Strategi Penangkapan Kepiting Bakau

5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini dapat menyimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Tidak cukup bukti untuk menyatakan adanya pengaruh nilai TVBN berarti menunjukkan tingkat kebusukan umpan padat yang berbeda terhadap feeding behaviour kepiting bakau. 2. Pola gerakan kepiting bakau saat mendekati umpan keong emas antar perlakuan dan ulangan berbeda-beda dengan pola paling dominan adalah pola B gerakan deviasi ke kanan atau ke kiri dilanjutkan gerakan menuju ke arah umpan.

5.2 Saran

Beberapa penelitian lanjutan yang perlu dilakukan antara lain: 1 Penelitian dengan menggunakan umpan padat yang diolesi umpan cair berkadar TVBN lebih tinggi atau menggunakan umpan padat yang bersifat menyerap umpan cair tersebut; 2 Penelitian untuk memisahkan tiga komponen TVBN dan mengujicobakannya kepada kepiting bakau; dan 3 Penelitian untuk melihat kadar asam amino bebas pada umpan, memisahkan komponen-komponennya dan mengujicobakannya kepada kepiting bakau. DAFTAR PUSTAKA Almada DP. 2001. Studi tentang Waktu Makan dan Jenis Umpan yang Disukai Kepiting Bakau Scylla serrata [skripsi]. Bogor: Program Sudi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. 47 hlm. Amaludin A, Rosyid A, Jayanto BB. 2005. Pengaruh Perbedaan Waktu Penangkapan dan Jenis Umpan terhadap Hasil Tangkapan Kepiting Bakau dengan Alat Tangkap Wadong [skripsi]. Program Sudi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro. 96 hlm. Angell CA, editor. 1992. The Mud Crab: Report of the Seminar on the Mud Crab Culture and Trade; Surat Thani, Thailand, Nov 5 – 8, 1991. Madras: Bay of Bengal Programme. Balai Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. 2008. Pengendalian Hama Keong Emas. Bolumar T, Nieto P, Flores J. 2001. Acidity, Proteolysis and Lipolysis Changes in Rapid-Cured Fermented Sausage Dried at Different Temperatures. Food Sci Tech Int 73: 269 –276. Branson EJ. 2008. Fish Welfare. Iowa: Blackwell Publishing. 300 hlm. Caprio J. 1982. High sensitivity and specificity of olfactory and gustatoty receptors of catfish to amino acids. In Toshiaki J. Hara Eds. Chemoreseption in Fish. New York: Elsivier Scientific Publishing Company. hlm 109-134. Cheong CH, Gunasekera UPD, Amandakoon HP. 1992. Formulation of artificial feeds for mud crab culture: a preliminary biochemical, physical, and biological evaluation. Di dalam: Angell CA, editor. The Mud Crab: Report of the Seminar on the Mud Crab Culture and Trade; Surat Thani, Thailand, Nov 5 – 8, 1991. Madras: Bay of Bengal Programme. hlm 179 – 183. Cholik F, Hanafi A. 1992. A review of the status of the mud crab Scylla sp fishery and culture in Indonesia. Di dalam: Angell CA, editor. The Mud Crab: Report of the Seminar on the Mud Crab Culture and Trade; Surat Thani, Thailand, Nov 5 – 8, 1991. Madras: Bay of Bengal Programme. hlm 14 – 27. Dianthani D. 2002. Evaluasi Kondisi Lingkungan Perairan Muara Badak, Kalimantan Timur Kaitannya dengan Larva Kepiting Bakau Scylla sp.. [tesis]. Bogor: Program Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor. 125 hlm.