Pengolahan Data PEMILIHAN LOKASI SEKOLAH DASAR DENGAN MEMPERTIMBANGKAN JARAK TEMPUH CALON SISWA DAN JUMLAH SEKOLAH YANG IDEAL SEKECAMATAN PEJAGOAN KEBUMEN

V-29 Berupa data jumlah penduduk tiap kelurahan dan penduduk usia sekolah pada tiap RW 2. Data luas wilayah Merupakan data luas wilayah pada masing-masing kelurahan di seluruh kecamtan Pejagoan. 3. Data penerimaan siswa baru tingkat Sekolah Dasar. Data mengenai sejumlah siswa baru yang dapat diterima pada tiap sekolah dasar dalam tiga tahun terakhir 2006 sampai 2008. 4. Data jumlah dan lokasi Sekolah Dasar. Merupakan data banyaknya sekolah dasar yang ada di Kecamatan Pejagoan, data ini diperoleh dari UPT Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kecamatan Pejagoan 5. Penyebaran kuisioner Penyebar an kuisioner dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui batasan jar ak tempuh ter jauh yang masih layak untuk anak usia sek ol ah dasar , yaitu 2000 meter , kepada sejumlah or ang tua sisw a di kecamatan Pejagoan sebanyak 30 or ang. Bentuk kui si oner dapat dilihat pada lampir an II.

3.3 Pengolahan Data

Dalam pengolahan data digunakan tiga model dalam penyelesaiannya, yaitu p-median, p-center dan max covering. Hal ini dimaksudkan agar dalam penelitian yang dilakukan dapat diperoleh hasil yang maksimal. Mengingat bahwa setiap model memiliki kelebihan dan kekurangan dalam penyelesaiannya, sehingga dari ketiga model tersebut bisa saling melengkapi antara model yang digunakan. Pada tahap ini dilakukan pengolahan data dari data-data yang telah dikumpulkan.

3.3.1 Penentuan Jarak Tempuh Siswa

Nilai jarak tempuh ini merupakan jarak antara dua titik, yaitu titik permintaan lokasi RW menuju sekolah berdasarkan panjang jalan yang ditempuh anak. Perhitungan nilai jarak tempuh dilakukan dengan bantuan software Arcgis. Dengan tool measure, diperoleh jarak dari satu titik ke titik lainnya. V-30

3.3.2 Karakterisasi Sistem

Kecamatan Pejagoan merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan pusat pemerintahan kabupaten Kebumen menyebabkan sebagian penduduk di daerah tersebut lebih memilih untuk bersekolah ke kota daripada di daerahnya, kondisi ini mengakibatkan jumlah penerimaan siswa baru pada sebagian sekolah dasar mengalami penurunan. Oleh karena itu perlu dilakukan penanganan untuk mengatasi permasalahan yang mungkin akan terjadi yaitu perencanaan penggabungan beberapa sekolah yang dirasa sudah tidak memenuhi kriteria dengan mempertimbangkan terjadinya peningkatan atau penurunan jumlah siswa pada tahun yang akan datang. Dalam mengatasi atau menyelesaikan permasalah tersebut menggunakan tiga model penyelesaian, yaitu p-median, p-center dan maximal covering. Penggunaan ketiga model ini dimaksudkan untuk memperoleh hasil yang maksimal dan memberikan gambaran konsekuensi dari masing-masing penggunaan model- model tersebut dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. Karakterisasi model dari permasalahan menentukan jumlah sekolah yang ideal berdasarkan jarak tempuh siswa dari tempat tinggal menuju sekolah di wilayah Kecamatan Pejagoan adalah: 1. Perhitungan jarak yang dilakukan berdasarkan jalan umum yang akan dilalui oleh siswa menuju sekolah. 2. Jarak maksimal antara titik permintaan dengan fasilitas adalah 2000 meter. Hal ini berdasarkan penyebaran kuisioner kepada sejumlah orang tua siswa sekolah dasar. 3. Jumlah penduduk usia sekolah pada tiap RW dinyatakan sebagai demand . 4. Demand dalam tiap RW dibagi menjadi 5 kelompok yang berukuran rata-rata 5 orang. 5. Demand atau titik permintaan hanya dapat dilayani pada satu fasilitas saja. 6. Demand dan lokasi fasilitas dinyatakan dalam titik. 7. Dalam satu kecamatan terdapat 36 sekolah dasar, jumlah sekolah yang diharapkan dalam satu kecamatan hanya 26 sekolah.

3.3.3 Formulasi model p-median, p-center, dan max. covering

Pada tahap ini akan dilakukan pengolahan data dengan menggunakan model p-median, p-center dan max covering. Adapun penyusunan dengan metode tersebut adalah sebagai berikut:

A. M odel p-median

V-31 Model p-median merupakan salah satu model untuk menentukan suatu lokasi dengan meminimasi jumlah total jarak rata-rata antara titik permintaan dan fasilitas. Model ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Fungsi tujuan Minimize     J j ij ij i I i y d h 3.1 Fungsi tujuan 3.1 meminimasi jumlah total jarak rata-rata antara wilayah kelompok demand dengan sekolah 2. Fungsi pembatas a.    J j j p x 3.2 Batasan 3.2 bahw a p sebagai banyaknya sekolah yang dihar apkan ideal. b.      J j ij I i y 1 3.3 Batasan 3.3 bahwa setiap titik permintaan hanya dapat dilayani oleh satu sekolah saja, c. J j I i x y j ij      , 3.4 Batasan 3.4 bahw a adanya alter natif l okasi sekolah yang dapat memenuhi permintaan w ilayah penduduk. d. 6 3 ,..., 3 , 2 , 1 45 310 1      i i ij j h y 3.5 Batasan 3.5 Kapasitas kelas pada tiap sekolah dapat menampung sebanyak 45 sisw a. e.   J j x j    1 , 3.6 Fungsi pembatas 3.6 menetapkan bahw a l okasi sekolah ter sebut t etap dipertahankan atau tidak f.   J j I i y ij     , 1 , 3.7 Fungsi pembatas 3.7 menetapkan bahw a w il ayah kel ompok demand penduduk ke-i dapat ter layani atau tidak ter layani oleh sekolah ke-j. V-32 Dimana : i = nomor lokasi titik permintaan j= nomor lokasi Sekolah Dasar I = jumlah total kelompok demand ke-i, I =   N ,... 1 J = jumlah alternatif lokasi Sekolah Dasar ke- j, J = {1,...M} h i = jumlah anak usia sekolah pada kelompok ke-i d ij = jarak antara wilayah titik permintaan ke-i, ke lokasi Sekolah Dasar ke-j. p = jumlah sekolah dasar yang diharapkan ideal.       tidak jika kan dipertahan untuk dipilih - ke sekolah jika 1 j x j       tidak jika - ke sekolah oleh dilayani - ke kelompok jika 1 j dapat i y ij

B. M odel p-center

Dalam p-centre Hakimi, 1964 bertujuan untuk meminimasi suatu jarak yang maksimum dari banyaknya fasilitas yang ada. Berikut ini merupakan variable keputusan pada p-centre: Dimana : W = minimasi jarak maksimum antara titik-titik permintaan dan fasilitas yang telah ditentukan. i = nomor lokasi titik permintaan pemukiman pendudukkelompok demand. j= nomor lokasi Sekolah Dasar. I = jumlah total kelompok demand ke-i, I =   N ,... 1 J = jumlah alternatif lokasi Sekolah Dasar ke- j, J = {1,...M}. h i = jumlah anak usia sekolah pada kelompok demand ke-i. V-33 d ij = jarak antara wilayah titik permintaan ke-i, ke lokasi Sekolah Dasar ke-j. p = jumlah sekolah dasar yang diharapkan ideal.       tidak jika kan dipertahan untuk dipilih - ke sekolah jika 1 j x j       tidak jika - ke sekolah oleh dilayani - ke kelompok jika 1 j dapat i y ij Berdasarkan variabel keputusan di atas maka dapat diformulasikan : 1. Fungsi tujuan Minimize W 3.8 Fungsi tujuan 3.8 minimasi jarak maksimum antara titik-titik permintaan kelompok demandwilayah penduduk dan sekolah yang telah ditentukan. 2. Fungsi pembatas a.    J j j p x 3.9 Batasan 3.9 bahwa p sebagai banyaknya sekolah yang diharapkan ideal. b. I i y J j ij      1 3.10 Batasan 3.10 bahw a setiap titi k per mint aan kel ompok demand hanya dapat dilayani oleh satu sekolah saja. c. J j I i x y j ij      , 3.11 Batasan 3.11 Adanya alter natif lokasi sekolah yang dapat memenuhi per mi ntaan kel ompok demand. d. I i y d h W J j ij ij i       3.12 Batasan 3.12 Meminimasi jar ak yang maksimum antara w ilayah pemuki man penduduk kelompok demand dan sekolah. e. 6 3 ,..., 3 , 2 , 1 45 310 1      i i ij j h y 3.13 V-34 Batasan 3.13 bahw a kapasitas kelas pada tiap sekolah dapat menampung sebanyak 45 sisw a. f.   I i x j    1 , 3.14 Bahw a 3.15 menetapkan bahwa lokasi sekolah ter sebut t etap dipertahankan atau tidak g.   J j I i y ij     , 1 , 3.15 Fungsi pembatas 3.15 menetapkan bahw a w ilayah kelompok demand penduduk ke-i dapat ter layani atau tidak terlayani oleh sekolah ke-j.

C. Maximal covering

Tujuan maximal covering adalah untuk memaksimalkan semua permintaan pada banyaknya fasilitas atau titik permintaan yang telah ditentukan sebagai daerah lokasi. Model maximal covering dapat diformulasikan sebagai berikut :  i h jumlah anak usia sekolah pada wilayah kelompok demand ke-i  p jumlah sekolah dasar yang diharapkan ideal Ni = jumlah lokasi permintaan yang dapat terlayani oleh fasilitas.        tidak jika jika 1 terlayani dapat i ke kelompok z i       tidak jika kan dipertahan untuk pilih - ke sekolah jika 1 di j x j 1. Fungsi tujuan Maximize  I i i i z h 3.16 Fungsi tujuan 3.16 memaksimalkan jumlah permintaan yang dapat terlayani. 2. Fungsi pembatas a. I i z x i N j i j       3.17 V-35 Batasan 3.17 menetapkan bahwa pemenuhan permintaan pada titik i tidak terhitung, kecuali pada salah satu alternatif lokasi yang dapat memenuhi titik i. b.    J j j p x 3.18 Fungsi pembatas 3.18 menetapkan bahw a adanya pembatasan banyaknya fasi litas pada daer ah penempatan. Dengan p sebagai banyaknya sekolah yang ditentukan. c.   J j x j    1 , 3.19 d.   I i z i    1 , 3.20 batasan 3.19 dan 3.20 menetapkan bahwa suatu keputusan untuk penempatan lokasi tersebut dipilih atau tidak sebagai pemenuhan titik-titik permintaan.

3.3.4 Penentuan solusi model

Penentuan Solusi yang dimaksud adalah pemilihan alternatif lokasi sekolah yang dapat melayani semua titik permintaan dengan menggunakan bantuan program software Risk Solver Platform V9.0 untuk mempermudah perhitungan. Hasil yang akan diperoleh berupa lokasi sekolah yang ideal berdasarkan jarak tempuh siswa di Kecamatan Pejagoan.

3.4 Analisis dan Interpretasi Hasil