7. Matriks nilai crips Perbandingan Berpasangan, Bobot dan CR Indikator
Kinerja Stakeholder pada S2
Tabel 40 Matriks nilai crips Perbandingan Berpasangan, Bobot dan CR Indikator Kinerja Stakeholder pada S2
IKS4 IKS5
IKS6 IKS7
Bobot IKS4
1.00 3.00
7.00 7.00
0.60 IKS5
0.38 1.00
3.00 3.00
0.23 IKS6
0.15 0.38
1.00 0.38
0.06 IKS7
0.15 0.38
3.00 1.00
0.11 CR=
0.0608 Pada strategi meningkatnya kuantitas dan kualitas SDM aparatur yang
Sesuai dengan kebutuhan organisasi S2 lebih diutamakan tersedianya sistem promosi dan mutasi pegawai secara terbuka IKS4 sebesar 0.60, karena dengan
tersedianya system promosi dan mutasi pegawai secara terbuka dapat memberikan kesempatan yang sangat luas bagi pegawai berprestasi untuk mencapai karir
setinggi tingginya.
Sedangkan jumlah calon praja IPDN yang terkirim untuk mengikuti pantukhir di jatinangor IKS6 mendapatkan bobot terendah sebesar 0.06.
Pengiriman calon Praja IPDN untuk mempersiapkan calon pamong yang kompeten, tapi dengan perkembangan saat ini yaitu system promosi terbuka
peniriman Praja IPDN menjadi tidak terlalu penting.
8. Matriks nilai crips Perbandingan Berpasangan, Bobot dan CR Indikator
Kinerja Customer pada C1
Tabel 41 Matriks nilai crips Perbandingan Berpasangan, Bobot dan CR Indikator Kinerja Customer pada C1
IKC1 IKC2
IKC3 IKC4
Bobot IKC1
1.00 9.00
1.50 3.00
0.48 IKC2
0.06 1.00
0.38 0.38
0.07 IKC3
1.50 3.00
1.00 3.00
0.31 IKC4
0.38 3.00
0.38 1.00
0.15 CR=
0.0442 Pada strategi meningkatnya remunerasi berbasis kinerja C1 BKD
mengutamakan terselenggaranya monitoring dan evaluasi terhadap kebijakan kesejahteraan pegawai IKC1 dengan bobot 0.48. Sebagai pertanggungjawaban
kepada pemerintah terhadap kebijakan kesejahteraan pegawai monitoring dan evaluasi sangat penting.
Sedangkan jumlah pegawai yang menerima penghargaan IKC2 mendapatkan bobot terendah sebesar 0.07, karena ini tergantung kinerja pegawai
tersebut.
9. Matriks nilai crips Perbandingan Berpasangan, Bobot dan CR Indikator