airtanah ini berada di atas permukaan tanah sehingga airtanah akan mengalir vertikal secara alami menuju keseimbangan garis potensial khayal ini, artesis nol keadaan
garis potensial khayal sama dengan permukaan tanah sehingga muka airtanah akan sama dengan muka tanah dan artesis negatif keadaan garis potensial khayal di
bawah permukaan tanah sehingga muka airtanah akan berada di bawah permukaan tanah.
Air artesis Air sumur yang tidak mengalir sendiri Tinggi muka air terhalang
Muka airtanah Airtanah tak terhalang
Penghalang Batuan kedap air Airtanah terhalang
Gambar 1. Model Gerakan Airtanah
3. Kualitas Airtanah
Kualitas air adalah mutu yang dimiliki air berhubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi air pada suatu daerah Asdak, 1995: 526. Kualitas air yang
dianggap baik untuk pengairan belum tentu baik untuk keperluan lain, sehingga perlu diketaui mutu air yang ada, khususnya airtanah yang pemanfaatannya tergantung
pada tujuannya. Karena setiap pemanfaatan akan berbeda bila ditinjau dari parameter yang dinilai..
Permasalahan kualitas air tanah tidak hanya penting untuk keperluan sehari- hari saja, tetapi juga untuk keperluan lainnya. Karena itu dalam penggunaan air harus
memperhatikan kualitasnya. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas airtanah antara lain:
a. Iklim
Meliputi curah hujan dan temperatur udara. Curah hujan yang tinggi akan melarutkan unsur kimia yang ada dalam atmosfer yang akhirnya masuk ke dalam
tanah. Temperatur mempunyai pengaruh terhadap pelarutan gas, makin rendah temperatur makin banyak gas yang tinggal sebagai larutan. Makin tinggi tekanan
udara makin besar yang terlarut dalam air. b. Litologi
Tanah dan batuan merupakan sumber mineral yang dilarutkan oleh air yang melaluinya makin tua umur batuan dan makin besar tingkat pelapukan batuan
berakibat semakin tinggi pelapukan garam yang terlarut dalam tanah. c. Waktu
Lamanya airtanah tinggal pada suatu batuan, akan semakin banyak unsur batuan yang terlarut.
d. Aktivitas manusia Aktivitas manusia yang tidak memperhatikan lingkungan berpengaruh pad
kualitas airtanah. Misalnya pembuangan limbah indusutri dan pembuangan sampah.
4. Metode Three Point Problem
Arah aliran airtanah dan kedudukannya terhadap sumber pencemar akan menentukan airtanah yang ada pada suatu daerah tercemar atau tidak, ini dikarenakan
sebaran limbah cair akan mengikuti sistem aliran airtanah. Jika kedudukan sumber pencemar berada pada lokasi yang lebih tinggi dari lokasi sumur dan searah dengan
aliran airtanah maka lokasi sumur yang lebih rendah akan mengalami pencemaran, karena air akan bergerak dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Untuk
mengetahui arah aliran airtanah terlebih dahulu perlu mengetahui elevasi muka
airtanah dangkal di daerah penelitian
Penentuan arah aliran airtanah menggunakan metode Three Point Problem. Metode Three Point Problem ini dilakukan dengan cara interpolasi data elevasi muka
airtanah yang diplotkan pada peta penggunaan lahan. Dari hasil interpolasi elevasi muka airtanah maka dapat digunakan untuk membuat peta kontur airtanah.
Menentukan arah aliran airtanah dengan menarik garis tegak lurus dengan kontur air
tanah.
Kontur Airtanah 32,4 m sumur 1
31,1 m 32 m sumur 2
31,5 m 3
Arah Aliran Airtanah sumur3 31 m 30,7
Gambar 2. Metode Three Point Problem
5. Limbah Industri Tekstil