Hematokrit PCV Pengukuran nilai hematologi

30 kuantitasnya. Menurut Gauthaman dan Ganesan 2008, saponin steroid glikosida berperan dalam biosintesis DHEA dehidroepiandrosteron yang dapat meningkatkan kadar testosteron dalam tubuh. Senyawa aktif yang dikandungnya dapat merangsang sintesis hormon-hormon steroid. Suprayogi 2000 juga menyatakan bahwa katuk mengandung senyawa steroid yaitu Androstan-17- one,3-ethyl-3hidroxy-5alphadan senyawa asam lemak tak jenuh polyunsaturated fatty acidpufa. Senyawa steroid tersebut mampu merangsang testis untuk menghasilkan testosteron sedangkan senyawa pufa berfungsi sebagai prekursor pembentukan senyawa eicosanoid. Testosteron berperan penting dalam perkembangan laki-laki normal dan karakteristik pria, termasuk kekuatan dan massa otot, massa tulang, libido dan spermatogenesis Mustofa 2010. Testosteron dihasilkan oleh testis. Hormon ini menyebabkan peningkatan deposit protein dalam jaringan diseluruh tubuh Guyton dan Hall 1997. Testosteron akan merangsang pelepasan growth hormon GH dari hipofise anterior Makimura et al. 2010. Growth hormon akan merangsang pelepasan insulin-like growth factor I IGF-I dari hati menuju otot rangka sehingga menyebabkan sel satelit aktif dalam berproliferasi dan diferensiasi Hernandez dan Kravitz 2003. Akibatnya, serabut otot mengalami hipertrofi dengan meningkatnya jumlah sel satelit Sinha-Hikim et al. 2003. Adanya senyawa eicosanoid dan steroid Androstan-17-one,3-ethyl-3hidroxy- 5alpha, diduga senyawa yang mampu meningkatkan metabolisme yang bersifat anabolik steroid Suprayogi 2006. Kolesterol sebagai bahan dasar untuk biosintesis, berasal dari plasma darah dalam bentuk LDL dan sebagian disintesis didalam sel leydig. Masuknya kolesterol LDL adalah melalui penangkapan kolesterol LDL reseptor pada permukaan sel Leydig. Jalur sintesis testosteron melalui pregnenolon kemudian diubah menjadi 17-OH-prognenolon, kemudian menjadi androstenediol dan akhirnya tersintesis testosteron Guyton and Hall 1997. Mekanisme inter selular dasar dari kerja testosteron dihasilkan dari peningkatan kecepatan pembentukkan protein dalam sel-sel target. Oleh sebab itu, testosteron sangat merangsang pembentukkan protein secara umum di dalam tubuh. Zain 2012 menyatakan bahwa peningkatan asam amino dan protein membutuhkan energi dalam jumlah yang besar sehingga menurunnya substrat untuk sintesis asam lemak. Sehingga testosteron dapat menurunkan massa lemak dan meningkatkan massa tubuh tanpa lemak Mustofa 2010; Saad et al. 2011. Pemberian berbagai sediaan katuk juga tidak mempengaruhi kesehatan ayam broiler. Hasil penelitian menunjukkan gambaran nilai hematologi masih dalam kisaran normal. Secara umum, pemberian pakan yang mengandung EKK cenderung mampu mempertahankan hematologi normal dibandingkan dengan pemberian perlakuan TDK, EKS , KP dan kontrol. 31 Gambar 6. Mekanisme senyawa aktif daun katuk dalam memicu pertumbuhan daging modifikasi dari Suprayogi 2000 Androstan-17-one,3-ethyl-3hidroxy-5alpha senyawa steroid Testis Hipofisis posterior Hipothalamus sel-sel neurosekretori Hipofisis anterior Testosteron Growth hormon GH Insulin like growth factor IGF-1 Hati Metabolisme lemak Metabolisme karbohidrat Metabolisme protein Otot rangka Proliferasi sel satelit Serabut otot Daging Sintesis protein dehidrotestosteron Intermediate-step steroid hormon diteruskan stimulasi Enzim sitoplasma berdifusi Octadecanoic acid: 5,8,11 heptadecatienoic acid methyl ester 9,12,15 octadecatienoic acid ethyl ester 11,14,17 eicosatrienoic acid methyl ester eicosanoid prostaglandin s Pemicu jumlah darah prekursor