2.1 Tinjauan Pustaka
Secara keseluruhan, air yang terdapat dipermukaan bumi membentuk sebuah lingkaran siklus air. Air di lautan, sungai, sumur, danau dan waduk akan
menguap menjadi uap air. Titik uap akan bergerombol membentuk awan. Kandungan uap di awan akan terkondensasi menjadi butiran-butirn air hujan.
Selanjutnya hujan membasahi permukaan bumi dan meresap menjadi air tanah sehingga membentuk mata air, sumur, danau ataupun mengalir melewati
sungai menuju lautan. Siklus air tersebut akan berputar terus menerus
2.2. Persyaratan Fisika
Secara fisik, kualitas air dapat diketahui dengan menggunakan indera penglihatan, perasa, penciuman, dan mencicipi untuk mengetahui rasa, kekeruhan,
warna dan bau. Standar uji fisika antara lain:
2.2.1. Kekeruhan
Kekeruhan menggambarkan sifat optik air yang ditentukan berdasarkan banyaknya cahaya yang diserap dan dipancarkan oleh bahan yang terdapat
di dalam air. Kekeruhan disebabkan adanya bahan organik dan anorganik yang tersuspensi dan terlarut misalnya lumpur dan pasir halus, maupun
bahan anorganik dan organik yang berupa plankton dan mikroorganisne lain dalam Effendi 2003. Zat anorganik yang menyebabkan kekeruhan
dapat berasal dari pelapukan batuan dan logam, sedangkan zat organik berasal dari lapukan hewan dan tumbuhan. Bakteri dapat dikategorikan sebagai materi
organiktersuspensi yang menambah kekeruhan air
.
Padatan tersuspensi berkolerasi positif dengan kekeruhan. Semakin tinggi nilai padatan tersuspensi, semakin tinggi nilai kekeruhan. Akan
tetapi, tingginya padatan terlarut tidak selalu diikuti dengan tingginya kekeruhan. Tingginya nilai kekeruhan dapat mempersulit usaha penyaringan
dan mengurangi efektivitas desinfeksi pada proses penjer-nihan air. Satuan kekeruhan yang biasa digunakan sebagai berikut :
a mgl SiO2 satuan standar = 1 unit turbiditas.
3
b NTU Nephelometric Turbidity Unit. Batas maksimal yangdiperbolehka n oleh US Environmental Protection Agency adalah 0,5-1 unit kekeruhan
NTU. Dalam batas ini, air boleh digunakansebagai air minum. Kualitas air yang baik adalah jernih bening dan tidak keruh. Batas
minimal kekeruhan air layak minum menurut Permenkes adalah 5 skala NTU. Kekeruhan air disebabkan oleh partikel-partikel yang tersuspensi dalam air.
2.2.2. Tidak berbau dan tidak berasa
Air yang mempunyai kualitas baik adalah tidak berbau dan tidak berasa. Bau dan rasa dapat dirasakan langsung oleh indra penciuman dan indra perasa.
Air yang mempunyai bau dan berasa mengindikasikan ada terjadi proses dekomposisi bahan-bahan organik oleh mikroorganisme dalam air,
disebabkan oleh senyawa fenol yang terdapat dalam air atau penyebab lainnya yang menyebabkan air tidak layak untuk dikonsumsi
2.2.3.
Total Solid
Total padatan Total Solids adalah semua bahan yang terdapat dalam contoh air setelah dipanaskan pada suhu 103°-105°C selama tidak
kurang dari 1 jam. Bahan ini tertinggal sebagai residu melalui proses evaporasi. Total solid pada air terdiri dari total padatan terlarut Total
Dissolved Solids dan total zat padat tersuspensiTotal Suspended Solids.