9
3.3.2 Pengeringan dan Penyimpanan Strand
Strand yang telah dipilih kemudian disimpan dalam keadaan terbuka sampai kadar airnya mencapai kadar air kering udara, kemudian strand tersebut akan
dioven hingga mencapai kadar air berat kering tanur BKT. Strand yang telah dioven dimasukkan kedalam kantung plastik dan disimpan di tempat yang kering.
3.3.3 Persiapan Perekat
Perekat yang dipakai adalah perekat MDI. Banyaknya perekat MDI yang digunakan adalah sebesar 5 dan 7 dari berat kering oven strand. Dalam
perhitungannya diberi tambahan 5 dari berat perekat yang dibutuhkan untuk menggantikan perekat yang tersisa pada spray gun dan rotary blender.
3.3.4 Pencampuran Strand dan Perekat
Pencampuran perekat dengan strand dilakukan dengan menggunakan alat rotary blender, sedangkan untuk memasukan perekat ke dalam rotary blender
dilakukan dengan bantuan spray gun.
3.3.5 Pembentukan Lapik Mats OSB
Lapik yang dibuat terdiri dari 3 lapis yaitu lapisan face, back dan core. Arah strand lapisan face dan back disusun sejajar menurut arah memanjang panil,
sedangkan lapisan core arahnya tegak lurus terhadap lapisan face dan back untuk meningkatkan stabilitas dimensi panil yang dibentuk. Lapik yang dibuat
berukuran 30 cm x 30 cm x 1 cm dan 81 cm x 81 cm x 1 cm dengan kerapatan target sebesar ± 0.6 gcm
3
. Tebal lapisan core ditargetkan setengah dari tebal papan.
3.3.6 Pengempaan
Tekanan spesifik yang digunakan dalam pengempaan sebesar 15 kgfcm
2
, dengan waktu kempa selama 7 menit dan suhu 170
C. Pengempaan menggunakan kempa panas karena perekat MDI merupakan tipe perekat termosetting yang dapat
mengeras bila terkena panas. Pengempaan diharapkan menghasilkan papan dengan ketebalan 1 cm.
10
3.3.7 Pengkondisian
Setelah proses pengempaan, lembaran-lembaran OSB diberi perlakuan conditioning dengan cara penumpukan rapat solid files selama ± 14 hari agar
perekat dapat mengeras dengan baik dan kadar air papan mencapai kesetimbangan. Setelah dua minggu papan dapat dipotong untuk diuji sifat fisis
dan mekanisnya.
3.4 Pengujian Sifat Fisis OSB 3.4.1 Kadar Air KA