Pohon Suren Beureum Toona sinensis Roemer

jenis tumbuhan Darusman et al. 2004. Obat tradisional banyak digunakan untuk pengobatan penyakit yang belum ada obatnya seperti penyakit kanker, penyakit virus termasuk AIDS, dan penyakit degeneratif, serta pada keadaan terdesak dimana obat jadi tidak tersedia atau tidak terjangkau oleh daya beli masyarakat DepKes 2000.

2.2 Pohon Suren Beureum Toona sinensis Roemer

Suren beureum termasuk dalam genus Toona dan famili Meliaceae yang tumbuh secara alami di Asia Tenggara, Korea Selatan dan Utara, Bagian Tenggara India, Myanmar, Malaysia, dan bagian Barat Indonesia. Jenis ini banyak dijumpai di hutan-hutan primer maupun skunder, dan banyak ditemukan disepanjang sungai di daerah bukit dan lereng-lereng dnegan ketinggian 1.200- 2.700 m dpl Dharmawati 2002. Di kepulauan Jawa tanaman ini tumbuh pada ketinggian 1 – 2.000 mdpl. Pada ketinggian di bawah 1200 m tanaman biasanya tumbuh subur dan tersebar merata di berbagai tempat. Kondisi ini menjadi pertimbangan mengapa pohon suren dipilih sebagai pohon yang digunakan untuk kegiatan Gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan GERHAN serta pembangunan hutan rakyat dan hutan tanaman Djama’an 2002. T. sinensis mempunyai nama umum suren, di daerah Jawa dikenal dengan nama suren sabrang, di daerah Karo dikenal dengan nama ingul batu, dan di daerah Sunda dikenal dengan suren beureum atau ki beureum Heyne 1987. Pohon suren beureum berukuran sedang sampai besar, dapat mencapai tinggi 25 m, diameter batangnya dapat mencapai 70 cm, kulit batangnya kelihatan coklat dan kelihatan licin pada pohon yang mudah, menjadi pech dan kasar pada pohon yang sudah tua. Daunnya lebar, kadang-kadang mengelompok diujung cabang, panjangnya 50-70 cm, dengan 8-20 pasak anak daun. Permukaan dan tulang bagian atas daun umumnya berbulu. Bunga dihasilkan pada musim panas, bunga dijumpai diujung cabang, berukuran kecil dan diameter 4-5 mm, berwarna putih atau pink pucat. Buah berupa kapsul dengan panjang 2-3,5 cm, buah terdiri dari beberapa ruang yang didalamnya terdapat benih Dharmawati 2002. Di Indonesia dikenal dua jenis genus Toona yaitu Toona sinensis dan Toona sureni. Kedua jenis tersebut sangat sulit untuk dibedakan, tetapi jika dilihat secara jeli terdapat perbedaan pada daun dan buahnya. Tulang daun pada T. sinensis terdapat bulu-bulu halus dan ujung daun muda berwarna merah, sedangkan pada T. sureni tidak terdapat bulu-bulu halus dan daun muda berwarna hijau. Buah dari T. sinensis terdapat pada ujung ranting, sedangkan T. sureni terdapat pada batangnya Dharmawati 2002. Secara empiris, masyarakat di Indonesia telah menggunakan kulit, serbuk akar, dan daunya sebagai obat tradisional Zuhud et al. 2003. Selain itu, petani menggunakan daun suren beureum untuk menghalau hama serangga tanaman. Pohon suren beureum berperan sebagai pengusir serangga repellent dan dapat digunakan dalam keadaan hidup insektisida hidup. Kayunya sangat keras, berwarna kemerahan, bernilai tinggi, serta memiliki sifat kayu yang baik. Banyak digunakan untuk pembuatan furnitur atau prabotan rumah Prijono 1999. Darwiati 2009 menyatakan bahwa fraksi metanol, n-heksana, dan etil asetat dari ekstrak daun, ranting, kulit batang, dan biji tanaman suren beureum mengandung senyawa aktif yang dapat mengendaikan hama daun Eurema spp. dan Spodoptera litura F.. Penelitian ilmiah mengenai potensi suren beureum sebagai obat masih jarang dilakukan. Namun hasil penelitian Chang et al. 2002 menunjukkan bahwa ekstrak kasar larut air dan fraksinasi dari daun Toona sinensis Roemer yang berasal dari Cina mampu menghambat pertumbuhan sel kanker ovarium SKOV3. Selain itu Chia et al. 2007 melaporkan bahwa ekstrak metanol daun dan kulit batang T. sinensis mampu menghambat pertumbuhan sel kanker paru-paru H661 dan H520 secara signifikan.

2.3 Ekstraksi

Dokumen yang terkait

Uji Toksisitas Ekstrak Etanol Serta Fraksi n-Heksana dan Etilasetat Teripang Pearsonothuria graeffei (Semper) Terhadap Artemia salina Leach

5 47 77

Uji toksisitas akut ekstrak etanol 96% biji buah alpukat (persea americana mill.) terhadap larva artemia salina leach dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

0 10 64

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Metanol Daun Laban Abang (Aglaia elliptica Blume) Terhadap Larva (Artemia salina Leach) dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). 2014

0 26 58

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Metanol Daun Laban Abang (Aglaia elliptica Blume) Terhadap Larva (Artemia salina Leach) dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). 2014

0 4 58

Bioaktivitas Ekstrak Kayu Teras Suren (Toona sinensis Roemor) dan Profil Kromatografi Lapis Tipis Fraksi Aktifnya

0 7 124

Bioaktivitas minyak atsiri pohon Suren (Toona sinensis Roemor) berdasarkan uji Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

0 6 51

Toksisitas Minyak Atsiri Kayu Surian (Toona Sinensis Roemor) Terhadap Larva Udang Artemia Salina Leach

0 10 24

EFEK EKSTRAK ETANOL RIMPANG TEMU MANGGA (Curcuma mangga Val.) TERHADAP LARVA UDANG Artemia Efek Ekstrak Etanol Rimpang Temu Mangga (Curcuma mangga Val.) terhadap Larva Udang Artemia salina Leach. dan Virus Newcastle Disease.

0 1 17

Kata Kunci: Peronema canesens Jack, Artemia salina Leach, BSLT PENDAHULUAN - View of Bioaktivitas Ekstrak Metanol dan Fraksi n-Heksana Daun Sungkai (Peronema canescens JACK) terhadap Larva Udang (Artemia salina Leach)

0 1 6

View of IDENTIFIKASI KANDUNGAN SENYAWA METABOLIT SEKUNDER DAN UJI BIOAKTIVITAS TERHADAP LARVA UDANG (Artemia salina Leach.) EKSTRAK DAUN KECAPI (Sandoricum koetjape Merr.)

0 0 9