JM MaM Gambar 5 Kayu jati JM dan Mahoni MaM yang difinishing menggunakan
polyurethane.
4.1 Berat Labur Bahan Finishing yang Digunakan
Penggunaaan filler merupakan syarat penting untuk tercapainya hasil yang baik. Filler berfungsi untuk mengisi pori-pori pada permukaan kayu.
Pengaplikasian filler menggunakan kape. Permukaan kayu yang telah dilapisi filler dapat dilihat pada gambar 6.
a b
Gambar 6 a permukaan kayu yang dilapisi filler larut air, b permukaan kayu yang dilapisi filler larut minyak.
Berat labur filler pada kedua jenis kayu ini hampir sama, yaitu berkisar antara 0,0030-0,0060 gcm
2
. Berat labur filler masing-masing jenis kayu tersaji pada gambar 7.
Gambar 7 Berat labur filler untuk setiap jenis perlakuan.
0,001 0,002
0,003 0,004
0,005 0,006
0,007
MaA1 MaA2
MaA3 MaM
JA1 JA2
JA3 JM
Be r
at La
b u
r F
il le
r g
c m
2
Kombinasi Perlakuan
Wood stain hanya digunakan pada pelarut berbahan dasar air water based lacquer yaitu AWS-921. Wood stain digunakan untuk memberikan warna pada
permukaan kayu sehingga dapat menimbulkan kesan dekoratif yang lebih indah. Permukaan kayu yang dilapisi wood stain dapat dilihat pada gambar 8.
Gambar 8 Permukaan kayu dilapisi Wood stain. Berat labur untuk penggunaan wood stain tidak menunjukkan perbedaan
yang mencolok. Nilai berat labur wood stain relatif sama, karena diaplikasikan menggunakan metode dan kondisi aplikasi yang sama yaitu menggunakan spray
gun pada tekanan 6,5 kgcm
2
. Berat labur wood stain dapat dilihat pada Gambar 9.
Gambar 9 Berat labur wood stain untuk setiap jenis perlakuan. Variasi penambahan air dilakukan pada tahapan sealer dan top coat. Hal
ini disebabkan karena hanya pada bagian sealer dan top coat yang menggunakan penambahan air pada saat pengaplikasian. Untuk sealer, air yang ditambahkan
sebanyak 5, 10, dan 20. Penambahan air yang dianjurkan adalah 10. Sealer yang digunakan adalah ASS 941 untuk pelarut air dan PUSS 740-2K untuk
bahan pelarut minyak. Pada Gambar 10 terlihat permukaan kayu yang dilapisi sealer larut air dengan kekentalan yang berbeda dan permukaan kayu yang
dilapisi sealer larut minyak.
0,001 0,002
0,003 0,004
0,005 0,006
MaA1 MaA2
MaA3 JA1
JA2 JA3
Be r
at Lab
u r
W o
o d
S tai
n
g c
m
2
Kombinasi Perlakuan
a b
c d Gambar 10 a Lapisan sealer dengan penambahan air 5, b lapisan sealer
dengan penambahan air 10, c lapisan sealer dengan penambahan air 20, dan d lapisan sealer larut minyak.
Walaupun diberi variasi penambahan air pada ASS 941, berat labur sealer pada setiap permukaan kayu tidak begitu berbeda. Begitu pula berat labur pada
sealer PUSS 740-2K. Data berat labur sealer dapat dilihat pada Gambar 11.
Gambar 11 Berat labur sealer untuk setiap jenis perlakuan. Pengaplikasian top coat menggunakan AL 961 yang berbahan dasar air
dengan variasi penambahan air sebanyak 15, 30, dan 60. Penambahan air yang dianjurkan untuk top coat sebanyak 30. Sedangkan top coat berbahan
dasar minyak yang digunakan adalah PU PULL 745-2K. Bahan finishing ini terdiri dari 2 komponen dan memiliki sifat cepat kering, daya tutup permukaan
yang baik, permukaan yang halus dan kekuatan yang baik. Permukaan kayu yang telah dilapisi top coat dengan berbagai jenis perlakuan telah ditampilkan pada
Gambar 2. Besarnya berat labur top coat ditampilkan pada Gambar 12.
0,002 0,004
0,006
0,008 0,01
MaA1 MaA2
MaA3 MaM
JA1 JA2
JA3 JM
Be r
at La
b u
r S
e al
e r
g c
m
2
Kombinasi Perlakuan
Gambar 12 Berat labur top coat untuk setiap jenis perlakuan. Selama proses finishing, dapat terjadi cacat pada permukaan kayu yang
disebabkan kemampuan pengaplikasian bahan finishing yang terbatas. Salah satu cacat yang terjadi adalah Orange Peel. Orange peel adalah cacat permukaan kayu
yang menyerupai kulit jeruk dan memberikan kesan raba yang tidak rata. Cacat ini bisa berasal dari penggunaan spray gun yang tidak tepat seperti nozzle spray gun
terlalu besar. Orange peel juga dapat disebabkan oleh viskositas material finishing yang terlalu tinggi, ketidaksesuaian thinner yang digunakan serta lingkungan
pengerjaan yang terlalu dingin atau terlalu panas. Pada Gambar 13 ditampilkan permukaan kayu yang terkena cacat Orange peel.
Gambar 13 Cacat Orang peel.
0,002 0,004
0,006 0,008
0,01 0,012
MaA1 MaA2
MaA3 MaM
JA1 JA2
JA3 JM
Be r
at Lab
u r
T o
p C
o at
g c
m
2
Kombinasi Perlakuan
Pencegahan terjadinya orange peel dapat dilakukan dengan menggunakan spray pada tekanan angin yang direkomendasi, menggunakan thinner yang sesuai
dengan jumlah yang cukup, mengurangi jumlah cat, menggunakan nozzle yang sesuai, aplikasi top coat harus rata dengan flow yang baik, kondisi suhu dan
kelembaban ruangan yang benar, dan menghindari penggunaan additive anti silicon Talan 1998.
4.2 Daya Tahan Terhadap Bahan Kimia Rumah Tangga