38
4.1.2.6 Penentuan OSB Terbaik
Penentuan OSB terbaik dilakukan dengan cara pemberian skor pada setiap parameter yang diuji. Papan. Setiap parameter yang memenuhi standar akan diberi
nilai satu 1, sedangkan yang tidak memenuhi standar akan diberi nilai nol 0. Papan dengan total nilai tertinggi merupakan OSB dengan kualitas terbaik. Hasil
pengurutan dapat dilihat pada Lampiran 15. Penentuan OSB terbaik yang ditinjau dari nilai yang dihasilkan dari sifat
fisis dan mekanis OSB memperlihatkan bahwa OSB M7 kayu Manii dengan kadar perekat 7, merupakan OSB dengan nilai total tertinggi yaitu sebesar 24
point, sehingga direkomendasikan sebagai OSB dengan kualitas terbaik bila dibandingkan dengan karakteristik sifat OSB dari kombinasi strand dan kadar
perekat lain. Sedangkan OSB C5 kayu campuran dengan kadar perekat 5 merupakan OSB terburuk, karena memiliki nilai total terendah yaitu 15 point. Jika
dihitung berdasarkan jenis kayu, maka jenis kayu yang memberikan hasil terbaik adalah kayu Manii 45 point, diikuti kayu Akasia 39 point dan yang terburuk
adalah kayu campuran 34 point. Bila dihitung berdasarkan kadar perekat, maka dapat disimpulkan bahwa kadar perekat 7 63 point memberikan sifat yang
lebih baik jika dibandingkan kadar perekat 5 55 point. Kadar perekat 7 ini akan digunakan untuk pembuatan papan ukuran besar pada penelitian tahap
berikutnya.
39
4.2 Penelitian Tahap Kedua Large Scale Board 4.2.1 Sifat Fisis Oriented Strand Board OSB
4.2.1.1 Kerapatan
Data lengkap hasil pengujian kerapatan OSB besar secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 10, sedangkan nilai rata-rata hasil pengujian dapat dilihat
pada Gambar 21.
Gambar 21 Rata-rata nilai kerapatan OSB besar. Berdasarkan data pada Gambar 21 diketahui bahwa nilai rata-rata kerapatan
OSB hasil penelitian berkisar antara 0,40-0,54 gcm
3
. Nilai rata-rata kerapatan terendah 0,40 gcm
3
terdapat pada OSB besar dari kayu, sedangkan nilai rata- rata kerapatan tertinggi 0,54 gcm
3
terdapat pada OSB kecil kayu campuran. Kerapatan papan yang dihasilkan tidak mencapai kerapatan sasaran yaitu sebesar
0,6 gcm
3
, hal ini terjadi karena ketebalan papan yang dihasilkan lebih dari 1 cm. Ketebalan papan yang lebih dari 1 cm disebabkan adanya spring back,
penyesuaian kadar air saat pengkondisian dan tekanan kempa yang rendah. Nilai kerapatan papan besar lebih rendah dibandingkan papan kecil. Hasil
uji t menunjukkan bahwa nilai rata-rata kerapatan papan OSB Akasia, Manii dan campuran ukuran kecil dan besar benar-benar berbeda, dalam hal ini nilai rata-rata
kerapatan OSB kecil lebih tinggi dibandingkan nilai kerapatan papan besar. Seluruh papan yang dihasilkan memenuhi standar JIS A 5908 : 2003, yang
mensyaratkan kerapatan papan partikel sebesar 0,4-0,9 gcm
3
.
0,0 0,1
0,2 0,3
0,4 0,5
0,6 0,7
0,8 0,9
M A
C
Kerapatan gcm
Jenis Kayu
Papan Kecil Papan Besar
M = Manii A = Akasia
C = Campuran
JIS A 5903 : 2003