Bahasa Indonesia dalam Penulisan Karya Ilmiah
BPDU-Universitas Widyatama
16 6. untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain;
7. di antara unsur-unsur alamat yang ditulis berurutan; 8. untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya;
9. di antara nama orang dan gelar akademik; 10. di muka angka persepuluhan;
11. untuk mengapit keterangan tambahan, atau keterangan aposisi.
D. Tanda titik koma dipakai : 1. untuk memisahkan bagian–bagian kalimat yang sejenis dan setara;
2. untuk memisahkan kalimat yang setara dalam kalimat majemuk
sebagai pengganti kata penghubung. E. Tanda titik dua dipakai :
1. pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian;
2. sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian; 3. dalam teks drama sesudah kata yang menunjukan pelaku dalam
percakapan 4. kalau rangkaian atau pemerian itu merupakan pelengkap yang
mengakhiri pernyataan; 5. di antara jilid atau nomor dan halaman, di antara bab dan ayat
dalam kitab – kitab suci, atau di antara judul dan anak judul suatu karangan karangn Ali Hakim, Pendidikan Seumur Hidup :
Sebuah Studi, sudah terbit.
F. Tanda hubung - dipakai :
1. untuk menyambung suku–suku kata dasar yang terpisah karena
pergantian baris; 2. untuk menyambung awalan dengan bagian kata di belakangnya;
3. menyambung unsur–unsur kata ulang; 4. menyambung huruf kata yang dieja;
5. untuk memperjelas hubungan bagian–bagian ungkapan; 6. untuk merangkaikan se- dengan angka, angka dengan –an,
singkatan huruf besar dengan imbuhan atau kata;
7. untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa
asing.
Bahasa Indonesia dalam Penulisan Karya Ilmiah
BPDU-Universitas Widyatama
17
G. Tanda pisah -- dipakai :
1. untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi pelajarankemerdekaan bangsa itu – saya yakin akan tercapai –
diperjuangkan oleh
2. untuk menegaskan adanya aposisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas Rangkaian penemuan ini –
evolusi, teori kenisbian, dan kini juga pembelahan atom – telah mengubah konsepsi kita tentang alam semesta.
3. di antara dua bilangan atau tanggal yang berarti ‘sampai dengan’ atau di antara nama dua kota yang berarti ‘ke’ atau sampai 1945
– 1950 :Bandung – Jakarta. H. Tanda elipsis . . . dipakai :
1. untuk menggambarkan kalimat yang terputus : Misalnya : Kalau
begitu … ya, marilah kita berangkat.
2. untuk menunjukan bahwa dalam suatu petikan ada bagian yang
dihilangkan : Misalnya : Sebab-sebab kemerosotan . . . akan diteliti lebih lanjut.
I. Tanda petik ‘. . .’ dipakai : 1. mengapit petikan langsung;
2. mengapit judul syair, karangan, dan bab buku apabila dipakai
dalam kalimat; 3. mengapit istilah ilmiah yang masih kurang dikenal.
J. Tanda petik tunggal ‘…’ dipakai :
1. mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan petikan lain,
misalnya : Tanya basri, “Kaudengar bunyi ‘kring – kring tadi’?
2. mengapit terjemahan atau penjelasan kata atau ungkapan asing,
misalnya : rate of inflation ‘laju inflasi’.
K. Tanda garis miring dipakai :