Input data. Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data yang diperlukan Output data. Output data berupa luas keterbukaan lahan tebangan dalam satu

40 …………… 19 dimana: JP = jumlah pohon yang tidak ditebang pohonha, lpt = luas penutupan tajuk tegakan tinggal pada umur daur setelah ditebang m 2 ha, Lpt = luas penutupan tajuk pada umur daur sebelum ditebang m 2 ha, dan jumlah pohon yang ditanam per hektar 1.667 pohonha. b. Daur optimum ditetapkan berdasarkan waktu terjadinya perpotongan antara kurva CAI dan MAI dengan kondisi lahan dimana erosinya masih dapat ditoleransi. Analisis Break Event Point Break Event Point BEP menyatakan volume penjualan kayu dimana total penghasilan tepat sama besarnya dengan total biaya. Untuk menetapkan BEP, rumus matematika sebagai berikut: Total biaya tetap pembangunan hutan tanaman per hektar BEP m 3 ha = Harga jual kayu per m 3 – Biaya variable pemanenan per m 3 Analisis Spasial Dalam analisis spasial petak tebangan akan dibagi menjadi beberapa tahap pengerjaan yaitu:

1. Input data. Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data yang diperlukan

sesuai dengan kebutuhan kajian yang dilakukan. Data yang dikumpulkan berupa peta digital yaitu peta kerja hutan tanaman PT. TPL, peta kelas lereng, peta tanah, peta administrasi. 2. Manajemen data. Pada tahap ini dilakukan dijitasi, update dan edit peta. 3. Manipulasi dan analisis data. Curah hujan dan kemiringan lahan digunakan untuk menentukan besarnya erosi tanah yang terjadi, sedangkan hasil perhitungan erosi tanah yang terjadi bersama-sama data kedalaman solum digunakan untuk menentukan kelas bahaya erosi. Data indeks tempat tumbuh digunakan untuk menentukan kelas kualitas tempat tumbuh. Kemudian kelas kualitas tempat timbuh dan kelas bahaya erosi dilakukan analisis spasial. 41

4. Output data. Output data berupa luas keterbukaan lahan tebangan dalam satu

hamparan yang aman dari bahaya erosi. Tahapan proses analisis spasial untuk penentuan luas tebangan yang aman dari bahaya erosi tanah dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5. Tahapan analisis spasial lahan yang aman dari bahaya erosi tanah di hutan tanaman eucalyptus PT TPL Sektor Aek Nauli Kajian Kelestarian Hasil Data yang diperlukan untuk menentukan besarnya etat tebangan sebagai berikut: 1. Luas areal produktif. 2. Luas setiap bonita. 3. Rata-rata volume tegakan pada akhir daur di setiap bonita. Prospek kelastarian dikaji atas dasar metode pengaturan hasil berdasarkan bonita, volume tegakan, dan faktor erosi tanah. Lb i El i = ............................................................................................ 20 R n Ev = ∑ El i x Vb i ................................................................................ 21 i=1 Model erosi tanah Peta lereng Peta Kerja HTI Kelas bahaya erosi Overlay Lahan aman dari bahaya erosi tanah Model indeks tempat tumbuh Kedalaman solum Kelas kualitas tempat tumbuh 42 Dimana: El i = etat luas pada bonita ke-i hatahun, Lb i = luas efektif pada bonita ke-i ha, Ev = etat volume pada masing-masing bonita m 3 tahun, Vb i = proyeksi potensi tegakan pada akhir daur di setiap bonita ke-i m 3 ha, R = daur tahun, n = banyaknya bonita. Analisis Sistem Model simulasi pengaturan hasil hutan tanaman eucalyptus diguna untuk melihat pengaruhnya terhadap kelestarian hutan yang dapat meminumkan bahaya erosi tanah yang terjadi. Proses penyusunan model simulasi meliputi formula model konseptual, spesifikasi model kuantitatif, evaluasi model, dan penggunaan model Grant et al. 1997; Purnomo 2005. Formula model konseptual Formula model konseptual bertujuan untuk menentukan konsep dan tujuan model sistem yang akan dianalisis. Penyusunan model konseptual ini didasarkan pada keadaan nyata di alam dengan segala sistem yang terkait antara yang satu dengan yang lain serta saling mempengaruhi sehingga dapat mendekati keadaan yang sebenarnya. Fakta yang ada di alam dimasukkan dalam simulasi dengan memperhatikan komponen-komponen yang terkait sesuai dengan konsep dan tujuan melakukan pemodelan simulasi. Formula model konseptual meliputi:

1. Penentuan tujuan model. Tujuan model ini adalah menentukan volume