Analisis Matriks External Factor Evaluation EFE
Kemajuan teknologi baik teknologi produksi maupun teknologi informasi juga merupakan peluang bagi restoran dalam memasarkan produknya sehingga
bisa lebih dikenal di kalangan masyarakat. Restoran Momomilk menggunakan kemajuan teknologi seperti penggunaan alat-alat produksi untuk memudahkan
proses pembuatan hidangan makanan maupun minuman. Selain itu, kemajuan teknologi informasi seperti kemudahan dalam mengakses informasi melalui
internet untuk memudahkan konsumen restoran Momomilk di luar Kota Bogor mengetahui informasi yang dibutuhkannnya. Restoran Momomilk memanfaatkan
teknologi yang ada untuk menarik konsumen baru maupun mempertahankan konsumen lama karena kemajuan suatu perusahaan tergantung dari kepuasan
konsumen sehingga membantu operasional restoran Momomilk untuk keberlangsungan usahanya.
Identifikasi Ancaman
a. Tingkat persaingan restoran tinggi
Persaingan yang cukup tinggi dapat dilihat dari semakin banyaknya jumlah restoran dan rumah makan yang ada di Kota Bogor. Selain itu juga adanya
hambatan yang rendah bagi pengusaha restoran untuk masuk dalam persaingan dikarenakan siapa saja yang memiliki keinginan dan kemampuan dapat membuka
atau mendirikan usaha restoran. Menghadapi persaingan yang cukup tinggi diantara banyaknya restoran yang ada di kota Bogor, restoran Momomilk
menawarkan sesuatu yang beda dan unik untuk para konsumennya sehingga konsumen tersebut akan tertarik untuk berkunjung ke restoran Momomilk.
b. Banyaknya produk substitusi
Banyaknya produk subtitusi yang diakibatkan oleh restoran lain yang menawarkan jenis produk yang relatif sama atau non sejenis seperti kopi, coklat
dan teh saling mengincar segmen pasar yang sama sehingga konsumen dihadapkan pada berbagai pilihan produk untuk memenuhi kebutuhan akan
pangan.
c. Kenaikan harga bahan baku
Kenaikan harga bahan baku dan kenaikan harga bahan bakar minyak BBM juga merupakan ancaman bagi restoran Momomilk dalam dunia bisnis restoran.
Kenaikan harga bahan baku akan berpengaruh pada harga jual produk sehingga akan mengakibatkan harga jual menjadi tinggi dan menyebabkan menurunnya
daya beli masyarakat akan suatu produk sehingga masyarakat akan berpikir kembali untuk makan di restoran.
d. Tawar-menawar konsumen tinggi
Daya tawar menawar konsumen restoran sangat tinggi sehingga konsumen bebas memilih tempat makan yang sesuai dengan keinginannya. Oleh karena itu,
restoran Momomilk selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dengan cara memberikan produk yang sesuai dengan keinginan
konsumen dan pelayanan yang baik sesuai dengan harapan konsumen sehingga konsumen akan merasa nyaman apabila berada di restoran Momomilk.
Berdasarkan identifikasi peluang dan ancaman yang dimiliki perusahaan, selanjutnya disusunlah matriks EFE dimana key success factor dari lingkungan
internal dirangkum dalam sebuah tabel Eksternal Factor Evaluation EFE yang
berisi nilai total skor hasil perhitungan pembobotan dan peringkat. Adapun hasil perhitungan dari matriks IFE dapat dilihat pada Tabel 8 berikut ini.
Tabel 8 Matriks Eksternal Factor Evaluation EFE
Faktor Eksternal Perusahaan Peluang
Bobot Rating
Skor
A Peningkatan wisatawan
0,274 2,33
0,638 B
Pola gaya hidup masyarakat 0,216
1,67 0,361
C Peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakat
0,214 2,67
0,571 D
Perkembangan kemajuan teknologi 0,088
3,67 0,144
Ancaman
E Tingkat persaingan restoran tinggi
0,072 2
0,144 F
Banyaknya produk substitusi 0,064
2,33 0,149
G Kenaikan harga bahan baku
0,04 3
0,120 H
Tawar-menawar konsumen tinggi 0,033
2 0,066
Total 1,000
2,373
Berdasarkan Tabel 8 terdapat faktor-faktor eksternal yang menjadi peluang terbesar dan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh restoran Momomilk secara
berurutan adalah peningkatan wisatawan 0.638, peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakat 0.571, pola gaya hidup masyarakat 0.361, dan
perkembangan kemajuan teknologi 0.144. Sedangkan ancaman yang dihadapi oleh restoran Momomilk secara berurutan yaitu banyaknya produk substitusi
0.149, tingkat persaingan restoran yang tinggi 0.144, kenaikan harga bahan baku 0.120 dan tawar-menawar konsumen yang tinggi 0.066. Sehingga
diperoleh total skor pada matriks EFE adalah 3.014.
Tahap Pencocokan 1.
Matriks IE
Pada tahap pencocokan, alat analisis yang digunakan matriks IE dan SWOT matriks. Pemilihan kedua matriks ini didasarkan pada tujuan penelitian yaitu
untuk menganalisis faktor internal dan eksternal serta mengetahui posisi bersaing. Nilai total skor faktor-faktor strategis internal restoran Momomilk adalah
sebesar 3,135, sedangkan nilai total skor faktor-faktor strategis eksternal adalah sebesar 2,373. Hal ini diartikan bahwa faktor strategis internal memiliki pengaruh
yang lebih besar dibandingkan faktor strategis eksternal. Skor IFE dan skor EFE dicocokan dalam matriks IE. Matriks IE dapat dilihat pada Gambar 5.
Berdasarkan hasil pencocokan skor IFE dan skor EFE pada gambar diatas, maka terlihat posisi restoran Momomilk berada pada sel IV yang berarti restoran
Momomilk masih pada posisi Growth and build tumbuh dan membangun. Strategi yang dapat dilakukan adalah strategi intensif penetrasi pasar,
pengembangan pasar, pengembangan produk dan strategi integratif integrasi ke belakang, integrasi ke depan, integrasi horizontal.
Skor Total IFE Kuat
Rata-rata Lemah
3,0 – 4,0
2,0 – 2,99 1,0 – 1,99
Tinggi 3,0
– 4,0 I
II III
Skor Total EFE
Sedang 2,0
– 2,99 IV
V VI
Rendah 1,0
– 1,99 VII
VIII IX
Gambar 5 Matriks internal-eksternal restoran Momomilk Strategi yang dapat dilakukan berdasarkan lingkungan internal dan eksternal
perusahaan, berupa strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk.Strategi penetrasi pasar adalah mencari pangsa pasar yang lebih besar untuk produk dan
jasa yang sudah ada sekarang melalui usaha pemasaran yang lebih gencar. Penetrasi pasar meliputi peningkatan pengeluaran untuk iklan, penawaran produk-
produk, dan promosi penjualan yang lebih gencar. Promosi tersebut dapat berupa promosi melalui media iklan radio, koran, majalah dan lain-lain. Pengembangan
produk adalah sebuah strategi yang mengupayakan peningkatan penjualan dengan cara memperbaiki atau memodifikasi produk atau melakukan inovasi produk yang
ada saat ini. Strategi ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas makanan dan minuman. Produk juga dapat dikembangkan dengan menambah jumlah menu
yang ada, selain untuk memperbanyak pilihan bagi konsumen penambahan menu juga untuk mempertahankan konsumen agar tidak bosan terhadap menu masakan
di restoran Momomilk. Strategi mengharuskan adanya upaya-upaya intensif jika posisi kompetitif sebuah perusahaan dengan produk yang ada saat ini ingin
membaik. Pada dasarnya penyusunan alternatif strategi tersebut harus sesuai dengan posisi perusahaan pada matriks IE. Hal ini bertujuan agar strategi yang
dihasilkan sesuai dengan kondisi internal dan eksternal perusahaan. 2.
Matriks SWOT
Berdasarkan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang diperoleh melalui faktor internal dan eksternal dapat dirumuskan alternatif strategi yang
diambil. Perumusan alternatif strategi pada matriks SWOT disesuaikan dengan hasil pada matriks IE. Perumusan alternatif strategi yang dilakukan dengan
menggunakan analisis SWOT dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9 Matriks SWOT
Faktor Internal
Faktor Eksternal
Kekuatan S
1. Kualitas bahan baku produk
murni dan terjaga 2.
Variasi menu 3.
Pelayanan dan penyajian hidangan yang unik
4. Tersedia discount untuk member
5. Memiliki layanan delivery order
Kelemahan W
1. Lokasi kurang strategis
2. Area parkir yang kurang
memadai 3.
Belum memiliki izin HO 4.
Belum memiliki SKU 5.
Pelayanan kurang cepat terhadap konsumen
Peluang O 1.
Peningkatan wisatawan 2.
Perubahan gaya hidup masyarakat
3. Peningkatan
pendapatan dan daya beli masyarakat
4. Perkembangan kemajuan
teknologi
Strategi S-O Melakukan penetrasi pasar S1,
S2, S3, S4, S5, O2, O3, O4
Strategi W-O
1. Meningkatkan efektifitas
promosi W1, O1, O2,O4 2.
Menyelesaikan izin operasional W3, W4, O2,
O4 3.
Memperbaiki sistem pelayanan W5, O2, O4
Ancaman T 1.
Tingkat persaingan tinggi 2.
Banyaknya produk substitusi
3. Kenaikan harga bahan baku
4. Tawar-menawar konsumen
tinggi
Strategi S-T
Melakukan inovasi produk S1, S2, S3, T1, T2, T3, T4
Strategi W-T Memperbaiki sarana dan
prasarana layanan W2, T1, T2, T4
Berdasarkan matriks SWOT, dihasilkan beberapa alternatif strategi pemasaran pada restoran Momomilk sebagai berikut :
1. Strategi SO Strengths – Opportunities
Melakukan penetrasi pasar S1, S2, S3, S4, S5, O2, O3, O4
dengan cara memperluas pangsa pasar. Strategi ini bertujuan untuk mendapatkan lebih banyak
konsumen yang dapat menikmati produk atau jasa restoran Momomilk khususnya di daerah Bogor agar restoran Momomilk ini menjadi ciri khas Kota Bogor. Restoran
memperluas pangsa pasar dengan mengajak para investor atau menawarkan franchise kepada orang lain yang ingin membuka usaha sehingga dapat menjangkau lebih
banyak segmen konsumen.
2. Strategi WO Weaknesses – Opportunities
Meningkatkan efektifitas promosi W1, O1, O2,O4
Promosi yang gencar dan agresif untuk mendapatkan konsumen yang lebih banyak dan membangun brand awareness masyarakat terhadap produk atau jasa
pada restoran Momomilk. Promosi dengan memanfaatkan kemajuan teknologi internet seperti facebook, twitter, instagram dan blackberry messenger sudah
dilakukan, namun lokasi restoran yang kurang strategis dan kurang terlihat dari pemandangan jalan raya, menimbulkan masyarakat maupun wisatawan yang
datang ke Bogor dan ingin datang ke restoran Momomilk, kesulitan untuk mencari arah dan letak lokasi restoran. Oleh karena itu perlu dibuat banner atau bill-board
atau papan logo dan nama yang menunjukan keterangan lokasi restoran berada agar promosi yang dilakukan dapat tercapai.
Menyelesaikan izin operasional W3, W4, O2, O4
Perubahan gaya hidup masyarakat yang senang berkumpul sambil menikmati hidangan yang praktis membuat pemilik ingin membuka dan
mendirikan suatu tempat makan yang nyaman untuk dikunjungi. Namun keberadaan restoran yang tidak memiliki izin operasional restoran seperti izin
kepemilikan usaha izin bangunan beralih fungsi menjadi tempat usaha, dan izin HO atau izin lingkungan, akan terancam berhenti jika tidak segera diselesaikan
izin operasionalnya kepada pemerintah Kota Bogor. Hal tersebut akan sangat disayangkan oleh beberapa konsumen setia yang sudah sering mengunjungi dan
mengkonsumsi produk atau jasa restoran Momomilk. Oleh karena itu, sangat perlu mengetahui lebih awal mengenai izin operasional restoran dengan melihat
izin peraturan yang ada pada website pemerintah daerah Kota Bogor dan harus segera diselesaikan agar tidak diberhentikan oleh pemerintah setempat.
Memperbaiki sistem pelayanan W1, W5, O2, O4 Adanya pelayanan restoran yang kurang cepat tanggap melayani konsumen
akan muncul ketidakpuasan terhadap konsumen. Selain itu adanya sistem waiting list yang tidak jelas saat kondisi restoran ramai. Oleh karena itu, restoran perlu
memahami apa yang menjadi keinginan konsumen agar sistem pelayanan dapat tercapai.
3. Strategi ST Strengths – Threats
Melakukan inovasi produk S1, S2, S3, T1, T2, T3, T4 untuk meningkatkan penjualan dalam penghadapi persaingan restoran atau rumah makan yang semakin
ketat. Inovasi produk sangat diperlukan dengan menyesuaikan keadaan lingkungan masyarakat dalam melakukan pemasaran produk yang ditawarkan
agar dapat dengan mudah diterima masyarakat.
4. Strategi WT Weaknesses – Threats
Memperbaiki sarana dan prasarana layanan W2, T1, T2, T4 khususnya area parkir yang masih kurang memadai jika didatangi oleh kendaraan roda
empat. Hal ini menjadi masalah jika ada konsumen yang ingin datang ke restoran Momomilk dengan menggunakan roda empat namun merasa kecewa karena
kurangnya lahan parkir sehingga konsumen tersebut beralih ke restoran lain. Banyaknya produk substitusi dan tingginya tawar-menawar konsumen terhadap
suatu produk terutama restoran menjadi pilihan lain bagi para konsumen dan menjadi ancaman bagi restoran. Oleh karena itu perusahaan perlu memperbaiki
sarana dan prasarana layanan restoran agar konsumen kecewa dan tidak beralih ke restoran lain.
Tahap Keputusan Metode AHP
Pada tahap ini merupakan tahap akhir untuk mendapatkan alternatif strategi terbaik. Pengolahan dilakukan dengan cara mengurai setiap elemen-elemen yang
berpengaruh pada matriks SWOT, yang kemudian disusun untuk mendapatkan struktur hierarki strategi pemasaran restoran Momomilk, seperti yang tersaji pada
Gambar 6.
Goal
Faktor
Aktor
Tujuan
Alternatif
Gambar 6 Struktur hierarki strategi pemasaran restoran Momomilk Keterangan :
1. Fokus
Strategi Pemasaran Restoran Momomilk 2.
Faktor SDM Sumber Daya Manusia
PR Persaingan Restoran PH Produk yang dihasilkan
SK Sikap Konsumen
3. Aktor
Pm Pemilik Mr Manager
KK Kepala Koki
4. Tujuan
MLP Mempertahankan Loyalitas Pelanggan MK Meningkatkan Keuntungan
MPP Meningkatkan Pangsa Pasar MKU Mempertahankan Keberlangsungan Usaha
5. Alternatif
Alt 1 Melakukan penetrasi pasar Alt 2 Meningkatkan efektifitas promosi
Alt 3 Menyelesaikan izin operasional Alt 4 Memperbaiki sistem pelayanan
Alt 5 Melakukan inovasi produk Alt 6 Memperbaiki sarana dan prasarana layanan
Strategi Pemasaran Restoran Momomilk
SDM
Pm
MLP Mr
KK
MK MPP
Alt 1 Alt 2
PR PH
SK
MKU
Alt 3 Alt 4
Alt 5 Alt 6
Hasil Pengolahan Data dengan AHP Secara Horizontal
Pengolahan horizontal digunakan untuk menyusun prioritas relatif setiap faktor yang berada satu tingkatan diatasnya. Pengolahan horizontal belum
memperlihatkan keseluruhan kaitan setiap elemen dalam hierarki. Hasil pengolahan data AHP secara horizontal tersaji pada Lampiran 4. Penjelasan dari
setiap elemen dengan penilaian secara horizontal dalam penyusunan strategi pemasaran restoran Momomilk dijelaskan sebagai berikut :
a
Fokus Tingkat Satu Fokus pada hierarki ini adalah strategi pemasaran restoran Momomilk.
b Faktor Tingkat Dua
Tingkat kepentingan setiap faktor terhadap fokus pemasaran restoran Momomilk disajikan pada Tabel 10.
Tabel 10 Hasil pengolahan horizontal elemen faktor terhadap fokus.
Faktor Fokus Goal
Bobot Prioritas
SDM 0.291
3 Persaingan Restoran
0.074 4
Produk yang Dihasilkan 0.325
1
Sikap Konsumen 0.210
2
Pada Tabel 10 dapat dilihat bahwa faktor pertama dengan prioritas paling tinggi adalah produk yang dihasilkan dengan nilai bobot 0,325, hal ini
menjelaskan bahwa produk yang dihasilkan sangat mempengaruhi strategi pemasaran restoran Momomilk. Adanya inovasi produk dan konsep produk yang
ditawarkan agar konsumen tidak bosan dengan makanan dan minuman yang biasa saja.
c
Aktor Tingkat Tiga Hasil pengolahan horizontal tingkat aktor menunjukkan besarnya bobot
pengaruh masing-masing aktor terhadap faktor yang disajikan pada Tabel 11. Tabel 11 Hasil pengolahan horizontal elemen aktor terhadap faktor
Aktor Faktor
SDM PR
PH SK
Pemilik 0.306
0.447 0.440
0.302 Manajer operasional
0.494 0.266
0.288 0.466
Kepala koki 0.200
0.287 0.272
0.232
Berdasarkan hasil pengolahan data Tabel 11 dapat dilihat tingkat kepentingan masing-masing aktor terhadap faktor yang mempengaruhi
penyusunan strategi pemasaran. Aktor yang dianggap memiliki peran paling penting dalam strategi pemasaran restoran Momomilk adalah pemilik. Pemilik
tersebut memegang peranannya dan bertanggung jawab terhadap faktor persaingan restoran 0,447 dan produk yang dihasilkan 0,440. Pemilik restoran
yang memiliki ide inovasi produk dan mengetahui bahan baku hingga konsep agar
dapat bersaing dengan restoran lain. Walaupun nilai bobot faktornya lebih besar manajer operasional, namun manajer operasional merupakan aktor yang
membantu pemilik dalam penentuan sumber daya manusia dan sikap konsumen. Hal ini dapat dilihat bahwa manajer operasional harus bisa mengatur dan
mengelola pelayanan yang dilakukan karyawan serta memperhatikan sikap konsumen agar tercipta kepuasan kepada konsumen.
d
Tujuan Tingkat Empat Hasil pengolahan horizontal tingkat tujuan menunjukkan besarnya bobot
pengaruh masing-masing aktor terhadap tujuan yang disajikan pada Tabel 12. Tabel 12 Hasil pengolahan horizontal elemen tujuan terhadap aktor
Tujuan Aktor
Pemilik Manajer Operasional
Kepala koki Mempertahankan Loyalitas Pelanggan
0.362 0,376
0.392
Meningkatkan Keuntungan 0,144
0.157 0.134
Meningkatkan Pangsa Pasar 0.183
0.254 0.267
Mempertahankan Keberlangsungan Usaha 0.311
0.212 0.207
Berdasarkan Tabel 12, mempertahankan loyalitas pelanggan menjadi tujuan utama yang menjadi prioritas pemilik 0.362, manajer operasional 0.376, dan
kepala koki 0.392. Para aktor tersebut dapat melakukan aktivitas pemasaran untuk dapat memberikan kepuasan dari para pelanggan restoran Momomilk.
e Alternatif Strategi
Hasil pengolahan horizontal tingkat alternatif strategi menunjukkan besarnya bobot pengaruh masing-masing strategi terhadap tujuan yang disajikan
pada Tabel 13. Tabel 13 Hasil pengolahan horizontal elemen strategi terhadap tujuan
Alternatif Strategi Tujuan
MLP MK
MPP MKU
Melakukan Penetrasi Pasar Alt 1 0.059
0.240 0.314
0.120 Meningkatkan Efektifitas Promosi Alt 2
0.168 0.308
0.254 0.131
Menyelesaikan Izin Operational Alt 3 0.145
0.057 0.055
0.357
Memperbaiki Sistem PelayananAlt 4
0.229
0.065 0.141
0.163 Melakukan Inovasi Produk Alt 5
0.211 0.213
0.143 0.107
Memperbaiki Sarana dan Prasarana Pelayanan Alt 6 0.188
0.118 0.093
0.121
Berdasarkan Tabel 13, mempertahankan loyalitas pelanggan MLP dapat dicapai dengan terlebih dahulu memperbaiki sistem pelayanan Alt 4 sebesar
0,229. Pada tujuan meningkatkan keuntungan MK alternatif strategi tertinggi yang dapat dilakukan adalah meningkatkan efektifitas promosi Alt 2 sebesar
0,308, dengan adanya alternatif ini dapat meningkatkan penjualan sehingga berpengaruh terhadap keuntungan restoran. Pada tujuan meningkatkan pangsa
Strategi Pemasaran Restoran Momomilk
SDM 0,291
PM 0,374
MLP 0,377
MR 0,379
KK 0,248
MK 0,145
MPP 0,235
Alt 1 0,183
Alt 2
0,215 PR
0,074 PH
0,325 SK
0,310
MKU 0,243
Alt 3 0,154
Alt 4 0,150
Alt 5 0,169
Alt 6 0,130
pasar MPP, prioritas utama adalah melakukan penetrasi pasar Alt 1 sebesar 0,314 dengan membuka cabang di tempat lain di daerah Bogor agar menjadi ciri
khas Bogor. Pada tujuan menjamin keberlangsungan usaha, prioritas utama yaitu sudah pasti menyelesaikan izin operasional Alt 3 sebesar 0,357.
Hasil Pengolahan dengan AHP Secara Vertikal
Pengolahan vertikal digunakan untuk menyusun dan melihat prioritas menyeluruh setiap elemen pada tingkat tertentu terhadap sasaran utama
hirarki.Pengolahan vertikal dilakukan setelah matriks pendapat gabungan diolah secara horizontal dan telah memenuhi persyaratan inkonsistensi yaitu sebesar 10
persen. Hierarki hasil pengolahan secara vertikal dapat dilihat pada Gambar 7.
Goal Faktor
Aktor Tujuan
Alternatif
Gambar 7 Penilaian hasil struktur AHP restoran Momomilk a
Faktor Pengolahan pada level faktor menunjukan tingkat pengaruh faktor terhadap
strategi pemasaran restoran Momomilk. Hasil pengolahan vertikal pada level faktor dapat dilihat pada Tabel 14.
Tabel 14 Hasil pengolahan vertikal elemen faktor
Faktor Bobot
Prioritas
Sumber Daya Manusia 0.291
3 Persaingan Restoran
0.074 4
Produk Yang Dihasilkan 0.325
1
Sikap Konsumen 0.310
2
Tabel 14 memperlihatkan bahwa faktor yang paling berpengaruh terhadap strategi pemasaran restoran Momomilk adalah produk yang dihasilkan 0,325.
Produk susu segar restoran Momomilk harus tetap dijaga kualitas dan ditingkatkan inovasi produknya. Dengan adanya inovasi produk dan konsep
produk yang ditawarkan restoran Momomilk, untuk menghindari kebosanan konsumen dengan makanan dan minuman yang biasa saja.
b
Aktor Pengolahan pada level aktor menunjukan tingkat pengaruh aktor terhadap
strategi pemasaran restoran Momomilk. Berikut hasil pengolahan vertikal pada level aktor dapat dilihat pada Tabel 15.
Tabel 15 Hasil pengolahan vertikal elemen aktor
Aktor Bobot
Prioritas
Pemilik 0.374
2
Manajer Operasional 0.379
1
Kepala Koki 0.248
3
Tabel 15 memperlihatkan bahwa manajer operasional 0,355 menjadi aktor yang paling bertanggung jawab terhadap strategi pemasaran restoran Momomilk.
Hal ini karena manajer operasional mempunyai kewenangan dan tanggung jawab terhadap kegiatan operasional dalam pelaksanaan program-program serta aktivitas
dari mulai produksi, SDM, hingga aktivitas pemasaran baik secara online maupun offline. Kewenangan dan tanggung jawab pemilik adalah memberikan ide, saran
dan kritik dalam mengawasi jalannya kegiatan atau aktivitas restoran Momomilk. c
Tujuan Pengolahan pada level tujuan menunjukan tingkat pengaruh tujuan terhadap
strategi pemasaran restoran Momomilk. Berikut hasil pengolahan vertikal pada level aktor dapat dilihat pada Tabel 16.
Tabel 16 Hasil pengolahan vertikal elemen tujuan
Tujuan Bobot
Prioritas Mempertahankan Loyalitas Pelanggan
0.377 1
Meningkatkan Keuntungan 0.145
4 Meningkatkan Pangsa Pasar
0.235 3
Mempertahankan Keberlangsungan Usaha 0.243
2
Tabel 16 menunjukan bahwa tujuan yang ingin dicapai perusahaan adalah mempertahankan loyalitas pelanggan MLP sebesar 0,377. Perusahaanrestoran
harus dapat memberikan pelayanan dan kesan yang terbaik bagi konsumen sehingga konsumen datang kembali ke restoran tersebut.
d
Strategi Pengolahan pada level tujuan menunjukan tingkat pengaruh tujuan terhadap
strategi pemasaran restoran Momomilk. Berikut hasil pengolahan vertikal pada level aktor dapat dilihat pada Tabel 17.
Tabel 17 Hasil pengolahan vertikal elemen strategi
Alternatif Bobot
Prioritas
Melakukan Penetrasi Pasar 0.183
2
Meningkatkan Efektifitas Promosi 0.215
1
Menyelesaikan Izin Operasional 0.154
4 Memperbaiki Sistem Pelayanan
0.150 5
Melakukan Inovasi Produk 0.169
3 Memperbaiki Sarana dan Prasarana Layanan
0.130 6
Tabel 17 memperlihatkan bahwa alternatif strategi pemasaran yang paling banyak dipilih oleh para pakar responden restoran Momomilk yaitu meningkatkan
efektifitas promosi dengan bobot sebesar 0,215. Hal ini dikarenakan restoran Momomilk merupakan restoran yang masih tumbuh dan membangun sehingga
diperlukan promosi-promosi yang gencar dan efektif untuk meningkatkan pangsa pasar sehingga tercipta loyalitas pelanggan yang akan mempengaruhi keuntungan
perusahaan.
Implikasi Manajerial
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka implikasi manajerial dalam pemasaran restoran Momomilk melalui pendekatan berikut :
1. Planning Perencanaan
Restoran Momomilk dapat merencanakan strategi dengan meningkatkan efektifitas promosi yang lebih gencar. Promosi ini untuk meningkatkan pangsa
pasar yang lebih luas dengan tidak hanya berfokus pada konsumen anak muda namun juga dapat dinikmati oleh semua kalangan sehingga akan mempengaruhi
keuntungan perusahaan. 2.
Organizing Pengorganisasian Pengorganisasian yang dapat dilaksanakan oleh restoran Momomilk dengan
meningkatkan sistem pendidikan, pelatihan, dan pengembangan sumber daya manusia. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan kualitas pelayanan karyawan yang
lebih baik dalam pencapaian tujuan perusahaan. 3.
Actuating Pengarahan Bagi manajemen restoran Momomilk perlu ikut terlibat dengan perizinan
tempat usaha. Perizinan tempat usaha sangat mempengaruhi jalannya manajemen pemasaran karena pemilihan lokasi juga termasuk ke dalam prinsip 8P product,
price, place, promotion, process, productivity and quality, people, physical appearance. Jika lokasi tidak ada, restoran tidak dapat menjalankan kegiatan
promosi dan pemasaran tersebut dikarenakan tidak adanya perizinan lokasi sebagai tempat usaha.
4.
Controlling Pengawasan Pengawasan atau pengendalian dapat dilakukan dengan menjaga
keberlangsungan usaha restoran dalam persaingan di bidang bisnis kuliner. Restoran
Momomilk mempertahankan
dan meningkatkan
loyalitas konsumenpelanggan sehingga posisi perusahaan dimata konsumen lebih dapat
diakui dibanding dengan restoran lainnya.
SIMPULAN DAN SARAN
SIMPULAN
1. Lingkungan Internal yang menjadi faktor-faktor kekuatan restoran Momomilk
adalah kualitas bahan baku murni dan terjaga, variasi menu, pelayanan dan penyajian hidangan yang unik, tersedia discount untuk member, dan memiliki
layanan delivery order. Sedangkan faktor-faktor kelemahan restoran Momomilk yaitu lokasi kurang strategis, area parkir kurang memadai, belum
memiliki izin HO, belum memiliki izin SKU, dan pelayanan kurang cepat terhadap konsumen. Lingkungan eksternal yang menjadi faktor-faktor peluang
restoran Momomilk adalah peningkatan wisatawan, pola gaya hidup masyarakat, peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakat, dan
perkembangan kemajuan teknologi. Sedangkan dari faktor-faktor ancaman restoran Momomilk yaitu tingkat persaingan restoran tinggi, banyaknya produk
substitusi, kenaikan harga bahan baku, dan tawar-menawar konsumen yang tinggi.
2. Strategi pemasaran yang direkomendasikan bagi restoran secara berturut-turut
adalah meningkatkan efektifitas promosi 0.215, melakukan penetrasi pasar 0.183, melakukan inovasi produk 0.169, menyelesaikan izin operasional
0.154, memperbaiki sistem pelayanan 0.150, dan memperbaiki sarana dan prasarana layanan 0.130.
SARAN
Restoran Momomilk memiliki potensi serta peluang untuk terus berkembang. Pihak restoran Momomilk harus segera membenahi izin operasional
yang mempengaruhi keberlangsungan usaha restoran. Setelah hal tersebut dilakukan pihak restoran Momomilk dapat kembali mengoptimalkan strategi
integrasi kedepan dengan melakukan promosi yang optimal dan bekerja sama dengan menawarkan ke berbagai investor atau membuka franchise. Strategi yang
dijalankan haruslah konsisten, sistematis serta dilakukan evaluasi secara berkala. Strategi ini dapat menjadi solusi untuk permasalahan promosi restoran
Momomilk.
DAFTAR PUSTAKA
David FR. 2009. Manajemen Strategis Konsep, Edisi 12. Jakarta ID. Salemba Empat.
[Disbudpar] Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor ID Kotler P. dan Keller, K. 2009. Manajemen Pemasaran, Edisi 13. Jakarta ID:
Penerbit Erlangga. Kotler P dan Armstrong G. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran, Edisi 12, Jilid 1.
Jakarta ID : Penerbit Erlangga. Lovelock C dan Wright L. 2007. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta ID : PT
Indeks. Rangkuti F. 2001. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta ID :
PT Gramedia Pustaka Utama. Saaty TL. 1993. Proses Hierarki Analitik Untuk Pengambilan Keputusan Dalam
Situasi Yang Kompleks Terjemahan. Jakarta ID : PT Pustaka Inaman Pressindo.
Umar H. 2003. Strategic Management in Action. Jakarta ID : Gramedia Pustaka Utama.
LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar pertanyaan wawancara perusahaan
Gambaran Umum Perusahaan
1. Bagaimana sejarah berdirinya restoran Momomilk?
2. Apa visi, misi, dan tujuan yang dimiliki restoran Momomilk?
3. Bagaimana struktur organisasi pada restoran Momomilk dan apa yang
menjadi tugas pada tiap bagian?
Lingkungan Eksternal A. Lingkungan Makro
1. Faktor Politik a. Bagaimana pengaruh kebijakan politik atau hukum pemerintah
terhadap kelancaran usaha? b. Apakah
terdapat undang-undangperaturan
pemerintah yang
berpengaruh terhadap berlangsungnya kegiatan usaha? Jika ada sebutkan
2. Faktor Ekonomi a. Bagaimana siklus bisnis yang dilakukan oleh restoran Momomilk?
b. Apakah restoran Momomilk berpengaruh terhadap inflasi, suku bunga, dan investasi? Jika ya, sebutkan alasan BapakIbu?
c. Siapakah yang berperan dalam penetapan harga produk? 3. Faktor Sosial
a. Bagaimana perusahaan melihat gaya hidup masyarakat di wilayah Bogor?
b. Faktor sosial yang ada di restoran Momomilk, biasanya terdiri dari aspek mana saja? Sikapgaya hidupadat istiadatketiganya?
c. Apakah gaya hidup yang semakin modern dan beragam ikut berpengaruh terhadap penjualan produk?
4. Faktor Teknologi a. Bagaimana pengaruh perkembangan teknologiperalatan terhadap
tumbuh kembangnya perusahaan? b. Apakah dengan peralatan yang sudah ada, dapat mempengaruhi
kinerja restoran Momomilk? Jika ya, apa alasannya?
Lanjutan Lampiran 1. c. Apakah
ada waktu
keusangan peralatan
dapur kemudian
mengharuskan diganti dengan yang baru? Biasanya peralatan berupa apa?
d. Apakah ada dampak yang paling dirasakan oleh perusahaan terhadap pemasaran restoran melalui kemajuan teknologi informasi?
B. Lingkungan Mikro 1.
Pemasok Apakah restoran Momomilk mempunyai kerjasama dengan pemasok bahan
baku, jika ada sebutkan 2.
Pelanggan
Apakah restoran Momomilk mempunyai pelanggan tetap?
3. Pesaing
Apakah restoran Momomilk mempunyai pesaing dalam menjalankan bisnisnya, jika ada sebutkan?