Kecernaan bahan kering BK pakan
22 menurunnya tingkat metabolisme kolesterol hati. Berdasarkan hasil analisis
kandungan senyawa aktif Tabel 1, sediaan katuk TDK dan EKK memiliki kandungan saponin lebih tinggi dibandingkan sediaan lainnya. Pada ayam, dengan
mengkonsumsi saponin juga dapat menurunkan kadar kolesterol di dalam darah Cheeke 2000. Hal ini terjadi karena adanya ikatan saponin dengan kolesterol
dalam usus sehingga mencegah penyerapannya. Menurut Cheeke 2000, tingginya rataan proliferasi sel mukosa usus, dapat mengurangi kadar kolesterol
pada karkas. Rataan lemak abdominal, kadar lemak, kolesterol daging dan berat garam empedu ayam broiler disajikan pada Tabel 6.
Tabel 6. Rataan lemak abdominal, kadar lemak kolesterol daging dan berat garam empedu pada ayam broiler usia 5 minggu
Parameter Perlakuan
kontrol TDK
EKK EKS
KP Lemak abdominal
gekor 28.81
±5.55
a
15.26± 2.68
b
19.58± 5.08
bc
17.75± 3.34
c
16,08± 3.13
b
Lemak daging g100g
5.95± 0.18
a
1.51± 0.45
b
1.44± 0.50
b
3.88± 2.36
ab
2.36± 1.87
b
Kolesterol daging g100g
0.15± 0.07
a
0.14± 0.01
a
0.10± 0.00
b
0.14± 0.01
a
0.11± 0.00
b
Garam empedu gekor
0.09± 0.03
0.08± 0.04
0.09± 0.06
0.12± 0.06
0.13± 0.03
Keterangan :Superskrip yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan berbeda nyata P 0,05.
Pemberian berbagai sediaan katuk mampu menurunkan kadar lemak dan kolesterol daging Tabel 6. Kadar lemak daging pada kelompok perlakuan TDK,
EKK dan KP berbeda nyata dibanding kelompok kontrol, namun tidak berbeda dengan kelompok perlakuan EKS. Pemberian berbagai sediaan katuk
berpengaruh nyata terhadap kolesterol daging P0.05. penambahan sediaan katuk nyata menurunkan kadar kolesterol daging ayam broiler. Pemberian sediaan
EKK cenderung menurunkan kadar kolesterol daging ayam broiler dibandingkan kelompok perlakuan lainnya. Jones et al.2000 menyatakan bahwa penurunan
kolesterol terjadi karena kemampuan fitosterol untuk menurunkan absorbsi kolesterol, dan secara parsial terjadi de-suppressing biosintesis kolesterol. Daun
katuk mengandung senyawa aktif yang berperan dalam metabolisme, diantaranya adalah adalah satu senyawa steroid, yaitu androstan-17-one,3-ethyl-3-hydroxy-5
alpha.3. Senyawa lain yaitu 3,4-dimethyl-2-oxocyclopent-3-enylacetic acid. Androstan-17-one,3-ethyl-3-hydroxy-5 alpha merepresentasikan 17-ketosteroid
kelompok keto pada C17, secara langsung merupakan precursor atau senyawa intermediate dalam biosintesis hormon steroid. Senyawa tersebut dapat
digolongkan ke dalam fitosterol Suprayogi 2000. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Subekti et. al 2008, bahwa pemberian tepung daun
katuk dapat menurunkan kadar kolesterol serum, karkas dan hati pada puyuh jepang.
Pemberian berbagai sediaan katuk tidak berpengaruh nyata P0.05 terhadap jumlah garam empedu. Pemberian sediaan katuk berupa TDK memiliki
jumlah garam empedu lebih rendah dibandingkan kelompok lainnya. Adapun kandungan senyawa aktif pada ekstrak katuk yaitu terdapat senyawa papaverin