Hemoglobin Hb Pengukuran nilai hematologi

29 katuk mengandung senyawa kaempferol yang tinggi Andarwulan et al. 2012. Kaempferol tergolong senyawa flavonoid, yang merupakan antioksidan kuat. Subekti et al. 2006, juga menyatakan bahwa daun katuk mengandung senyawa aktif fitosterol. Senyawa Androstan-17-one,3-ethyl-3hidroxy-5alpha yang terdapat di dalam daun katuk secara langsung merupakan prekursor atau senyawa intermediet dalam sintesis hormon steroid Suprayogi 2000. Menurut Subekti et al. 2006, senyawa aktif tersebut digolongkan ke dalam fitosterol. Pemberian sediaan ekstrak dan perasan EKK, EKS dan KP juga menurunkan lemak abdominal, kadar lemak dan kolesterol daging ayam broiler dibandingkan kontrol. Hal ini disebabkan adanya senyawa aktif sterol yang berperan. Daun katuk yang diekstrak menggunakan etanol ditemukan adanya senyawa sterol Subekti et al. 2006; Agrawal et al. 2014. Senyawa tersebut diduga mempengaruhi metabolisme lipid. Sediaan katuk TDK, EKK, EKS, dan KP cenderung meningkatkan kecernaan BK pakan ayam broiler dibandingkan dengan kontrol. Pemberian sediaan katuk pada perlakuan EKK memiliki nilai kecernaan lebih tinggi dibandingkan kelompok yang lain Tabel 3, sehingga cenderung meningkatkan produktivitas ayam broiler.Produktivitas ditandai dengan peningkatan bobot badan dan persentase karkas yang diperoleh. Pemberian sediaan katuk TDK memiliki respon pertumbuhan bobot badan BB yang rendah. Penurunan BB ini sejalan dengan berkurangnya asupan konsumsi pakan dan menurunnya nilai kecernaan pakan ayam broiler Tabel 3. Hal ini diduga senyawa aktif di dalam daun katuk mampu menghambat proses pencernaan unggas sehingga berdampak pula pada respons pertumbuhan. Pemberian sedian EKS dan KP pada penelitian ini juga menunjukkan tidak terjadinya kemerosotan pertumbuhan BB dibandingkan kelompok TDK. Hubungan konsumsi pakan dan pertumbuhan BB berdampak pada peningkatan persentase karkas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian sediaan katuk ekstrak dan perasan EKK, EKS dan KP meningkatkan persentase karkas dibandingkan kontrol dan TDK Tabel 5. Salah satu faktor keberhasilan produksi ayam broiler adalah terdepositnya nutrien yang terdapat di dalam pakan menjadi daging karkas. Katuk mengandung senyawa asam lemak PUFA, protein dan asam-asam amino Suprayogi 2000; Agrawal et al. 2014. Unsur- unsur dasar dari protein adalah asam amino. Hasil akhir pencernaan protein dan absorpsi protein dalam saluran pencernaan sebagian besar dalam bentuk asam amino Guyton dan Hall 1997. Agustal et al. 1997 menemukan senyawa methylpyroglutamat dalam ekstrak daun katuk berdasarkan analisis KGSM. Senyawa methylpiroglutamat dapat dikonversikan menjadi asam amino glutamat di dalam saluran pencernaan Agustal et al. 1997; Zain 2012. Asam glutamat dapat mempengaruhi asam amino lainnya sehingga terjadi peningkatan sintesis protein Zain 2012. Fungsi sintesis protein diantaranya adalah dibutuhkan dalam meningkatkan ukuran sel-sel otot. Menurut Hernandez dan Kravitz 2003, menyatakan bahwa faktor yang menyebabkan peningkatan ukuran sel otot adalah protein sebagai faktor pertumbuhan. Konsentrasi hormon testosteron ayam broiler pada kelompok TDK, EKK, EKS dan KP lebih tinggi dibandingkan kontrol Gambar. 5. Senyawa aktif steroid, flavonoid, saponin dan tanin yang terdapat di dalam sediaan katuk mempengaruhi peningkatan kadar testosteron meskipun berbeda dalam 30 kuantitasnya. Menurut Gauthaman dan Ganesan 2008, saponin steroid glikosida berperan dalam biosintesis DHEA dehidroepiandrosteron yang dapat meningkatkan kadar testosteron dalam tubuh. Senyawa aktif yang dikandungnya dapat merangsang sintesis hormon-hormon steroid. Suprayogi 2000 juga menyatakan bahwa katuk mengandung senyawa steroid yaitu Androstan-17- one,3-ethyl-3hidroxy-5alphadan senyawa asam lemak tak jenuh polyunsaturated fatty acidpufa. Senyawa steroid tersebut mampu merangsang testis untuk menghasilkan testosteron sedangkan senyawa pufa berfungsi sebagai prekursor pembentukan senyawa eicosanoid. Testosteron berperan penting dalam perkembangan laki-laki normal dan karakteristik pria, termasuk kekuatan dan massa otot, massa tulang, libido dan spermatogenesis Mustofa 2010. Testosteron dihasilkan oleh testis. Hormon ini menyebabkan peningkatan deposit protein dalam jaringan diseluruh tubuh Guyton dan Hall 1997. Testosteron akan merangsang pelepasan growth hormon GH dari hipofise anterior Makimura et al. 2010. Growth hormon akan merangsang pelepasan insulin-like growth factor I IGF-I dari hati menuju otot rangka sehingga menyebabkan sel satelit aktif dalam berproliferasi dan diferensiasi Hernandez dan Kravitz 2003. Akibatnya, serabut otot mengalami hipertrofi dengan meningkatnya jumlah sel satelit Sinha-Hikim et al. 2003. Adanya senyawa eicosanoid dan steroid Androstan-17-one,3-ethyl-3hidroxy- 5alpha, diduga senyawa yang mampu meningkatkan metabolisme yang bersifat anabolik steroid Suprayogi 2006. Kolesterol sebagai bahan dasar untuk biosintesis, berasal dari plasma darah dalam bentuk LDL dan sebagian disintesis didalam sel leydig. Masuknya kolesterol LDL adalah melalui penangkapan kolesterol LDL reseptor pada permukaan sel Leydig. Jalur sintesis testosteron melalui pregnenolon kemudian diubah menjadi 17-OH-prognenolon, kemudian menjadi androstenediol dan akhirnya tersintesis testosteron Guyton and Hall 1997. Mekanisme inter selular dasar dari kerja testosteron dihasilkan dari peningkatan kecepatan pembentukkan protein dalam sel-sel target. Oleh sebab itu, testosteron sangat merangsang pembentukkan protein secara umum di dalam tubuh. Zain 2012 menyatakan bahwa peningkatan asam amino dan protein membutuhkan energi dalam jumlah yang besar sehingga menurunnya substrat untuk sintesis asam lemak. Sehingga testosteron dapat menurunkan massa lemak dan meningkatkan massa tubuh tanpa lemak Mustofa 2010; Saad et al. 2011. Pemberian berbagai sediaan katuk juga tidak mempengaruhi kesehatan ayam broiler. Hasil penelitian menunjukkan gambaran nilai hematologi masih dalam kisaran normal. Secara umum, pemberian pakan yang mengandung EKK cenderung mampu mempertahankan hematologi normal dibandingkan dengan pemberian perlakuan TDK, EKS , KP dan kontrol.