35
4.1.2.4 Kuat Pegang Sekrup
Hasil pengujiian kuat pegang sekrup OSB secara lengkap disajikan pada Lampiran 5, sedangkan nilai rata-ratanya tertera pada Gambar 16.
Gambar 16 Rata-rata nilai kuat pegang sekrup OSB kecil. Berdasarkan data pada Gambar 16 diketahui bahwa nilai rata-rata kuat
pegang sekrup OSB hasil penelitian berkisar antara 40,07-49,83 kgf. Nilai rata- rata kuat pegang sekrup terendah 40,07 kgf terdapat pada OSB A5 kayu Akasia
dengan kadar perekat 5, sedangkan nilai rata-rata kuat pegang sekrup tertinggi 49,83 kgf terdapat pada OSB M5 kayu Manii dengan kadar perekat 5.
Dari hasil analisis keragaman didapatkan bahwa faktor jenis kayu, kadar perekat dan interaksi keduanya tidak berpengaruh nyata terhadap nilai kuat
pegang sekrup papan OSB. Dari hal ini dapat disimpulkan bahwa nilai kuat pegang sekrup tidak terpengaruh oleh jenis kayu dan kadar perekat. Seluruh papan
yang dibuat memenuhi standar JIS A 5908 : 2003.
4.1.2.5 Retensi Kekuatan
Perbandingan nilai antara pengujian basah dan kering pada MOE dan MOR menghasilkan besaran yang disebut retensi kekuatan strength retention
Massijaya 1997 dalam Nuryawan et al. 2008. Pengujian tersebut dimaksudkan untuk menilai kelayakan OSB jika digunakan untuk keperluan eksterior. Hasil
pengujiian retensi kekuatan secara lengkap disajikan pada Lampiran 6, sedangkan nilai rata-ratanya disajikan pada Gambar 17, 18, 19 dan 20.
10 20
30 40
50 60
70
M A
C
Kuat Pegang Sek rup
Kgf
Jenis Kayu
perekat 5 Perekat 7
JIS A 5903 : 2003
M = Manii A = Akasia
C = Campuran
36
Gambar 17 Rata-rata nilai retensi kekuatan MOE sejajar serat OSB kecil.
Gambar 18 Rata-rata nilai retensi kekuatan MOE tegak lurus serat OSB kecil.
Gambar 19 Rata-rata nilai retensi kekuatan MOR sejajar serat OSB kecil.
10 20
30 40
50 60
70 80
M A
C
Retensi Kek uatan
Jenis Kayu
Perekat 5 Perekat 7
M = Manii A = Akasia
C = Campuran
10 20
30 40
50 60
70 80
M A
C
Retensi Kek uatan
Jenis Kayu
Perekat 5 Perekat 7
M = Manii A = Akasia
C = Campuran
20 40
60 80
100 120
M A
C
Retensi Kek uatan
Jenis Kayu
Perekat 5 Perekat 7
M = Manii A = Akasia
C = Campuran
37
Gambar 20 Rata-rata nilai retensi kekuatan MOR tegak lurus serat OSB kecil. Menurut Nuryawan 2001 dalam Santosa 2010, nilai retensi kekuatan
lebih dari 50 dapat diartikan bahwa produk tersebut dapat digunakan untuk keperluan eksterior karena produk tersebut tahan akan kondisi ekstrim.
Berdasarkan hasil perhitungan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 17, 18, 19, dan 20, secara umum dapat dikatakan bahwa OSB yang layak untuk penggunaan
eksterior adalah papan A7 kayu Akasia dengan kadar perekat 7
. Berdasarkan hasil analisis pada pembahasan sebelumnya didapatkan bahwa
OSB kayu Akasia memiliki kestabilan dimensi yang lebih baik daripada OSB kayu Manii ataupun campuran pada kondisi basah. Kestabilan dimensi yang tinggi ini
menyebabkan penurunan nilai kekuatan lentur dan patah pada OSB yang terbuat dari kayu akasia menjadi lebih kecil dibandingkan OSB yang terbuat dari kayu manii dan
kayu campuran. Sehingga produk ini dapat digunakan untuk keperluan eksterior. Selain itu didapatkan pula bahwa kadar perekat 7 lebih baik dibandingkan
kadar perekat 5 karena semakin tinggi kadar perekat yang digunakan, kemampuan menolak air menjadi semakin besar. Kedua keunggulan inilah yang menyebabkan
papan A7 layak dipakai untuk keperluan eksterior. Dari grafik tersebut pun terlihat bahwa papan C7 memiliki potensi untuk penggunaan eksterior terutama bila dilihat
dari nilai retensi kekuatan MOR-nya. Kualitas papan campuran lebih baik daripada papan kayu Manii karena pada papan campuran terdapat bagian yang terbuat dari
kayu Akasia yang penyerapan airnya rendah.
20 40
60 80
100 120
M A
C
Retensi Kek uatan
Jenis Kayu
Perekat 5 Perekat 7
M = Manii A = Akasia
C = Campuran
38
4.1.2.6 Penentuan OSB Terbaik