54
54 4 Dibutuhkan sarana yang lebih memenuhi syarat, baik keamanan maupun
ketertiban. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa metode eksperimen dapat
memberikan gambaran yang jelas tentang konsep yang dipelajarinya karena siswa melakukan percobaannya sendiri untuk menemukan konsep yang baru
di bawah bimbingan guru.
6. Ketrampilan Dalam Menggunakan Alat Ukur
Metode eksperimen merupakan salah satu metode yang dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat kreatif dalam
mengembangkan ketrampilan menggunakan alat-alat ukur laboratorium. Siswa yang memahami peralatan laboratorium dan fungsinya maka siswa akan
mudah dalam melakukan eksperimen. Sebaliknya siswa yang kurang memahami peralatan laboratorium dan fungsinya maka siswa akan mengalami
kesulitan dalam belajar. Dengan demikian tingkat ketrampilan menggunakan alat-alat laboratorium mempunyai pengaruh terhadap prestasi belajar fisika
siswa. Pengukuran sebenarnya membandingkan suatu besaran fisis tertentu
dengan alat ukurnya. Pengukuran terhadap suatu besaran dilakukan dengan alat ukur yang valid. Dalam setiap alat ukur terdapat goresan skala, sebagai
petunjuk nilai besaran fisis tersebut. Nilai suatu besaran fisis dpat diketahui, bila pengukuran telah kita lakukan terhadap besaran fisis tersebut. Perlakuan
pengukuran memberikan acuan ketelitian hasil pengukuran. Ketelitian pengukuran tegantung pada alat ukur itu sendiri dan kemampuan ketrampilan
kita dalam membaca alat ukur itu sendiri berdasarkan skala yang tertulis didalamnya. Trustho Raharjo, 2002 : 7.
Tidak ada pengukuran yang menghasilkan ketelitian yang sempurna, tetapi penting untuk mengetahui ketelitian yang sebenarnya dan bagaimana
kesalahan yang berbeda digunakan dalam pengukuran. Langkah yang diperlukan untuk menguranginya adalah mempelajari kesalahan-kesalahan
tersebut. Kesalahan pengukuran antara lain:
55
55 a Kesalahan umum gross-errors
Kebanyakan disebabkan oleh kesalahan manusia, di antaranya kesalahan pembacaan alat ukur, penyetelan yang tidak tepat dan kesalahan
penaksiran. b Kesalahan sistematis systematic errors
Disebabkan oleh kekurangan-kekurangan pada instrument itu sendiri seperti kerusakan dan pengaruh lingkungan terhadap peralatan atau
pemakai. c Kesalahan yang tak disengaja random errors
Disebabkan oleh pentebab-penyebab yang tidak dapat langsung diketahui sebab perubahan-perubahan parameter atau sistem pengukuran terjadi
secara acak. Alat ukur ada beberapa macam yaitu jangka sorong, mikrometer
sekrup, thermometer, neraca ohauss, stop watch, mistar atau penggaris, dan lain-lain. Alat ukur yang dibahas dalam hal ini adalah mistar. Mistar
merupakan alat ukur panjang yang digunakan untuk mengukur jarak atau panjang yang tidak terlalu besar. Mistar yang skala kecilnya 1 mm disebut
mistar berskala mm dan yang memiliki skala terkecil 1cm disebut mistar skala cm. Mistar yang sering digunakan adalah mistar berskala mm. Satu
bagian terkecil mistar 1 mm atau 0,1 cm sehingga ketelitian mistar ini adalah 1 mm atau 0,1 cm.
Cara penggunaan mistar yaitu dengan menghimpitkan pada benda yang diukur dengan angka nol skalanya berimpit dengan ujung kiri benda
itu. Jika bena yang diukur tersebut lebih pendek dari mistar maka panjang benda tersebut ditunjukkan oleh bacaan skala mistar yang berhimpit
dengan ujung kanan benda. Tetapi jika panjang benda melebihi panjang mistar maka mistar dihimpikan berulang sepanjang bendanya. Panjang
benda dapat ditunjukkan oleh perkalian menghimpit mistar dari ujung kanan benda.
56
56
7. Prestasi Hasil Belajar