Analisis Data Respons Kepiting Bakau (Scylla serrata Forskal 1775) terhadap Tingkat Kebusukan Umpan Keong Emas (Pomacea canaliculata Lamarck 1822)
4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil 4.1.1 Parameter Mikrobiologi, Kimiawi dan Organoleptik Umpan
Penghitungan kepadatan bakteri dilakukan untuk mengetahui perkembangan aktivitas bakteri pada sampel umpan ketika disimpan pada suhu kamar.
Kepadatan bakteri total TPC dalam sampel umpan mengalami kenaikan pada periode 0 hingga 3 hari dari sejumlah 58.000.000 kolonigr menjadi tidak bisa
dihitung TBUD. Aktivitas pertumbuhan bakteri mencapai titik tertinggi pada saat sampel umpan berumur 3 hari sehingga jumlah bakteri tidak dapat dihitung
hingga pengenceran tertinggi pengenceran ke enam Gambar 12. Setelah mencapai titik tertinggi kepadatan bakteri kemudian cenderung menurun pada
periode 6 hingga 12 hari dari sejumlah 44.000.000 kolonigr turun menjadi 14.000.000 kolonigr dan terakhir 3.000.000 kolonigr. Jadi, grafik pertumbuhan
bakteri pada sampel umpan keong emas mengikuti kurva eksponensial dengan suatu titik optimum.
10000000 20000000
30000000 40000000
50000000 60000000
70000000 80000000
90000000
1 2
3 4
5
Umur simpan umpan hari TP
C k
o lo
n i
g r
Gambar 12 Perkembangan nilai TPC sampel umpan keong emas pada berbagai umur simpan
TBUD
3 6
9 12
8 X 10
7
7 X 10
7
6 X 10
7
5 X 10
7
4 X 10
7
3 X 10
7
2 X 10
7
1 X 10
7
Aktivitas mikroba pada sampel umpan akan mengubah kadar pH-nya. Kadar pH rata-rata dalam sampel umpan mengalami penurunan pada periode 0
hingga 3 hari dari 7,37 menjadi 6,92. Pada periode 3 hingga 6 hari kadar pH rata- rata meningkat dari 6,92 menjadi 7,32. Trend penurunan pH kembali terjadi pada
periode 6 hingga 12 hari dari 7,32 ke 7,30 dan selanjutnya 7,13 Lampiran 5 dan Gambar 13. Tampak bahwa nilai pH tidak memiliki pola trend penurunan atau
kenaikan yang teratur sepanjang waktu penyimpanan. Meskipun tidak terlihat trend yang teratur, tampak bahwa pada saat nilai rata-rata pH sampel umpan
keong emas terendah maka nilai TPC-nya berada pada titik tertinggi. Kadar TVBN rata-rata dalam sampel umpan mengalami kenaikan pada
periode 0 hingga 12 hari Lampiran 6 dan Gambar 14 dari 16,3267 mg100g menjadi 1084,3341 mg100g. Tampak bahwa nilai TVBN memiliki pola trend
kenaikan yang teratur dan terus-menerus sepanjang waktu penyimpanan.
6.60 6.70
6.80 6.90
7.00 7.10
7.20 7.30
7.40 7.50
1 2
3 4
5
Umur simpan umpan hari pH
Gambar 13 Perkembangan nilai pH sampel umpan keong emas pada berbagai umur simpan
Uji additivitas terhadap data nilai TVBN terpenuhi, tetapi uji homogenitas dan normalitas terhadap data nilai TVBN menunjukkan bahwa kedua asumsi
tersebut tidak mendukung untuk dilakukannya uji ragam anova sehingga
3 6
9 12
digunakan uji Kruskal-Wallis Lampiran 7, 8, dan 9. Uji Kruskal-Wallis menunjukkan bahwa semua perlakuan umur simpan memberikan nilai TVBN
yang berbeda nyata dilihat dari nilai P
value
sebesar 0,000; lebih kecil daripada nilai kritis 0,05 sehingga semua sampel umpan pada berbagai umur simpan dapat
digunakan dalam penelitian inti. Umpan dapat digunakan sebagai faktor pembeda karena memiliki perbedaan kadar TVBN atau perbedaan kualitas yang signifikan
antar waktu penyimpanan.
200 400
600 800
1000 1200
1 2
3 4
5
Umur simpan umpan hari
TV BN
m g
r N
Gambar 14 Perkembangan nilai TVBN sampel umpan keong emas pada berbagai umur simpan
Nilai organoleptik rata-rata sampel umpan mengalami penurunan pada periode 0 hingga 6 hari Lampiran 10 dan Gambar 15 dari 10 menjadi 1. Sampel
umpan keong emas segar memiliki nilai 10 ditandai dengan bau yang segar spesifik keong emas mentah, kenampakan yang coklat cerah spesifik keong emas
mentah dan tekstur yang kenyal, liat, kompak. Kemudian pada usia simpan 3 hari bau menjadi basi, kenampakan coklat dan sebagian kehitaman dan tekstur
sebagian masih kenyal, sebagian melunak. Penurunan nilai organoleptik terus terjadi sehingga pada umur simpan 6 hari bau sangat basi, kenampakan
kehitaman, masih ada kekuningan dan tekstur lebih banyak bagian lunak, sedikit
3 6
9 12