PENDAHULUAN 1.1. Pengaruh Pemupukan N dan P Terhadap Kandungan Klorofil, dan Kandungan Unsur Hara N dan P pada Tebu Transgenik IPB 1

I. PENDAHULUAN 1.1.

Latar Belakang Kebutuhan gula di Indonesia semakin meningkat seiring dengan bertambahnya penduduk, sementara itu penurunan produksi gula dari tanaman tebu terus terjadi. Target yang direncanakan oleh pemerintah dalam mencapai swasembada gula 2014 akan sulit dicapai jika keadaan industri gula tetap seperti ini. Manajemen pemupukan yang buruk seperti pengurangan dosis pemupukan, minimnya konservasi lahan, waktu aplikasi yang tidak tepat dan kualitas pupuk yang fluktuatif menjadi salah satu penyebab jatuhnya produksi gula Mangoensoekarjo, 2007. Selain itu buruknya bibit unggul, kultur teknis, manajemen angkut, dan teknis budidaya juga menjadi penyebab jatuhnya produksi gula. Bibit unggul mutlak diperlukan untuk meningkatkan produksi sebagai salah satu upaya dalam pencapaian swasembada gula. Perbaikan bibit unggul terus dilakukan sebagai upaya perbaikan kualitas produksi. Berbagai penelitian terus dilakukan untuk dapat mencapai produksi maksimal. IPB sebagai salah satu satu institusi yang bergerak dan fokus dalam bidang pertanian juga turut melakukan upaya-upaya dalam membantu program swasembada gula di Indonesia. Salah satunya adalah dengan melakukan riset atau penelitian tanaman tebu transgenik. Tebu transgenik ini adalah tebu hasil rekayasa genetika yaitu dengan menyisipkan gen fitase untuk meningkatkan produksi dan menghemat pemupukan Susiyanti et al., 2007. Bundesforschungsanstalt fur Ernahrung und Lebensmittle BFEL, Molekularbiologische Zentrum, Karlsruhe, Jerman dan Fakultas Pertanian IPB melakukan kerjasama pada tahun 2002-2004 untuk melakukan riset tebu transgenik yang mengekspresikan gen fitase Santosa, 2004. Penelitian ini terus dilanjutkan untuk menghasilkan varietas unggul dan terus diuji sampai varietas tebu transgenik ini layak dikatakan berhasil untuk mencapai target produksi maksimum dan menurunkan penggunaan pupuk. Salah satu pengujian yang dilakukan untuk memilih varietas unggul tebu transgenik IPB 1 antara lain adalah pengujian kandungan klorofil total, dan kandungan nitrogen dan fosfor dalam daun tebu transgenik tersebut. Melalui analisis tersebut akan diketahui informasi kandungan klorofil dan status hara pada tanaman, sehingga dapat diduga klon tebu transgenik yang efisien dalam memanfaatkan pupuk yang telah diaplikasikan. Keberadaan gen fitase yang terdapat pada tebu transgenik akan memacu peningkatan ketersediaan kandungan klorofil dan kandungan hara N dan P, baik di dalam jaringan tanaman maupun di daerah perakaran, walaupun dengan pemupukan yang lebih sedikit. Gen fitase ini diharapkan memberikan pengaruh positif pada proses pembentukan klorofil yang mempunyai peran dalam membantu proses fotosintesis tanaman sehingga tebu transgenik IPB 1 memiliki pertumbuhan dan hasil panen yang lebih baik dan dapat memperbaiki kualitas produksi gula di Indonesia.

1.2. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk: a. Mengetahui dosis pemupukan N dan P yang paling efisien antara dosis pemupukan N 50 dan P 50, N 100 dan P 50, N 50 dan P 100, dan N 100 dan P 100 dalam meningkatkan kandungan klorofil dan kandungan hara N dan P pada tebu transgenik IPB 1. b. Mengetahui keragaman kandungan hara N dan P pada 7 klon terbaik tebu transgenik IPB 1.

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1.