi tidak menderita hipoglikemia dan hiperbilirubinemia. Sebelum pemberian minum pertama harus dilakukan pengisapan cairan lambung. Hal itu perlu untuk mengetahui ada tidaknya atresia esofagus dan mencegah muntah. d. Memberikan sentuhan Selama bayi dibaringkan dalam inkubator bukan berarti hubungan dengan ibunya harus putus. Justru, ibu sangat disarankan untuk terus memberikan Universitas Sumatera Utara sentuhan pada bayinya. Bayi prematur yang banyak mendapat sentuhan ibu menurut penelitian menunjukkan kenaikan berat badan yang lebih cepat daripada jika si bayi jarang disentuh. e. Membantu beradaptasi Bila memang tidak ada komplikasi, perawatan di RSUD. Dr. Pirngadi Medan bertujuan membantu bayi beradaptasi dengan lingkungan barunya. Setelah suhunya stabil dan memungkinkan biasanya sudah dibolehkan dibawa pulang. Namun, ada juga sejumlah RS yang menggunakan patokan berat badan. Misalnya bayi baru boleh dibawa pulang kalau beratnya mencapai 2 kg, kendati sebenarnya berat badan tidak berbanding lurus dengan kondisi kesehatan bayi secara umum Maulana, 2008, hlm. 201- 202.

6. Perawatan Lanjutan Bayi Prematur di Rumah