Reklamasi di Cuarteron Reef

China boleh-boleh saja membangun pulau buatan ataupun membangun instalasi diatas Fiery Cross Reef seperti halnya yang dilakukan oleh China ketika pada tahun 1987, China membangun fasilitas stasiun observasi dan pemonitor cuaca sesuai permintaan UNESCO 22 sesuai dengan pasal 60 ayat 1 huruf b juncto pasal 56. Namun sayangnya pembangunan fasilitas stasiun observasi dan pemonitor cuaca di Fiery Cross Reef tersebut disisipi kepentingan China guna menguasai Fiery Cross Reef,menegakkan kedaulatannya atas Fiery Cross Reef, dan menjadikannya base point sebagai bagian dari upaya menegakkan klaim U- Dash Line. Tindakan China ini jelas bertentangan dengan pasal 60 ayat 8, pasal 88, dan pasal 89 UNCLOS 1982.

4.1.1.3.2 Reklamasi di Cuarteron Reef

Cuarteron Reef Huayang Jiao menurut China dan Calderon Reef menurut Filiphina merupakan salah satu karang yang terletak di Kepulauan Spratly yang berdiri diatas zona laut bebas Laut China Selatan Berada di luar laut teritorial, landas kontinen maupun ZEE China. Kondisi geografisnya berupa sekelompok batu karang yang ukurannya tidak lebih dari 1,5 meter. Cuarteron Reef terletak sekitar 8 ° 51’N – 112 ° 50’E dan sekitar 245 mil laut sebelah barat Pulau Palawan. 23 Gambar Cuateron Reef sebelum direklamasi dapat dilihat dibawah ini : 22 Lee Lai To, Op.Cit., Hlm 14. 23 The Department of Foreign Affairs of Republic of the Philippines, Op.Cit,. Hlm 9-10. 15 Gambar 1.7 Keadaan awal Cuarteron Reef sebelum direklamasi oleh China. Gambar diambil pada tanggal 14 Januari 2014 melalui citra satelit. Setidaknya sebelum reklamasi secara besar-besaran dilakukan di Cuarteron Reef, China telah terlebih dahulu telah membangun konstruksi bangunan berbeton yang diduga merupakan sebuah benteng pertahanan. Kontruksi ini terlihat telah dibangun pada tahun 2013. Konstruksi bangunan ini dilengkapi dengan peralatan komunikasi, radar, juga senjata anti kapal permukaan, senjata anti pesawat, dan pelabuhan kecil untuk berlabuhnya kapal patroli angkatan laut China. 24 Gambar konstruksi bangunan tersebut dapat dilihat dibawah ini : 24 Van Pham, China’s Artificial Island Building, : Cuarteron Reef, https:seasresearch.wordpre ss.com20141109chinas-land-reclamation-cuarteron-reef, 8 Januari 2016. 16 Gambar 1.8 Konstruksi bangunan berlantai dua milik China yang dibangun di Cuarteron Reef. Tampak jelas pada gambar terlihat barak militer, senjata anti-kapal permukaan dan sebuah dermaga kecil. Gambar diambil pada bulan Maret, 2013. Perkembangan di Cuarteron Reef sebagai gugusan pulau paling selatan yang diokupasi oleh China saat ini patut untuk di perhatikan. Konstruksi fasilitas di Cuarteron Reef akan segera selesai dan reklamasi pulau buatan di Cuarteron Reef saat ini mencakup area sekitar 211.500 m 2 . Fasilitas-fasilitas yang sudah ada di Cuarteron Reef sendiri adalah terdiri dari dua menara radar portabel yang dibangun di sebelah utara. Fasilitas lain yang juga telah dibangun adalah sejumlah tiang setinggi 20 meter di bagian selatan daripada pulau buatan. Tiang-tiang ini diduga merupakan instalasi bangunan radar berfrekuensi tinggi yang mampu secara signifikan menunjang kapabilitas China memonitor lalu lintas laut dan udara disepanjang bagian selatan daripada Laut China Selatan. Selain konstruksi fasilitas radar seperti yang telah disebutkan diatas, China juga telah membagun sebuah bunker bawah tanah dan sebuah mercusuar di bagian utara daripada Cuarteron Reef, sejumlah bangunan dan sebuah landasan helikopter ditengah pulau buatan, perlengkapan komunikasi disebelah selatan, dan sebuah dermaga di ujung barat pos militer. 25 Kondisi Cuarteron Reef dapat dilihat pada gambar dibawah ini : 25 Asia Maritime Transpaerncy Initiative, Another Piece of Puzzle: China Build New Radar Facilites in The Spratly Island, http:amti.csis.organother-piece-of-the-puzzle Online, 9 Januari 2016. 17 Gambar 1.9 Keadaan pulau buatan milik China yang berdiri diatas Cuarteron Reef setelah reklamaso. Gambar diambil pada tanggal 21 Januari 2016. Cuarteron Reef saat ini menjadi objek sengketa yang diklaim oleh China,Vietnam dan Filipina 26 namun China telah terlebih dahulu menempatkan struktur berbeton yang menandakan Cuarteron Reef adalah wilayahnya. China secara langsung membangun bangunan militer diatas Cuarteron Reef sebagai upaya menegakkan klaim kedaulatannya atas Laut China Selatan melalui U-Dash Line. Selain itu China menjadikan Cuarteron Reef sebagai base point untuk penarikan garis pangkal sebagai bagian upaya menegakkan klaim U-Dash Line. Jadi apabila China kemudian berhasil menguasai keseluruhan gugusan pulau di Kepulauan Spratly baik melalui jalur diplomatis maupun jalur perang 27 , China 26 Emma Reynolds, China ‘building secret military weapons’ on tiny islands, http:www.news.com.autechnologyinnovationinventionschina-building-secret-military-weapo ns-on-tiny-islandsnews-story268d14bda4cf381b5ad5cae9a1860938 Online, 14 April 2016. 27 Perlu di ketahui bahwa selain China, negara-negara pengklaim lainnya seperti Taiwan, Malaysia, Vietnam, dan Filipina juga telah mendirikan instalasi dan bangunan baik sipil maupun militer diatas beberapa pulau buatan milik mereka yang diokupasi di Kepulauan Spratly. 18 kemudian akan menarik garis pangkal dari base point di Cuarteron Reef 28 menghubungan gugusan-gugusan pulau lainnya. Sehingga selain menguasai gugusan pulau di Kepulauan Spratly, China juga akan menguasai laut disekitarnya. Dalam UNCLOS 1982, tepatnya pada pasal 60 ayat8, pulau buatan tidak memiliki status pulau dan tentunya tidak memiliki garis pangkalnya. China memang menjadikan Cuarteron Reef sebagai base point untuk menarik base line, maka hal itu adalah ilegal dan bertentangan dengan pasal 60 ayat 8 UNCLOS 1982. Dalam hukum internasional, tindakan China telah melanggar pasal 89. China secara ilegal telah menegakkan kedaulatannya atas Cuarteron Reef yang terletak di zona laut bebas melalui pendirian pulau buatan diatas Cuarteron Reef dilengkapi dengan instalasi dan bangunan militer. Rezim laut bebas tidak mengizinkan negara manapun untuk menegakkan kedaulatan diatasnya karena laut bebas adalah Res Communis. Tindakan China menegakkan kedaulatannya diatas Cuarteron Reef ini mengakibatkan rusaknya perdamaian di Laut China Selatan dan dengan demikian China juga melanggar pasal 88 dimana laut bebas ditujukkan untuk maksud damai.

4.1.1.3.3 Reklamasi di Subi Reef