3
yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas yang diberikan kepadanya, ketepatan waktu maupun sikap yang baik . Hal ini
menumbuhkan gairah dan semangat kerja pegawai. Pada Kantor Bank Indonesia Medan, penegakan disiplin sudah dijalankan dengan baik, hal itu juga ditunjang
dengan adanya peran dalam bentuk komunikasi yang baik dilakukan seorang pemimpin dalam menegakkan disiplin para pegawai dibawahnya. Dalam hal ini
penulis dapat menilai pimpinan memiliki gaya demokratis dalam menjalankan perannya sebagai pemimpin, dan tingkat disiplin pegawai dapat digolongkan baik,
salah satu ukuran yang dilihat penulis dari segi ketepatan waktu pegawai dengan penentuan waktu jam masuk kerja yaitu pukul 07.40 wib dan jam keluar kerja
pukul 16.40 wib yang sudah di patuhi oleh para pegawai meski masih ada sebagian kecil terjadinya kendala namun hal tersebut tidak begitu fatal dan hal
tersebut juga disebabkan oleh faktor keadaan lingkungan pegawai yang sulit dihindari sehingga terjadi pelanggaran. Namun hal tersebut masih mampu diatasi
dan dalam kadar yang kecil dan dapat dimaklumi, namun secara keseluruhan tingkat disiplin pegawai di Bank Indonesia Medan dapat dikatakan baik dan
secara tidak langsung juga berdampak pada kinerja para pegawai di Bank Indonesia Medan.
1.2 Perumusan Masalah
Bertitik tolak pada uraian sebelumnya, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana Peranan Kepemimpinan dalam Peningkatan Disiplin Kerja
Pegawai Pada Kantor Bank Indonesia Medan ?.
4
2. Apakah Kendala Yang Dihadapi Pimpinan Dalam Peranannya
Meningkatkan Disiplin Kerja Pegawai Pada Kantor Bank Indonesia
Medan ?. 1.3 Tujuan Penelitian
Setiap penelitian mempunyai satu atau beberapa tujuan yang hendak dicapai dan harus sejajar dengan judul dan permasalahan penelitian. Dari
penelitian yang berjudul “ Peranan Kepemimpinan dalam Peningkatan Disiplin Kerja Pegawai Pada Kantor Bank Indonesia Medan terdapat tujuan yang hendak
dicapai antara lain :
1. Untuk Menggambarkan peran seorang pemimpin dalam Peningkatan
Disiplin Kerja Pegawai Di Kantor Bank Indonesia Medan ? 2.
Hambatan apa saja yang dihadapi seorang pemimpin dalam perannya meningkatkan disiplin pegawai pada Kantor Bank Indonesia Medan ?
1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi penulis dalam hal :
a. Untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan berfikir bagi
penulis melalui karya ilmiah, sesuai dengan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama kuliah di FISIP.
b. Sebagai karya tulis untuk menyelesaikan studi tingkat sarjana FISIP
USU sekaligus menjadi referensi bagi perpustakaan Departemen Ilmu Adminisrasi Negara FISIP USU dan kalangan yang tertarik untuk
melakukan kajian penelitian di masa yang akan datang dalam bidang ini.
5
c. Sebagai bahan tambahan referensi untuk penulis karya ilmiah yang
berhubungan dengan kepemimpinan dan peningkatan disiplin dimasa yang akan datang.
1.5 Kerangka Teori 1.5.1 Peranan
Peran berarti laku,bertindak. Didalam kamus besar bahasa Indonesia peran ialah perangkat tingkah laku yang diharapkan dimiliki oleh orang yang
berkedudukan di masyarakat E.St. Harahap,2007. Sedangkan makna peran yang dijelaskan dalam status, kedudukan dan peran dalam masyarakat,dapat dijelaskan
melalui beberapa cara, yaitu pertama penjelasan historis. Menurut penjelasan historis, konsep peran semula dipinjam dari kalangan yang memiliki hubungan
erat dengan drama atau teater yang hidup subur pada zaman yunani kuno atau romawi. Dalam hal ini, peran berarti karakter yang disandang atau dibawakan oleh
seorang aktor dalam sebuah pentas dengan lakon tertentu. Kedua, pengertian peran menurut ilmu sosial. Peran dalam ilmu sosial berarti suatu fungsi yang
dibawakan seseorang ketika menduduki jabatan tertentu, seseorang dapat memainkan fungsinya karena posisi yang didudukinya tersebut Syaiful Bahri
Djamarah,1997.Seseorang dikatakan menjalankan peran manakala ia
menjalankan hak dan kewajiban yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari status yang disandangnya. Dalam kaitannya dengan peran, tidak semuanya
mampu untuk menjalankan peran yang melekat dalam dirinya. Oleh karena itu, tidak jarang terjadi kurang berhasilnya dalam menjalankan perannya.
6
1.5.2 Kepemimpinan a. Defenisi Kepemimpinan
Pemimpin pada hakikatnya adalah seseorang yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain di dalam kerjanya dengan
menggunakan kekuasaan. Kepemimpinan berasal dari kata pemimpin yang berarti seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan khususnya kecakapan
dan kelebihan di satu bidang sehingga dia mampu mempengaruhi orang lain untuk bersama - sama melakukan aktifitas tertentu demi pencapaian suatu sasaran dan
tujuan Kartono,2005. Pada bukunya yang berjudul Kepemimpinan : Dasar - Dasar dan Pengembanganya, Bernadine R. Wirjana dan Susilo Supardo 2005,
mendefinisikan kepemimpinan adalah suatu proses yang kompleks dimana seseorang mempengaruhi orang lain untuk mencapai suatu misi, tugas, atau
sasaran, dan mengarahkan organisasi dengan cara yang membuatnya lebih
kohersif dan lebih masuk akal.
Kepemimpinan pada dasarnya mempunyai pokok pengertian sebagai sifat, kemampuan, proses dan atau konsep yang dimiliki oleh seseorang sedemikian
rupa sehingga ia diikuti, dipatuhi, dihormati sehingga orang lain bersedia dengan penuh keikhlasan melakukan perbuatan atau kegiatan yang dikehendaki pemimpin
tersebut. Pengertian pemimpin yang diutarakan Fairchild dalam kartini kartono, 2005 yang menyatakan pemimpin dalam pengertian luas seseorang yang
memimpin dengan jalan memprakarsai tingkah laku sosial dengan mengatur, menunjukkan, mengorganisasi, atau mengontrol usaha atau upaya orang lain
melalui kewenangan,kekuasaan atau posisi.
7
Pengertian kepemimpinan menurut Siagian 2002 adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain dalam hal ini para bawahannya
sedemikian rupa sehingga orang lain itu mau melakukan kehendak pemimpin meskipun secara pribadi hal itu mungkin tidak disenanginya. Dari pengertian -
pengertian luas diatas dapat kita simpulkan bahwa kepemimpinan merupakan kemampuan yang melekat pada diri seseorang pemimpin yang bergantung pada
bermacam faktor intern dan ekstern serta esensi kepemimpinan itu adalah kepengikutan serta yang mempunyai peran sebagai pemberi contoh dan dorongan
atau motivator mengarahkan kegiatan - kegiatan bersama orang yang mampu memperhatikan kepentingan bawahan penentu hubungan kerjasama.
1.5.3 Peranan Kepemimpinan
Definisi Peranan adalah perilaku yang diatur dan diharapkan dari seseorang dalam posisi tertentu. Aspek dinamika dari status kedudukan apabila seseorang
atau beberapa orang atau sekelompok orang atau organisasi yang melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan jabatannya Soerjono Soekanto.
Definisi Peranan Kepemimpinan adalah seperangkat perilaku yang diharapkan dilakukan oleh seseorang sesuai kedudukannya sebagai seorang pemimpin.
Peranan Pemimpin di organisasi , peran pemimpin saat ini yaitu : 1.
Arsitek penyusunan visi organisasi 2.
Pembentuk budaya organisasi dari nilai - nilai yang ada, 3.
Pemimpin dalam mengembangkan manajemen strategis, 4.
Pengamat untuk memahami lingkungan serta kinerja 5.
Penggerak penggalian.
8
Siagian 2002 mengemukakan bahwa peran pemimpin atau kepemimpinan dalam organisasi atau perusahaan ada tiga bentuk yaitu:
1. Peran yang bersifat interpersona.
Peran yang bersifat interpersonal dalam organisasi adalah bahwa seorang pemimpin dalam perusaaan atau organisasi merupakan simbol akan
keberadaan organisasi, seorag pemimpin bertanggung jawab untuk memotivasi dan memberikan arahan kepada bawahan, dan seorang
pemimpin mempunyai peran sebagai penghubung. 2.
Peran yang bersifat informasional. Peran yang bersifat informasional mengandung arti bahwa seorang
pemimpin dalam organisasi mempunyai peran sebagai pemberi, penerima dan penganalisa informasi.
3. Peran pengambilan keputusan.
Peran pemimpin dalam pengambilan keputusan mempunyai arti bahwa pemimpin mempunyai peran sebagai penentu kebijakan yang akan diambil
berupa strategi bisnis yang mampu untuk mengembangkan inovasi, mengambil peluang atau kesempatan dan bernegosiasi dan menjalankan
usaha dengan konsisten.
a. Fungsi Kepemimpinan
Fungsi sering diartikan dengan kegunaan sesuatu hal sedangkan, fungsi kepemimpinan sangat berhubungan dengan situasi sosial dalam kelompok atau
organisasi dimana seorang pemimpin kelompok itu berbeda. Fungsi kepemimpinan merupakan gejala sosial, karena berlangsung dalam interaksi antar
manusia sebagai makhluk sosial.
9
Menurut Hadari Nawawi fungsi kepemimpinan memiliki dua dimensi interaksi sosial yang harus diperhatikan adalah :
1. Dimensi Kemampuan Pemimpin Mengarahkan Direction :
Dimensi ini merupakan aktivitas yang berisi tindakan - tindakan pemimpin dalam interaksi dengan anggota organisasinya, yang mengakibatkan
semuanya berbuat sesuatu di bidangnya masing - masing yang tertuju pada tujuan organisasi. Dimensi ini tidak boleh dilihat dari segi aktivitas
pemimpin, tetapi nampak dalam aktivitas anggota organisasinya. 2.
Dimensi Tingkat Dukungan Support Dari Anggota Organisasinya. Dimensi ini terbentuk keikutsertaan
keterlibatan anggota organisasi dalam kegiatan - kegiatan melaksanakan tugas - tugas pokoknya.
Hadari Nawawi menjelaskan lebih lanjut bahwa dari kedua dimensi tersebut, secara operasional dapat dibedakan enam fungsi pokok kepemimpinan,
kemudian selanjutnya keenam fungsi tersebut dikelompokkan kedalam dua dimensi, pengelompokannya adalah dimensi kemampuan pemimpin didalam
mengarahkan terdiri dari fungsi instruktif, funsi konsultatif, fungsi pengendalian dan fungsi keteladanan. Sedangkan pada dimensi tingkat dukungan support dari
anggota organisasinya terdiri dari fungsi partisipasi dan fungsi delegasi. Untuk lebih jelasnya keenam fungsi tersebut adalah
a. Fungsi Instruktif
Fungsi ini bersifat komunikasi satu arah, namun harus komunikatif karena sekurang - kurangnya harus dimengerti oleh anggota organisasi yang
menerima perintah.
10
b. Fungsi Konsultatif
Fungsi ini bersifat komunikasi dua arah, karena berlangsung dalam bentuk interaksi antara pemimpin dan anggota organisasinya. Fungsi ini dapat
diwujudkan pemimpin dalam menghimpun bahan sebagai masukan input apabila akan menetapkan berbagai keputusan penting dan bersifat
strategis. c.
Fungsi Partisipasi Fungsi ini bersifat komunikasi dua arah. Dalam menjalankan fungsi ini
pemimpin harus berusaha mengaktifkan setiap anggota organisasinya, sehingga selalu terdorong untuk selalu berkomunikasi, baik secara
horizontal, maupun vertikal. Setiap anggota didorong agar aktif dalam melaksanakan tugas pokoknya, sesuai dengan posisijabatan dan
wewenangnya masing - masing. Kondisi partisipasi anggota akan meningkatkan efisiensi penyelesaian masalah, penetapan keputusan dan
penyelesaian tugas pokok yang terarah pada pencapaian tujuan. d.
Fungsi Delegasi Fungsi delegasi adalah fungsi pemimpin dalam melimpahkan sebagian
wewenangnya kepada staf pimpinan yang membantunya. Fungsi pendelegasian pada dasarnya berarti persetujuan atau pemberian izin pada
anggota organisasi dalam posisi tertentu untuk menetapkan keputusan. e.
Fungsi Pengendalian Fungsi ini cenderung bersifat komunikasi satu arah, namun akan lebih
efektif jika dilaksanakan melalui komunikasi dua arah. Fungsi ini dilaksanakan melalui kegiatan kontrol atau pengawasan, bimbingan kerja,
11
memberikan penjelasan dan contoh dalam kerja, latihan dilingkungan organisasi lain. Pengawasan yang bersifat pengendalian dilakukan pada
saat kegiatan berlangsung, dengan maksud preventif yakni mencegah terjadinya penyimpangan atau kekeliruan dalam melaksanakan keputusan
atau perintah pimpinan. f.
Fungsi Keteladanan Para pemimpin merupakan tokoh utama di lingkungan masing-masing.
Seorang pucuk pimpinan diantara para pemimpin yang membantunya dan orang-orang yang dipimpin lainnya, merupakan tokoh sentral yang
menjadi pusat perhatian. Seorang pemimpin harus mampu memberikan teladan yang baik bagi para bawahannya, dan menghiasi dirinya dengan
sifat - sifat terpuji. Karena sikap dan perilaku pemimpin selalu dapat dirasakan dan diamati orang-orang yang dipimpinnya, dalam interaksi
antar sesamanya setiap hari.
b. Tipe Gaya Kepemimpinan