13
sebagian besar karyawan mematuhi peraturan - peraturan yang ada. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa disiplin pada perusahaan adalah
kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan yang dibuat manajemen yang mengikat setiap anggota perusahaan agar terdapat standar
organisasi yang dapat dijalankan semua karyawan baik dengan kesadaran sendiri maupun dengan paksaan dan adanya hukuman.
Seorang karyawan yang dikatakan memiliki disiplin kerja yang tinggi jika yang bersangkutan konsekuen, konsisten, taat, bertanggung jawab atas tugas yang
diamanahkan kepadanya. Menurut Siswanto 2006 “ Disiplin kerja merupakan suatu sikap menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan -
peraturan yang berlaku baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dantidak mengelak, menerima sanksi - sanksi apabila ia
melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya ”.
b. Faktor Disiplin Kerja
Menurut Hasibuan 2005 faktor - faktor yang mempengaruhi disiplin kerja
seorang karyawan adalah:
1. Seorang karyawan harus mengerti tujuan berdasarkan kemampuannya
dalam bekerja. Tujuan pekerjaan yang dibebankan kepada karyawan harus sesuai dengan kemampuan karyawan yang bersangkutan, agar para
karyawan bekerja sungguh - sungguh dan disiplin dalam mengerjakan suatu pekerjaan. Akan tetapi jika pekerjaan itu diluar kemampuannya atau
jauh dibawah kemampuannya maka kesungguhan dan kedisiplinan karyawan rendah Disinilah letak pentingnya asas the right man in the the
right place and the right man inthe right job.
14
2. Teladan pimpinan, Pimpinan harus memberi contoh yang baik, jujur, adil
serta sesuai dengan kata dan perbuatan. Dengan teladan pimpinan yang baik, kedisiplinan bawahannya pun akan ikut baik pula.
3. Balas jasa gaji dan kesejahteraan ikut mempengaruhi kedisiplinan
karyawan karena balas jasa akan memberikan kepuasan dan kecintaan karyawan terhadap perusahaanpekerjaannya. Jika kecintaan karyawan
semakin baik terhadap pekerjaan, kedisiplinan mereka akan semakin baik pula.
4. Keadilan. Keadilan turut mendorong terwujudnya kedisiplinan karyawan
karena ego dan sifat manusia selalu merasa dirinya penting dan minta diperlakukan sama dengan manusia lainnya. Keadilan dijadikan dasar
kebijaksanaan dalam pemberian balas jasa atau hukuman akan merangsang terciptanya kedisiplinan karyawan.
5. Waskat pengawasan melekat adalah tindakan nyata dan paling efektif
untuk mencegahmengetahui kesalahan, membetulkan kesalahan,
memelihara kedisiplinan, meningkatkan prestasi kerja, mengaktifkan peranan atasan dan bawahan, menggali sistem - sistem kerja yang paling
efektif, serta menciptakan sistem internal kontrol yang terbaik dalam mendukung terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat.
6. Sanksi hukuman, Berat atau ringannya sanksi hukum yang diterapkan
dalam suatu organisasi, berarti memelihara kedisiplinan karyawan. Karyawan akan semakin takut melanggar peraturan - peraturan
perusahaan, sikap, dan perilaku indisipliner karyawan akan berkurang.
15
7. Ketegasan pimpinan dalam melakukan tindakan akan mempengaruhi
kedisiplinan karyawan. Pimpinan harus berani dan tegas dalam bertindak untuk menghukum setiap karyawan yang tidak disiplin sesuai dengan
sanksi hukuman yang telah ditetapkan. 8.
Hubungan kemanusiaan. Pimpinan harus berusaha menciptakan suasana hubungan kemanusiaan yang serasi serta mengikat, vertikal maupun
horizontal diantara semua karyawan. Terciptanya human relationship yang serasi akan mewujudkan lingkungan dan suasana kerja yang nyaman. Hal
ini akan memotivasi kedisiplinan kerja karyawan yang baik pada perusahaan.
c. Pendekatan Disiplin Kerja