2
memerlukan penanganan khusus agar tidak mencemari lingkungan sekitar. Oleh karena itu, tindakan pengumpulan dan penjualan darah bagi oknum yang bekerja RPH menjadi hal yang menarik dan
dinilai menguntungkan. Di sisi lain, kesadaran keberagamaan umat Islam di bumi Nusantara ini semakin meningkat,
sehingga sudah merupakan kewajaran dan keniscayaan jika setiap timbul persoalan baru, umat Islam mendapatkan jawaban yang tepat dari pandangan ajaran Islam MUI 2002 . Dalam hal ini LPPOM
MUI dituntut untuk terus meningkatkan pelayanan prima kepada masyarakat yang menghendaki kententraman batin dalam memilih produk yang sesuai dengan syariat Islam. Sesuai dengan salah satu
misi dari LPPOM MUI adalah mendidik dan menyadarkan masyarakat untuk senantiasa mengkonsumsi produk halal dan memberikan informasi yang lengkap dan akurat mengenai kehalalan
produk dari berbagai aspek. Oleh karena itu, salah satu upaya untuk melindungi dan menentramkan masyarakat Indonesia dari peredaran produk haram adalah dengan mengumpulkan data produk dan
melakukan kajian mengenai hikmah keharamannya. Praktik magang di LPPOM MUI ini diharapkan dapat membantu mewujudkan misi LPPOM MUI sebagai penyedia informasi produk dari berbagai
aspek sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu upaya meminimalisir Praktik jual beli dan pengkonsumsian daging bangkai dan darah yang beredar di Indonesia.
B. Tujuan
Tujuan umum : 1. Mempelajari ilmu pangan terutama dalam bidang halal.
2. Mengaplikasikan bidang ilmu dan teknologi pangan kepada permasalahan kajian keharaman daging bangkai dan produk darah.
3. Memberikan manfaat kepada masyarakat berupa penyampaian informasi keharaman daging bangkai dan produk darah.
Tujuan khusus : Meninjau keharaman daging bangkai dan produk darah dilihat dari aspek religi, aspek ilmu dan
teknologi pangan, dan aspek kesehatan
3
II.
PROFIL INSTANSI
A. Sejarah dan Perkembangan LPPOM MUI
Lembaga ini dibentuk oleh Majelis Ulama Indonesia pada tanggal 6 Januari 1989. Lembaga ini mencoba membenahi berbagai masalah dalam makanan terkait kehalalannya. Lembaga Pengkajian
Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia LPPOM MUI memiliki tugas utama, yaitu menentramkan umat melalui upaya sertifikasi halal produk dan sertifikasi sistem produksi yang
sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan kaidah agama. Hal ini bermanfaat untuk menentramkan konsumen muslim khususnya dan konsumen Indonesia pada umumnya serta para
produsen secara keseluruhan. Saat ini, LPPOM MUI memiliki dua kantor, yaitu LPPOM MUI Pusat Jakarta dan LPPOM MUI
Bogor, serta sebanyak 32 LPPOM MUI cabang Provinsi yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Kantor LPPOM MUI Pusat Jakarta, berlokasi di Gedung Majelis Ulama Indonesia Jalan Proklamasi
No. 51, Lantai III, Menteng Jakarta Pusat. Kantor LPPOM MUI Bogor, berlokasi di Kampus IPB Baranangsiang, Jalan Raya Pajajaran, Bogor.
Visi yang diusung oleh LPPOM MUI, yaitu menjadi lembaga sertifikasi halal terpercaya di Indonesia dan dunia untuk memberikan ketentraman bagi umat Islam serta menjadi pusat halal dunia
yang memberikan informasi, solusi, dan standar halal yang diakui secara nasional dan internasional. Misi LPPOM MUI, yaitu:
1. Membuat dan mengembangkan standar sistem pemeriksaan halal 2. Melakukan sertifikasi halal untuk produk-produk halal yang beredar dan dikonsumsi di
masyarakat 3. Mendidik dan menyadarkan masyarakat untuk senantiasa mengkonsumsi produk halal
4. Memberikan informasi yang lengkap dan akurat mengenai kehalalan produk dari berbagai aspek.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 69 tahun 1999 pasal 11 ayat 2 menyebutkan bahwa pencantuman tulisan halal pada dasarnya bersifat sukarela. Namun, setiap orang yang memproduksi
dan atau memasukkan pangan ke dalam wilayah Indonesia untuk diperdagangkan menyatakan sebagai produksi yang halal, sesuai ketentuan produsen wajib mencantumkan tulisan halal pada label
produknya. Oleh karena itu, untuk menghindari timbulnya keraguan dikalangan umat Islam terhadap kebenaran pernyataan halal dan juga untuk kepentingan kelangsungan atau kemajuan usaha produsen
pangan, pangan yang dinyatakan sebagai halal tersebut diperiksakan terlebih dahulu pada lembaga yang diakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional KAN. Pemeriksaan tersebut dimaksudkan untuk
memberikan ketentraman dan keyakinan umat Islam bahwa pangan yang akan dikonsumsi memang aman dari segi agama. Lembaga keagamaan dimaksud adalah Majelis Ulama Indonesia MUI.
Pada awal-awal tahun kelahirannya, LPPOM MUI berulang kali mengadakan seminar, diskusi- diskusi dengan para pakar, termasuk pakar ilmu Syari’ah, dan kunjungan–kunjungan yang bersifat
studi banding serta muzakarah Girindra 2008. Pada awal tahun 1994, LPPOM MUI mengeluarkan sertifikat halal pertama. Hingga tahun 2010, LPPOM MUI telah mensertifikasi produk halal sebanyak
75.514 produk, baik produk nasional maupun produk impor Hakim 2011. Logo halal yang digunakan LPPOM MUI dalam pelabelan halal disajikan pada Gambar 1.
4
Gambar 1. Logo halal MUI Di sisi lain, LPPOM MUI juga berperan aktif dalam menyediakan data produk halal yang dapat
diakses melalui media Majalah Jurnal Halal dan website www.halalmui.org dan Direktori Halal Indonesia. LPPOM MUI juga berhubungan dekat dengan masyarakat melalui kegiatan sosialisasi halal
kepada seluruh lapisan masyarakat Kota Bogor dengan berbagai program seperti Halal Food Goes to School
, Wisata Halal, Akun Facebook dan Twitter “Halal is My Life”, Halal Competition, Penyuluhan Makanan Asuh ke seluruh Kecamatan dan melakukan pameran produk halal.
B.
Profil Media Promosi Halal
Kegiatan magang dilakukan di Divisi Sosialisasi dan Informasi LLPOM MUI merupakan divisi yang memiliki mandat untuk penyebarluasan informasi halal di Indonesia maupun di tingkat
Internasional. Target dan sasaran promosi halal ini adalah berbagai kalangan meliputi instansi pemerintah, industri pangan, pemangku kebijakan, media informasi cetak dan elektronik, masyarakat
umum, dan pelajar. Undang-Undang No.7 Tahun 1996 tentang pangan menyebutkan bahwa pangan merupakan kebutuhan dasar manusia, maka pemenuhannya menjadi hak asasi setiap rakyat Indonesia
dalam mewujudkan sumber daya manusia berkualitas untuk melaksanakan pembangunan nasional. Pangan memiliki peran yang strategis dalam mencetak sumber daya manusia yang unggul, maka
segala sesuatu yang berkaitan dengan upaya menghasilkan, menghindari, dan memilih pangan yang aman dan halal perlu dikomunikasikan ke segenap lapisan masyarakat.
Menurut Yusup 2009 bahwa hampir tidak ada proses pendidikan tanpa melalui komunikasi dan informasi. Penyampaian pesan, mengajar, memberikan data dan fakta untuk kepentingan pendidikan,
merumuskan kalimat yang baik dan benar semua hanya bisa dilakukan dengan penggunaan informasi yang komunikatif. Komunikasi pendidikan memiliki tujuan, yaitu untuk mengubah perilaku sasaran
menuju ke arah yang lebih berkualitas, ke arah positif. Jenis media informasi LPPOM MUI disajikan dalam Tabel 1.
Tabel 1. Jenis media promosi yang dilakukan oleh divisi sosialisasi dan informasi No Jenis
Nama Media
1 Media Elektronik
Kuis Halal “Halal is My Life” 2
Media Cetak Direktori Halal 2010 dan 2011 LPPOM MUI
3 Media Cetak
Majalah dwibulanan Jurnal Halal 4 Media
Elektronik Website
5 Tatap Muka
Wisata Halal, Halal goes to school 7
Media Cetak Buku dan Komik Halal
8 Tatap Muka
Seminar, Halal Expo 9
Media Elektronik Kanal Halal Food dengan detikdotcom
5
Komunikasi, informasi, dan edukasi adalah suatu strategi untuk menyampaikan pesan tertentu kepada sasaran yang tepat sehingga tujuan komunikasi dapat tercapai. Komunikasi dapat dikatakan
sebagai proses penyampaian pesan di antara orang-orang yang terlibat dalam komunikasi dengan memberdayakan sumber komunikasi, pesan, saluran komunikasi dan penerima. Sementara itu, edukasi
adalah proses pembelajaran dalam komunikasi untuk memantapkan pencapaian tujuan komunikasi. Perubahan yang diharapkan terjadi meliputi perubahan aspek kognitif pengetahuan, afektif sikap,
dan psikomotorik keterampilan. Media kuis halal yang ditayangkan pada tahun 2010 merupakan suatu bentuk sosialisasi
kehalalan produk pada pelajar SMA se-Jakarta. Kegiatan ini juga dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi produk halal. Sementara itu, Direktori Halal merupakan media cetak
yang diterbitkan oleh LPPOM MUI memiliki tujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat akan produk-produk yang telah memperoleh sertifikat halal dari LPPOM MUI. Direktori Halal ini
berisi profil LPPOM MUI, profil auditor, daftar perusahaan dan produk bersertifikasi halal, dan status fatwa suatu zat. Media ini diharapkan dapat meningkatkan pengenalan masyarakat terhadap LPPOM
MUI sebagai lembaga sertifikasi halal yang dapat dipercaya. Masyarakat dalam tingkatan apapun sangat memerlukan informasi sebagai penunjang
kehidupannya, maka di zaman sekarang sektor informasi menjadi lebih tampak lebih jelas peranannya dalam pola kehidupan masyarakat Yusup 2009. Sementara itu, sebagai salah satu upaya penyediaan
informasi halal secara rutin dikeluarkan majalah dwi bulanan Jurnal halal. Majalah dwibulanan ini mengupas kehalalan dari aspek ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikombinasikan dengan aspek
syariah, aspek higienitas dan gizi yang disajikan dengan bahasa semi populer. Seiring dengan meningkatnya arus ilmu pengetahuan dan teknologi, perkembangan peradaban
manusia dan tuntutan masyarakat yang serba dinamis maka LLPOM MUI menjawab tantangan tersebut dengan pendirian website sebagai salah satu media penyampaian informasi. Situs resmi
LPPOM MUI yang berisi berita terkini mengenai halal dan memiliki tampilan yang dinamis. Sementara itu, wisata halal memiliki sasaran khusus yakni masyarakat umum tentang perkenalan
produk pengolahan pangan dan minuman halal dan pengetahuan tentang kehalalan produk serta proses produksi. Media halal food goes to school merupakan program penyuluhan ke sekolah-sekolah TK
sampai SMU bertujuan untuk menjadikan generasi muda khususnya usia TK sampai SMU dan sederajat peduli halal dan selalu mengonsumsi makanan dan minuman yang halal.
6
III. TINJAUAN PUSTAKA