Sub model pertumbuhan tegakan. Sub model pertumbuhan tegakan Sub model pengaturan hasil. Sub model ini berguna untuk menggambarkan Sub model penutupan tajuk. Sub model penutupan tajuk menggambarkan

58 Adanya pengurangan jumlah pohon yang bisa ditebang, maka volume tegakan per hektar pada akhir daur semakin berkurang, sehingga etat volume berkurang. Sub model pengaturan hasil mempengaruhi sub model pertumbuhan tegakan, sub model erosi tanah, dan sub model penutupan tajuk. Dalam sub model pengaturan hasil dikendalikan oleh variabel daur tebang. Daur tebang semakin panjang, maka akan menurunkan erosi tanah yang terjadi di setiap bonita, sedangkan terhadap sub model penutupan tajuk yaitu semakin panjang daur tebang akan meningkatkan persen penutupan tajuk dan begitu juga semakin panjang daur tebang akan meningkatkan volume tegakan di akhir daur di setiap bonita. Sub model penutupan tajuk telah mempengaruhi erosi tanah. Semakin tinggi penutupan tajuk, maka erosi tanah yang terjadi semakin menurun. Keempat sub model akan dipresentasikan model konseptualnya, yaitu:

1. Sub model pertumbuhan tegakan. Sub model pertumbuhan tegakan

digunakan untuk menggambarkan tingkat pertumbuhan tegakan eucalyptus di setiap bonita. Sub model ini terdapat variabel pertumbuhan tegakan di setiap bonita dan pertumbuhan tegakan setelah mengalami pengurangan jumlah pohon yang harus ditinggalkan agar erosi tanah yang terjadi masih dapat ditoleransi. Sub model pertumbuhan tegakan ini memberikan gambaran mengenai tingkat pertumbuhan tegakan di setiap bonita dan pertumbuhan tegakan yang dapat dipanen di akhir daur. Sub model tegakan hutan ini disajikan pada Gambar 13. Gambar 13. Sub model pertumbuhan tegakan di hutan tanaman eucalyptus PT TPL Sektor Aek Nauli. 59

2. Sub model pengaturan hasil. Sub model ini berguna untuk menggambarkan

besarnya volume tegakan per hektar yang bisa ditebang di hutan tanaman eucalyptus PT TPL Sektor Aek Nauli sesuai dengan bonita. Dalam sub model pengaturan hasil penentuan volume tegakan per hektar yang dapat ditebang pada akhir daur di setiap bonita telah mempertimbangkan aspek erosi tanah sesuai dengan tingkat kemiringan lahan yang telah ditentukan. Sub model pengaturan hasil dapat dilihat pada Gambar 14. Gambar 14. Sub model pengaturan hasil di hutan tanaman eucalyptus PT TPL Sektor Aek Nauli.

3. Sub model penutupan tajuk. Sub model penutupan tajuk menggambarkan

persen penutupan tajuk dari tegakan eucalyptus sesuai dengan umur tegakan. Adanya erosi tanah yang terjadi dapat dikendalikan dengan kehadiran vegetasi. Besarnya persen penutupan tajuk yang diperlukan agar erosi tanah dapat ditoleransi pada kemiringan lahan tertentu maka dinyatakan dalam ambang batas penutupan tajuk. Nilai ambang batas penutupan tajuk dapat mempengaruhi faktor penutupan tajuk sesuai dengan tingkat kemiringan lahan dan daur tebang yang ditetapkan sehingga akan mempengaruhi kerapatan tegakan tinggal yang diperlukan di setiap kemiringan lahan dan bonita yang telah ditentukan. Sub model penutupan tajuk dapat dilihat pada Gambar 15. 60 Gambar 15. Sub model penutupan tajuk tegakan eucalyptus di hutan tanaman PT TPL Sektor Aek Nauli.

4. Sub model erosi tanah. Sub model erosi tanah menggambarkan sejauhmana