- Back lighting
dari arah belakang mampu menampilkan bentuk siluet obyek atau karakter jika tidak dikombinasikan dengan arah cahaya lain.
- Top lighting
dari atas obyek digunakan untuk mempertegas sebuah benda atau karakter. Bisa juga hanya sekedar menunjukkan jenis
pencahayaan buatan dalam sebuah adegan, seperti lampu gantung atau lampu jalan.
- High key lighting
merupakan suatu teknik tata cahaya yang menciptakan batas tipis antara area gelap dan terang. Teknik ini digunakan untuk
adegan-adegan yang sifatnya formal, seperti kantor, rumah tinggal, serta ruang publik.
- Low key lighting,
merupakan suatu teknik tata cahaya yang menciptakan batasan yang tegas antara area gelap dan terang. Teknik ini sering
digunakan dalam adegan-adegan yang bersifat intim, mencekam, suram serta mengandung misteri.
3. Aspek Sosial
Merupakan segala aspek yang berkenaan dengan kondisi sosial yang terdapat dalam sebuah film. Aspek sosial dapat meliputi kondisi tokoh-tokoh
dalam film, hubungan antar tokoh dalam film dan situasi yang digambarkan dalam film tersebut.
Kode-kode sosial ini biasa terlihat dari pesan-pesan verbal dan nonverbal yang dikirimkan, baik berupa dialog, gerak tubuh, ekspresi wajah dan
penampilan. Aspek sosial dalam film Crash dapat dilihat dalam:
a. Prasangka antar ras
- Prasangka antara ras satu dengan ras lain
b. Stereotip antar ras
- Stereotip negatif yang melekat pada ras yang berbeda
c. Diskriminasi rasial
- Perlakuan tidak adil pada ras lain
d. Kekerasan rasial
- Berbagai bentuk kekerasan perampokan, pelecehan seksual, penghinaan,
percobaan pembunuhan pada ras lain
4. Rasisme
Rasisme adalah segala suatu sisem kepercayaan atau doktrin yang menyatakan bahwa perbedaan biologis yang melekat pada ras manusia
menentukan pencapaian budaya atau individu. Rasisme menjadi pendororong diskriminasi sosial, segregasi dan kekerasan rasial, termasuk genosida http:
www.wikipedia.org.idrasisme.
Keberadaan rasisme dalam suatu negara memiliki dampak merugikan bagi negara tersebut, karena kelompok pendatang yang memiliki perbedaan ras dengan
penduduk pribumi merasa bahwa ras nya lebih tinggi dan lebi hebat dari ras lainnya, begitu juga penduduk pribumi yang juga merasa bahwa ras yang mereka
miliki lebih hebat dari ras yang lain, sehingga menimbulkan suatu pertikaian dan konflik antar ras dalam suatu negara.
5. Prasangka
Dalam bukunya Psikologi Sosial, David O. Sears 1994: 149-150 menjelaskan bahwa prasangka adalah penilaian terhadap suatu kelompok atau
seorang individu yang terutama didasarkan pada keanggotaan kelompok orang itu. Penilaian yang dilakukan hanya berdasarkan kategori sosial atau kategori
rasial dan tidak berdasarkan informasi atau fakta tentang diri yang bersangkutan sebagai individu. Prasangka biasa diawali dari adanya penilaian awal
prejudgment dan prasangka rasial cenderung pada penilaian negative negative prejudgment.
6. Stereotip