III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di hutan tanaman akasia yang berada di BKPH Parungpanjang KPH Bogor Perum Perhutani Unit III Jawa Barat-Banten dan
Laboratorium Anatomi Kayu Departemen Hasil Hutan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Penelitian dilaksanakan mulai dari bulan Maret 2010
sampai dengan bulan April 2010.
3.2 Bahan dan Alat
Objek dalam penelitian ini berupa tegakan akasia dengan Kelas Umur KU 1 sampai dengan KU 8. Alat ukur yang digunakan meliputi alat ukur pohon phi-
band, kompas, alat ukur berat pohon dan pendukungnya chainsaw, timbangan, oven, dll serta komputer untuk analisis data.
3.3 Pengumpulan Data
Jenis data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data sekunder yang digunakan berupa literatur dan dijadikan pendukung dalam analisis
data secara menyeluruh. Data primer diambil dengan melakukan pengukuran plot- plot contoh berupa empat persegi panjang ukuran 50 m
20 m sebanyak 104 buah dengan intensitas penarikan contoh 5 dan tersebar secara proporsional terhadap
luasan masing-masing kelas umur Tabel 2. Pengukuran diameter pohon pada plot contoh dilakukan terhadap pohon yang diameternya 3 cm keatas, kecuali pada
KU 1 tidak dilakukan pengukuruan diameter karena tegakannya masih berupa semai.
Tabel 2 Jumlah plot contoh
KU Luas ha
Jumlah Lokasi
1 2
3 4
5 6
7 8
12 6
40 42
36 8
36 28
6 3
20 21
18 4
18 14
RPH Maribaya RPH Maribaya
RPH Maribaya RPH Maribaya
RPH Maribaya RPH Tenjo
RPH Maribaya RPH Maribaya
Jumlah 208
104
Setiap KU diambil ditebang satu pohon contoh yang mewakili kondisi tegakan untuk diukur kandungan biomassanya melalui metode destruktif.
Pengumpulan data berat basah dan berat kering contoh dilakukan pada bagian akar, batang, ranting, dan daun. Penimbangan berat basah di lapangan terhadap
bagian akar, batang, ranting, daun, dan serasah dilakukan menggunakan timbangan kapasitas 25 kg dan 50 kg. Untuk mendapatkan data persen kadar air
dilakukan pengambilan contoh uji seberat 300 g pada bagian akar, batang, ranting, daun, dan serasah. Contoh uji ini selanjutnya dikeringkan melalui proses
menggunakan oven di laboratorium selama 24 jam pada suhu 103±2 C.
Pengukuran berat serasah pada plot contoh dilakukan menggunakan subplot bujur sangkar berukuran 0,5 m
0,5 m yang diletakkan berseling pada poros jalur sebanyak lima kali pengulangan dengan jarak antar plot 10 m seperti terlihat pada
Gambar 1.
Gambar 1 Plot ukur pengukuran pohon dan serasah.
3.4 Pengolahan Data 3.4.1 Perhitungan kadar air