52 kayu Akasia. Nilai rata-rata MOR basah tegak lurus serat OSB hasil penelitian
berkisar antara 46,4-90,8 kgfcm
2
. Nilai rata-rata MOR basah tegak lurus serat terendah 46,4 kgfcm
2
terdapat pada OSB besar dari kayu Akasia, sedangkan nilai rata-rata MOR basah tegak lurus serat tertinggi 90,8 kgfcm
2
terdapat pada OSB kecil dari kayu Akasia.
Hasil uji t menunjukan bahwa nilai rata-rata keteguhan patah basah sejajar serat OSB kayu Akasia dan Manii ukuran kecil berbeda dengan OSB ukuran
besar, dengan kecenderungan OSB kecil memiliki nilai keteguhan patah basah sejajar serat yang lebih tinggi. Nilai rata-rata keteguhan patah basah sejajar serat
OSB kayu campuran ukuran kecil tidak berbeda dengan ukuran besar. Pada nilai keteguhan patah basah tegak lurus serat didapatkan bahwa OSB kayu campuran
dan Manii ukuran kecil tidak berbeda nyata dengan ukuran besar, sedangkan OSB kayu Akasia berbeda nyata dengan kecenderungan OSB kecil memiliki nilai
keteguhan patah basah tegak lurus serat yang lebih tinggi. Seluruh papan yang dihasilkan tidak memenuhi standar CSA 0437.0 Grade O-2 untuk keteguhan
patah sejajar serat dan tegak lurus serat OSB.
4.2.2.3 Kekuatan Rekat Internal
Hasil pengujian kekuatan rekat internal OSB besar secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 11, sedangkan nilai rata-rata kekuatan rekat internal
disajikan dalam bentuk grafik pada Gambar 35.
Gambar 35 Rata-rata nilai kekuatan rekat internal OSB besar
1 2
3 4
5 6
7 8
M A
C
Kek uatan Rek
a t
Internal k
gf
Jenis Kayu
Papan Kecil Papan Besar
M = Manii A = Akasia
C = Campuran
CSA 0437.0 Grade O-2
53 Berdasarkan data pada Gambar 35 diketahui bahwa nilai rata-rata kekuatan
rekat OSB hasil penelitian berkisar antara 3,18-6,53 kgfcm
2
. Nilai rata-rata kekuatan rekat terendah 3,18 kgfcm
2
terdapat pada OSB besar dari kayu Manii, sedangkan nilai rata-rata kekuatan rekat tertinggi 6,53 kgfcm
2
terdapat pada OSB kecil dari kayu Akasia. Nilai kekuatan rekat internal papan besar pun lebih
rendah bila dibandingkan dengan hasil pengujian papan kecil. Pengaruh kerapatan pun terlihat, dengan kerapatan yang lebih kecil ikatan antar strand menjadi tidak
kompak sehingga akan memperlemah kekuatan rekat internal papan. Hasil pengujian dengan menggunkan uji t menunjukan bahwa OSB kayu
Akasia dan Manii ukuran kecil memiliki nilai rata-rata keteguhan rekat internal yang berbeda dengan keteguhan rekat internal papan ukuran besar, sedangkan
pada OSB kayu campuran didapatkan bahwa nilai kekuatan rekat internalnya tidak berbeda antara OSB berukuran kecil dengan OSB ukuran besar. Seluruh
papan kecil yang dihasilkan memenuhi persyaratan kekuatan pada standar CSA 0437.0 Grade O-2, sebaliknya seluruh papan besar tidak memenuhi standar CSA
0437.0 Grade O-2 tersebut.
4.2.2.4 Kuat Pegang Sekrup
Hasil pengujian kekuatan rekat internal OSB besar secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 11, sedangkan nilai rata-rata kekuatan rekat internal
disajikan dalam bentuk grafik pada Gambar 36.
Gambar 36 Rata-rata nilai kuat pegang sekrup OSB besar.
10 20
30 40
50 60
70
M A
C
Kuat Pegang Sek rup
Kgf
Jenis Kayu
Papan Kecil Papan Besar
M = Manii A = Akasia
C = Campuran
JIS A 5903 : 2003
54 Berdasarkan data pada Gambar 36 diketahui bahwa nilai rata-rata kuat
pegang sekrup OSB hasil penelitian berkisar antara 44,03-51,85 kgf. Nilai rata- rata kuat pegang sekrup terendah 44,03 kgf terdapat pada OSB kecil dari kayu
campuran, sedangkan nilai rata-rata kuat pegang sekrup tertinggi 51,85 kgf terdapat pada OSB kecil dari kayu Akasia.
Hasil pengujian kuat pegang sekrup menunjukkan nilai yang beragam. Beberapa nilai lebih besar jika dibandingkan dengan hasil pengujian pada papan
kecil, namun beberapa lainnya lebih kecil. Hasil pengujian dengan uji t menunjukan bahwa OSB yang terbuat dari kayu Akasia, Manii dan campuran
memiliki nilai rata-rata kuat pegang sekrup yang tidak berbeda antara papan berukuran kecil dengan papan berukuran besar. Gambar 36 menunjukkan bahwa
seluruh papan yang dihasilkan memenuhi standar JIS A 5908 : 2003 untuk kuat pegang sekrup.
4.2.2.5 Retensi Kekuatan