Analisis Kandungan Nitrogen pada Tanaman Analisis Kandungan Fosfor pada Tanaman

2. 0,5 ml 10 mM asam borat H 3 BO 3 dingin ditambahkan pada daun di atas mortar. Kemudian daun digerus sampai halus. Ketika melakukan penggerusan dilakukan di atas es agar klorofil tidak rusak. 3. Hasil gerusan ekstrak dipindahkan ke dalam tabung sentrifuge polyethylene cryotube ukuran 1,5 ml. 4. Ekstrak kemudian disentrifuge dengan kecepatan 15000 rpm selama 5 menit. Pengukuran Klorofil: a. 40 µl ekstrak klorofil diambil dari cryotube, kemudian dimasukkan ke dalam cryotube yang baru. Etanol ditambahkan hingga volumenya mencapai 1,5 ml. kemudian dikocok dengan vortex agar tercampur rata. b. Ekstrak klorofil diinkubasi pada suhu 4°C di dalam ruang gelap selama 30 menit. c. Setelah itu disentrifuge dengan kecepatan 10000 rpm selama 5 menit. d. Ekstrak klorofil hasil dari sentrifuge supernatant dipindahkan ke cuvette spektrofotometer ukuran 5 ml. e. Absorban diukur pada panjang gelombang λ 649 nm dan λ 665 nm. Etanol 96 digunakan sebagai pembanding. Perhitungan: 1. Klorofil a = 13,7 x A665 – 5,76 x A649 = µg klorofilml 2. Klorofil b = 25,8 x A649 – 7,60 x A665 = µg klorofilml 3. Kandungan Klorofil Total = Klorofil a + Klorofil b

3.4.5.2. Analisis Kandungan Nitrogen pada Tanaman

Penetapan unsur N pada tanaman menggunakan metode Pengabuan Basah: 1. Membuat larutan pereaksi: a. Untuk destruksi: Asam sulfat pekat 95 – 97 p.a. dan H 2 O 2 pekat 30 p.a. b. Untuk destilasi: Larutan NaOH 50 , HCl 0,1 N, Indikator Conway, Asam Borat 4 2. Mengerjakan destruksi contoh a. Contoh tanaman sebanyak 0,5 g dimasukkan kedalam tabung digestion, tambahkan asam sulfat pekat 5 ml dan H 2 O 2 pekat 2 ml. b. Contoh tanaman yang telah ditambahkan asam sulfat pekat dan H 2 O 2 pekat dipanaskan dalam blok digestion pada suhu 235 o C selama satu jam. Angkat dan biarkan mendingin, tambahkan lagi 2 ml H 2 O 2 pekat. c. Contoh tanaman dipanaskan kembali pada suhu yang sama selama satu jam. Destruksi selesai bila keluar uap putih dan didapat ekstrak jernih. Kerjakan blanko. d. Angkat tabung, dinginkan dan kemudian ekstrak diencerkan dengan aquades hingga tepat 50 ml. Ekstrak digunakan untuk pengukuran N dan P. 3. Pengukuran N dengan cara destilasi a. 20 ml ekstrak contoh dipipet ke dalam labu didih. Tambahkan air bebas ion aquades sebanyak 100 ml. b. Penampung NH 3 yang dibebaskan yaitu erlenmeyer yang berisi 10 ml asam borat 4 yang ditambah lima tetes indikator Conway dan dihubungkan dengan alat destilasi disiapkan untuk proses selanjutnya. c. Dengan gelas ukur, 20 ml NaOH 50 di tambahkan ke dalam labu didih yang berisi contoh dan secepatnya ditutup. d. Kemudian didestilasi hingga volume penampung mencapai 50-75 ml. Destilat dititrasi dengan HCl 0,1 N. Catat volume titrasi ml Untuk contoh V c dan blanko V b . Perhitungan: Keterangan : V c,b = ml titar contoh dan blanko 100 = konversi ke N = normalitas larutan baku HCl 14 = bobot setara N

3.4.5.3. Analisis Kandungan Fosfor pada Tanaman

Penetapan unsur P pada tanaman menggunakan metode Pengabuan Basah: 1. Membuat larutan pereaksi: a. Untuk destruksi: Asam sulfat pekat 95 – 97 p.a. dan H 2 O 2 pekat 30 p.a. b. Untuk destilasi: Larutan NaOH 50 , HCl 0,1 N, Indikator Conway, Asam Borat 4 2. Membuat larutan untuk spektrofotometer a. Larutan Pb NH 4 Molybdat sebanyak 3,8 g dilarutkan dalam 300 ml air pada suhu 60 o C, dinginkan. Kemudian 5 gr H 3 BO 3 dilarutkan dalam 500 ml air dan ditambahkan 75 ml HCl pekat. Larutan Molybdat ditambahkan dan diencerkan menjadi 1 liter. b. Larutan Pc 3. Mengerjakan destruksi contoh a. 0,5 g contoh tanaman ditimbang dan dimasukkan kedalam tabung digestion, tambahkan Asam Sulfat pekat 5 ml dan H 2 O 2 pekat 2 ml. b. Kemudian dipanaskan dalam blok digestion pada suhu 235 o C selama satu jam. Angkat dan biarkan mendingin, tambahkan lagi 2 ml H 2 O 2 pekat. c. Contoh tanaman dipanaskan kembali pada suhu yang sama selama satu jam. Destruksi selesai bila keluar uap putih dan didapat ekstrak jernih. Kerjakan blanko. d. Tabung diangkat, dinginkan dan kemudian ekstrak diencerkan dengan aquades hingga tepat 50 ml. Ekstrak digunakan untuk pengukuran N dan P. 4. Pengukuran P dengan spektofotometer a. Masing-masing 1 ml ekstrak contoh dipipet dan dimasukkan dalam deret standar PO 4 ke dalam tabung kimia. b. Kemudian 4 ml air bebas ion ditambahkan dan dikocok pengenceran 10x. Masing-masing 5 ml dipipet dan diekstrak encer contoh dan deret standar ke dalam tabung reaksi. c. Kemudian ditambahkan 5 ml larutan Pb, dan lima tetes Pc. P dalam larutan diukur dengan alat spektrofotometer pada panjang gelombang 660 nm. Perhitungan: Buat deret standar P 0, 1, 2, 3, 4, 5 ppm dalam labu ukur 50 ml, larutan standar P adalah 50 ppm. Keterangan : ppm kurva = kadar contoh yang didapat dari kurva hubungan antara kadar deret standar dengan pembacaannya setelah di koreksi blanko. 100 = faktor konversi ke 1000 = faktor konversi ke ppm fp = faktor pengenceran 10

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN