70
70
B. Kerangka Berpikir
Berdasarkan uraian kajian teori yang telah diuraikan di muka, maka dapat dikemukakan kerangka pemikiran guna memperoleh jawaban atas permasalahan
yang ada. Guru dalam proses belajar mengajar selalu bertujuan agar materi yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa. Tetapi pada kenyataannya harapan itu belum
dapat diwujudkan sepenuhnya. Dalam hal ini suatu strategi belajar mengajar sangatlah diperlukan sebagai penunjang dari suatu metodologi pengajaran.
Dengan demikian metode mengajar sangat penting artinya dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini dikarenakan metode tersebut dapat mempermudah cara
penyajian materi pelajaran kepada siswa. Dan seorang guru dituntut menguasai sebanyak mungkin metode mengajar.
Pada penelitian ini pendekatan yang digunakan penulis yaitu pendekatan konstruktivisme dengan metode demonstrasi dan metode eksperimen.
Pembelajaran fisika dengan pendekatan konstruktivisme melalui metode demonstrasi memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengamati secara
cermat dan memberikan gambaran secara jelas hasil pengamatan tersebut untuk memperoleh suatu konsep yang sedang dipelajari serta untuk menumbuhkan sikap
ilmiah. Sedangkan dalam pembelajaran fisika dengan pendekatan konstruktivisme melalui metode eksperimen, siswa akan melakukan percobaan sendiri tentang
suatu hal, menuliskan hasil percobaannya, dan menemukan sendiri jawaban atau masalah yang dihadapi siswa untuk memperoleh suatu konsep yang sedang
dipelajari sehingga diharapkan kemampuan kognitif siswa menjadi lebih baik.
71
71 Keberhasilan siswa dalam meningkatkan prestasi belajarnya dapat dilihat
dari kemampuan dasar yang dimiliki siswa dan diharapkan dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa. Kemampuan yang dimaksud dalam hal ini yaitu
berupa ketrampilan dalam menggunakan alat ukur yang digunakan dalam praktikum. Ketrampilan dalam menggunakan alat ukur dijadikan sebagai penilaian
untuk meningkatkan prestasi belajar siswa tersebut. Dan diharapkan siswa yang ketrampilan dalam menggunakan alat ukurnya tinggi mempunyai prestasi belajar
yang tinggi, begitupun sebaliknya siswa yang ketrampilan dalam menggunakan alat ukurnya rendah agar belajar lebih giat untuk dapat meningkatkan prestasinya.
Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat gambar alur pemikiran dari penelitian ini sebagai berikut :
Kemampuan Awal
Kelompok Eksperimen
Pendekatan Konstruktivisme
Melalui Metode Eksperimen
Ketrampilan Menggunakan
Alat Ukur Tinggi
Ketrampilan Menggunakan
Alat Ukur Rendah
Kemampuan Kognitif
Kelompok Kontrol
Pendekatan Konstruktivisme
Melalui Metode Demonstrasi
Ketrampilan Menggunakan
Alat Ukur Tinggi
Ketrampilan Menggunakan
Alat Ukur Rendah
72
72
C. Perumusan Hipotesis