Representasi Kerangka Teori dan Pemikiran

dialog, ataupun secara implicit-yaitu dengan mencuri sequence. Sejak dulu, pesan- pesan sosial dan moral dari film selalu menjadi subyek perhatian Sardan, 2008: 129. Dan salah satu permasalahan sosial yang ada sejak dulu hingga saat ini adalah rasisme yang menarik untuk diangkat dan dipaparkan.

2. Representasi

Representasi berasal dari kata “represent” yang bermakna stand for artinya “berarti” dan “act as delegate for” yang bertindak sebagai perlambang atas sesuatu. Representasi juga dapat diartikan sebagai suatu tindakan yang menghadirkan sesuatu yang lain di luar dirinya, biasanya berupa tanda atau simbol Pilliang, 2003: 21. Hal-hal yang berkaitan dengan representasi yaitu pertama: apakah seseorang, kelompok atau gagasan tersebut ditampilkan sebagaimana mestinya, apa adanya ataukah diburukkan. Penggambaran yang tampil bisa jadi adalah penggambaran yang buruk dan cenderung memarjinalkan seseorang atau kelompok tertentu. Hanya citra buruk saja yang ditampilkan sementara citra atau sisi yang baik luput dari penampilan. Kedua: bagaimana representasi tersebut ditampilkan, dengan kata, kalimat, aksentuasi dan bantuan foto macam apa seseorang atau kelompok atau gagasan tersebut ditampilkan dalam program Eriyanto, 2008:113. Isi atau makna dari sebuah film dikatakan dapat merepresentasikan suatu realita yang terjadi karena representasi merujuk pada proses yang dengannya realitas disampaikan dalam komunikasi, via kata-kata, bunyi atau kombinasinya Fiske, 2004: 282. Dalam bukunya The Social Construction of Reality, Peter L Berger Thomas Luckman menyatakan bahwa apa yang kita terima sebagai realitas, sebagai pengetahuan, semuanya dikonstruksikan secara sosial, artinya dibentuk oleh masyarakat di mana realitas itu mengambil tempat. Kita hidup di sebuah dunia, di mana pengetahuan direpresentasikan lewat tanda-tanda sign, yang mempunyai makna meaning tertentu bagi kita. Tetapi tanda-tanda tersebut bukanlah ciptaan kita, melainkan telah disediakan oleh elit-elit produser media bagi kita sebagai anggota masyarakat untuk dipahami kode-kode sosial social code dan maknanya, dan makna-makna tersebut akan mencetak diri kita secara sosial.

3. Konsep Ras