Pengaruh Kandungan Klorofil dan Hara N dan P Terhadap Bobot,

transgenik IPB 1-7, 1, 4, 3, 5, 17, 40, 51, 59, 46, 52, 53, 71, 21, 36, 55, 62, 2, 56, isogenik PS 851, transgenik IPB 1-6, 12, 34, dan 37. Secara keseluruhan hasil analisis menunjukkan bahwa kandungan hara N dan P pada daun tebu transgenik IPB 1 dan isogenik PS 851 umur 6 bulan lebih tinggi dibandingkan dengan umur 9 bulan pada setiap dosis pemupukan. Hal seperti ini dapat disebabkan oleh faktor pertumbuhan vegetatif tanaman tebu. Awal fase vegetatif terjadi saat tanaman tebu berumur 6 bulan yang menyebabkan meningkatnya penyerapan unsur hara yang diberikan melalui pupuk dan yang tersedia di dalam tanah, sehingga hasil analisis menunjukkan kandungan hara N dan P pada tanaman tebu transgenik IPB 1 dan tebu isogenik PS 851 lebih tinggi saat umur 6 bulan Leiwakabessy et al., 2004. Ziadi et al. 2008 juga menyatakan bahwa tanaman yang semakin tua matang dapat menyebabkan konsentrasi nitrogen dalam tanaman menurun.

4.3. Pengaruh Kandungan Klorofil dan Hara N dan P Terhadap Bobot,

Rendemen, dan Hablur Tebu Transgenik IPB 1 dan Tebu Isogenik PS 851 Hasil bobot tebu transgenik IPB 1 dan tebu isogenik PS 851 Lampiran 8 menunjukkan bobot tebu yang paling tinggi adalah dengan pemupukan N 100 dan P 100. Pemupukan yang menghasilkan bobot dari yang paling tinggi sampai yang paling rendah adalah pemupukan N 100 dan P 100 d, N 50 dan P 100 b, N 100 dan P 50 c, dan N 50 dan P 50 a. Hasil penelitian ini juga menunjukkan hasil bobot pada tebu isogenik PS 851 dipengaruhi oleh dosis pemupukan, semakin tinggi dosis pupuk yang diberikan maka bobot tebu isogenik PS 851 akan semakin tinggi. Nilai bobot tebu isogenik PS 851 dari pemupukan a sampai pemupukan d adalah 1006 kuiha, 1048,67 kuiha, 1184,67 kuiha, dan 1522 kuiha. Hal sebaliknya terjadi pada tebu transgenik IPB 1, hasil bobot tebu tidak nyata dipengaruhi oleh dosis pemupukan. Nilai rata-rata tebu transgenik IPB 1 secara berurutan dari pemupukan a sampai pemupukan d adalah 1131,46 kuiha, 1132,45 kuiha, 1076,38 kuiha, dan 1138,93 kuiha. Gambar 19. Grafik Total Bobot Tebu Transgenik IPB 1 dan Isogenik PS 851 Total rendemen adalah besar kecilnya kandungan gula di dalam batang tebu. Berdasarkan waktu dan bahan ujinya, rendemen dapat dibagi menjadi rendemen efektif, rendemen sementara, dan rendemen contoh. Faktor-faktor yang dapat mengurangi rendemen tebu dapat disebabkan antara lain yaitu varietas, mutu budidaya, pertumbuhan tanaman yang kurang baik, umur tebangan, dan keadaan lingkungan. Kandungan gula pada batang tebu yang optimum terjadi setelah fase pertumbuhan vegetatif dan menurun sebelum fase kematian Indriani dan Sumiarsih, 1992. Total rendemen ditunjukkan pada Lampiran 9. Pemupukan b menghasilkan rendemen tebu yang paling tinggi yaitu sebesar 8,24. Secara berturut-turut pemupukan yang menghasilkan nilai rendemen dari yang paling tinggi sampai yang paling rendah adalah pemupukan b, pemupukan a, pemupukan d, dan pemupukan c. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Susiyanti et al. 2006 pemupukan dengan dosis yang lebih rendah pada tebu transgenik dapat menghasilkan nilai rendemen yang tinggi karena penyisipan gen fitase dapat membuat pemakaian pupuk P lebih efisien. 500 700 900 1100 1300 1500 1700 IP B 1 -1 IP B 1 -2 IP B 1 -3 IP B 1 -4 IP B 1 -5 IP B 1 -6 IP B 1 -7 IP B 1 -12 IP B 1 -17 IP B 1 -21 IP B 1 -34 IP B 1 -36 IP B 1 -37 IP B 1 -40 IP B 1 -46 IP B 1 -51 IP B 1 -52 IP B 1 -53 IP B 1 -55 IP B 1 -56 IP B 1 -59 IP B 1 -62 IP B 1 -71 P S 8 5 1 Ra ta -ra ta Total Bobot kuiha Klon Gambar 20. Grafik Total Rendemen Tebu Transgenik IPB 1 dan Isogenik PS 851 Gambar 21 menunjukkan bahwa kandungan hablur tertinggi Lampiran 10 terdapat pada klon tebu isogenik PS 851 dengan pemupukan N 100 dan P 100. Secara berurutan pemupukan yang menghasilkan nilai hablur dari yang tertinggi sampai yang paling rendah adalah pemupukan N 100 dan P 50, N 50 dan P 50, N 100 dan P 100, dan N 50 dan P 100. Gambar 20 juga menunjukkan bahwa tebu isogenik PS 851 memiliki nilai hablur yang meningkat seiring dengan peningkatan dosis pemupukan, sedangkan klon tebu transgenik IPB 1 tidak dipengaruhi oleh dosis pemupukan. Gambar 21. Grafik Total Hablur Tebu Transgenik IPB 1 dan Isogenik PS 851 5 6 7 8 9 10 IP B 1 -1 IP B 1 -2 IP B 1 -3 IP B 1 -4 IP B 1 -5 IP B 1 -6 IP B 1 -7 IP B 1 -12 IP B 1 -17 IP B 1 -21 IP B 1 -34 IP B 1 -36 IP B 1 -37 IP B 1 -40 IP B 1 -46 IP B 1 -51 IP B 1 -52 IP B 1 -53 IP B 1 -55 IP B 1 -56 IP B 1 -59 IP B 1 -62 IP B 1 -71 P S 851 R at a- ra ta Total Rendemen Klon 20 40 60 80 100 120 140 IP B 1 -1 IP B 1 -2 IP B 1 -3 IP B 1 -4 IP B 1 -5 IP B 1 -6 IP B 1 -7 IP B 1 -12 IP B 1 -17 IP B 1 -21 IP B 1 -34 IP B 1 -36 IP B 1 -37 IP B 1 -40 IP B 1 -46 IP B 1 -51 IP B 1 -52 IP B 1 -53 IP B 1 -55 IP B 1 -56 IP B 1 -59 IP B 1 -62 IP B 1 -71 P S 851 R at a- ra ta Total Hablur Klon

4.4. Skoring Tujuh Klon Terbaik Tebu Transgenik IPB 1 Berdasarkan