14
G. Fisikokimia Darah
Darah terdiri atas dua fraksi, yaitu sel darah merah dan plasma darah. Fraksi-fraksi darah ini mengandung total protein yang berkisar 28–38. Data mengenai kandungan darah dan fraksinya
disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Kandungan darah dan fraksinya Komponen
Darah Plasma
Sel darah merah Air 80
90.8 60.8
Garam 0.9 0.8
1.1 Lemak 0.2
0.1 0.4
Protein 17 7.9
35.1 Albumin
2.8 4.2
- Globulin
2.2 3.3
- Fibrinogen
0.3 0.4
- Hemoglobin
10 -
30 Lainnya 1.1
0.4 2.6 Ockerman dan Hansen 1988
Hemoglobin merupakan suatu protein yang terdiri dari 4 subunit, masing-masing sub unit tersebut mengandung satu bagian heme yang berkonjugasi dengan suatu polipeptida yang terdiri atas
protoporfirin, globin dan besi bervalensi 2 ferro. Hemoglobin mengandung besi 0.335 atau 3.35 mgg hemoglobin dan kapasitas oksigen 1.36 cc per g Sastradipraja et al. 1989. Struktur hemoglobin
disajikan pada Gambar 2.
Gambar 2. Struktur hemoglobin
Kadar hemoglobin di dalam darah dapat ditentukan dengan berbagai metode. Terdapat tiga metode pengukuran kadar hemoglobin, yaitu metoda Tallqvist, metoda Sahli, dan metoda
sianmetmoglobin spektrofotometrik. Diantara ketiga metode tersebut, metode spektofotometri merupakan metode yang tepat dan paling banyak digunakan dalam laboratorium klinik diagnostik
Sastradipraja et al. 1989. Metode spektrofotometri menggunakan suatu larutan yang mengandung kalium sianida dan kalium ferisida reagen Drabkins. Ferisianida akan merubah besi dari hemoglobin
yang bervalensi 2 menjadi bervalensi 3 dengan kalium sianida membentuk pigmen yang stabil ialah sianmetmoglobin. Intensitas warna campuran ini diukur dengan panjang gelombang 540 nm atau
menggunakan filter hijau kekuningan Sastradipraja et al. 1989.
Fe
15
H. Sel Kanker dan Tahapan Pembentukannya Nurlaila dan Hadi 2008
Kanker merupakan penyakit yang timbul akibat adanya akumulasi atau penumpukan kerusakan- kerusakan sel tertentu dari tubuh. Kanker berkembang melalui serangkaian proses yang disebut
karsinogenesis. Karsinogenesis pada dasarnya dibagi menjadi dua tahap utama yaitu inisiasi dan promosi, namun beberapa literatur menambahkan bahwa tahap promosi kanker diikuti oleh proliferasi,
metastasis dan neoangiogenesis. Tahap inisiasi ialah tahap terdapat agen karsinogenik zat yang dapat menimbulkan kanker
mulai bekerja mengubah susunan DNA fungsional gen sehingga gen itu menjadi berbeda atau terjadi mutasi. Biasanya gen yang berubah susunannya adalah gen yang berfungsi untuk menekan
pertumbuhan tumor tumor suppressor gene, misalnya gen p53. Proses mutasi DNA yang terjadi satu kali sebenarnya belum cukup untuk dapat menimbulkan
kanker. Ribuan mutasi harus terjadi pada letak gen yang tidak boleh sama sehingga kanker tersebut dapat timbul. Apabila mutasi DNA yang itu telah terjadi, mulailah sel mengalami perubahan sifat
secara perlahan-lahan. Sel yang mengantongi gen yang termutasi akan mulai membelah diri proliferasi dan membentuk grup tertentu klonal di lokasi tertentu dalam tubuh. Tahapan sel kanker
membentuk klonal inilah yang dinamakan tahap promosi kanker. Tahap promosi ini akan diikuti proliferasi pembelahan diri sel kanker menjadi banyak yang
kemudian satu atau lebih sel bisa memisahkan diri dari markas utamanya untuk berpindah ke tempat lain metastasis. Sementara itu, untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bagi klonal sel kanker tersebut,
dibentuklah pembuluh darah baru neoangiogenesis.
16
IV. METODOLOGI