Uji Validitas dan Reliabilitas

signifikansi 5. Bila nilai Croncbach Alpha berada di atas 0,6 - 0,8 maka pengukuran yang dipakai reliable atau alat ukur yang digunakan benar mengukur apa yang hendak diukur.

2. Uji Asumsi Klasik

Untuk memperoleh hasil yang lebih akurat pada analisis regresi linier berganda ini, maka dilakukan pengujian asumsi klasik agar hasil yang diperoleh memliki sifat Best LinierUnbiased Estimator BLUE yaitu: a. Best adalah yang terbaik b. Linier adalah kombinasi linier dari data sampel. Jika ukuran sampel ditambah maka hasil nilai estimasi akan parameter popolasi yang sebenarnya c. Unbiased adalah rata-rata atau nilai harapan atau estimasi sesuai dengan nilai yang sebenarnya d. Efficient Estimator adalah memiliki varians yang minimum diantara pemerkira lain yang tidak bias. Beberapa asumsi klasik yang harus dipenuhi terdiri dari: a. Uji Normalitas Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regrsi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal tau tidak. Model regresi ini yang baik adalah memiliki distribusi data normal tau mendekati normal. Normalitas dapat dideteksi dengan melihat histogram dari residualnya. Menurut Priyatno menyatakan bahwa kriteria pengambilan keputusan yaitu sebagai berikut: 16 1 Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal atau grafik hostogramnya menunjukan pola distribusi normal regresi memenuhi asumsi normalitas. 2 Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak mnunjukan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. b. Uji Heterokedastisitas Heterokedastisias menunjukan bahwa varians variabel tidak sama untuk semua pengamatan. Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisias. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisias atau tidak terjadi heterokedastisias. Salah satu cara untuk melihat adanya problem heterokedastisias adalah dengan melihat grafik plot antara nilai produksi variabel ZPRED dengan residualnya ZRESID. 16 Duwi Priyatno, Analisis Korelasi, Regresi, dan Multivariate dengan SPSS, Yogyakarta: Gava Media, 2013, h. 59. c. Uji Multikoliniearitas 17 Uji Multikoliniearitas nerupakan uji yang ditunjukan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas variabel independen. Model uji regresi yang baik selayaknya tidak terjadi multikoliniearitas. Untuk mendeteksi ada tau tidaknya multikoliniearitas: 1 Menganalisis korelasi antar variabel bebas. Jika antar variabel bebas ada korelasi yang cukup tinggi diatas 0,90 maka hal ini merupakan indikasi adanya multikoliniearitas. 2 Multikoliniearitas dapat juga diukur dengan VIF, jika VIF 10 maka tingkat koliniearitas dapat dioleransi. d. Uji Autokorelasi Menurut Priyatno menyatakan bahwaautokorelasi adalah keadaan dimana terjadinya korelasi dari residual untuk pengamatan yang satu dengan pengamatan yang lain yang disusun menurut runtun waktu. Regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah autokorelasi. 18 Menguji autokorelasi dalam suatu model bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara variabel pengganggu pada periode tertentu dengan variabel sebelumnya. 19 17 Tony Wijaya, Analisis Multivariant, Yogyakarta: Penerbit Universitas Atma Jaya, 2010, h. 51 18 Duwi Priyatno, SPSS untuk Analisis Korelasi, Regresi, dan Multivariate, h. 61. 19 Wiratna Sujarweni, SPSS Untuk Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2014, Cet. I, h. 186.