Penentuan tujuan model. Tujuan model ini adalah menentukan volume

42 Dimana: El i = etat luas pada bonita ke-i hatahun, Lb i = luas efektif pada bonita ke-i ha, Ev = etat volume pada masing-masing bonita m 3 tahun, Vb i = proyeksi potensi tegakan pada akhir daur di setiap bonita ke-i m 3 ha, R = daur tahun, n = banyaknya bonita. Analisis Sistem Model simulasi pengaturan hasil hutan tanaman eucalyptus diguna untuk melihat pengaruhnya terhadap kelestarian hutan yang dapat meminumkan bahaya erosi tanah yang terjadi. Proses penyusunan model simulasi meliputi formula model konseptual, spesifikasi model kuantitatif, evaluasi model, dan penggunaan model Grant et al. 1997; Purnomo 2005. Formula model konseptual Formula model konseptual bertujuan untuk menentukan konsep dan tujuan model sistem yang akan dianalisis. Penyusunan model konseptual ini didasarkan pada keadaan nyata di alam dengan segala sistem yang terkait antara yang satu dengan yang lain serta saling mempengaruhi sehingga dapat mendekati keadaan yang sebenarnya. Fakta yang ada di alam dimasukkan dalam simulasi dengan memperhatikan komponen-komponen yang terkait sesuai dengan konsep dan tujuan melakukan pemodelan simulasi. Formula model konseptual meliputi:

1. Penentuan tujuan model. Tujuan model ini adalah menentukan volume

tegakan per hektar yang dapat dipanen di tanaman eucalyptus di PT TPL Sektor Aek Nauli dengan memperhatikan faktor erosi tanah. Model yang disusun digunakan untuk mensimulasikan berbagai skenario daur. Batasan model sistem simulasi pengaturan hasil yang telah dibangun meliputi empat sub model, yaitu: a sub model pertumbuhan tegakan, b sub model 43 erosi tanah, sub model penutupan tajuk dan d sub model pengaturan hasil. Sub model tersebut memiliki batasan dan variabel-variabel sebagai berikut: a. Pertumbuhan tegakan merupakan perkembangan volume tegakan eucalyptus sesuai dengan umur tegakan di PT TPL Sektor Aek Nauli. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tegakan adalah umur tegakan dan bonita.. b. Luas areal berhutan adalah luas areal yang dialokasikan untuk memproduksi kayu eucalyptus di Sektor Aek Nauli pada masing-masing kelas kualitas tempat tumbuh. Faktor yang mempengaruhi luas areal berhutan adalah luas areal pada tingkat kemiringan tertentu, dan luas tebangan di masing-masing kelas kualitas tempat tumbuh. c. Erosi tanah adalah besarnya erosi tanah yang terjadi di setiap kelas kemiringan lahan. Faktor yang mempengaruhi tingkat erosi tanah adalah kelas kemiringan lahan, curah hujan, dan umur tegakan. d. Pengaturan hasil menggambarkan besarnya etat luas dan etat volume yang ada di areal hutan tanaman PT TPL Sektor Aek Nauli berdasarkan potensi tegakan yang bisa ditebang pada kemiringan lahan tertentu di setiap kelas kualitas tempat tumbuh. e. Daur merupakan umur tanaman eucalyptus pada saat ditebang. f. Penutupan tajuk adalah persen penutupan tajuk di setiap umur tegakan eucalyptus. Komponen-komponen sistem dikategorikan ke dalam variabel-variabel sebagai berikut: a. Driving variable, merupakan variabel-variabel yang mempengaruhi variabel lain tetapi tidak dipengauhi oleh variabel lain. b. Auxilary variable, merupakan variabel pembantu yang dibangkitkan dari perhitungan nilai yang merupakan laju perubahan variabel lain. c. Konstanta, merupakan nilai yang konstan dan menggambarkan karakteristik sistem.

2. Spesifikasi model kuantitatif. Spesifikasi model kuantitatif meliputi memilih