Pemrograman Linear Bilangan Bulat

Misalkan dinyatakan sebagai vektor , dengan adalah vektor variabel basis dan adalah vektor variabel nonbasis, maka dapat dinyatakan sebagai: 5 Karena matriks adalah matriks taksingular, maka memiliki invers, sehingga dari 5 dapat dinyatakan sebagai: . 6 Kemudian fungsi objektifnya berubah menjadi: . Winston 2004 Definisi 4 Daerah Fisibel Daerah fisibel dari suatu PL adalah himpunan semua titik yang memenuhi semua kendala dan pembatasan tanda pada PL tersebut. Winston 2004 Definisi 5 Solusi Basis Solusi basis adalah solusi PL yang didapatkan dengan mengatur variabel sama dengan nol dan nilai untuk penyelesaiannya adalah dari sisa variabel. Hal ini dengan mengasumsikan bahwa mengatur variabel sama dengan nol akan membuat nilai yang unik untuk sisa variabel atau sejenisnya, dan kolom-kolom untuk sisa dari variabel merupakan kolom- kolom yang bebas linear. Winston 2004 Hal yang juga penting dalam konsep pemrograman linear untuk model ini adalah daerah fisibel dan solusi optimal yang didefinisikan sebagai berikut. Definisi 6 Solusi Fisibel Basis Solusi fisibel basis adalah solusi basis pada PL yang semua variabelnya bernilai taknegatif. Winston 2004 Definisi 7 Solusi Optimum Untuk masalah maksimisasi, solusi optimum suatu PL adalah suatu titik dalam daerah fisibel dengan nilai fungsi objektif terbesar. Untuk masalah minimisasi, solusi optimum suatu PL adalah suatu titik dalam daerah fisibel dengan nilai fungsi objektif terkecil. Winston 2004

2.2 Pemrograman Linear Bilangan Bulat

Pemrograman linear bilangan bulat PLBB adalah suatu model pemrograman linear dengan variabel yang digunakan berupa bilangan bulat taknegatif. Jika semua variabel berupa bilangan bulat, maka masalah tersebut dinamakan pure integer programming PIP. Jika hanya sebagian yang berupa bilangan bulat, maka disebut mixed integer programming MIP. Winston 2004 Definisi 8 Slack variable Slack variable adalah variabel yang berfungsi untuk menampung kekurangan kapasitas pada kendala yang berupa pembatas. Siswanto 2006 Definisi 9 Excess variable Excess variable atau sering disebut surplus variable adalah variabel yang berfungsi untuk menampung kelebihan kapasitas pada kendala yang berupa pembatas. Winston 2004 III MODEL PENJADWALAN 3.1 Penggunaan Ruang Operasi Ketika pasien datang ke rumah sakit untuk menjalankan operasi pembedahan, rumah sakit akan menganalisis dan mendiskusikan proses pelayanan yang akan diberikan kepada pasien. Rumah sakit akan memutuskan apakah pasien tersebut akan menjadi pasien rawat inap, pasien rawat jalan, atau pasien darurat. Hal ini akan memudahkan rumah sakit untuk mengelompokkan pasien berdasarkan tipe kamar operasi, kemudian pihak rumah sakit menentukan divisi bedah yang sesuai untuk pasien tersebut. Divisi bedah yang biasanya tersedia di rumah sakit ialah bedah umum, bedah kemih, bedah mata, bedah mulut, dan THT. Divisi bedah umum memunyai proporsi paling besar karena divisi bedah ini memunyai beberapa cabang divisi bedah, yaitu ortopedi, bedah plastik, bedah vaskular, dan urologi. Selain kelima divisi bedah yang tersedia di rumah sakit, terdapat divisi tambahan yang disediakan oleh rumah sakit, yaitu divisi darurat. Divisi darurat ialah divisi yang digunakan apabila rumah sakit kekurangan waktu untuk menjalankan operasi diluar jadwal yang telah ditetapkan. Selama seminggu rumah sakit hanya menyediakan satu hari untuk menjalankan pembedahan didivisi darurat. Jika ada keadaan mendesak, pasien harus segera menjalankan operasi maka pasien tersebut digolongkan menjadi pasien rawat inap dan menjalankan operasi didivisi bedah yang sesuai dengan penyakitnya bukan didivisi darurat. Jumlah waktu operasi untuk divisi darurat tidak banyak sehingga divisi darurat dianggap sebagai divisi tambahan. Rumah sakit memunyai kamar elektif yang disediakan untuk operasi pasien rawat jalan selama masa pemulihan, walaupun terkadang dapat digunakan untuk pasien rawat inap, sedangkan untuk pasien rawat inap tersedia kamar utama. Proporsi penyediaan kamar operasi untuk pasien rawat jalan lebih sedikit dibandingkan untuk pasien rawat inap. Banyak pasien yang membutuhkan perhatian khusus dari dokter dan tenaga medis sebelum pasien menjalankan operasi pembedahan, sehingga pasien harus melakukan rawat inap agar lebih mudah dipantau perkembangan kesehatannya sebelum dan sesudah operasi. Penjadwalan dan perencanaan operasi di banyak rumah sakit biasanya dilaksanakan dengan metode block time schedule atau unblock time schedule. Setiap periode pihak rumah sakit mengeluarkan jadwal penggunaan ruang operasi yang disebut block time schedule. Setiap sebelum hari kerja dokter dan tenaga medis lainnya menentukan pasien rawat inap yang akan menjalani operasi pada esok hari. Dokter serta para tenaga medis yang membantu membuat penjadwalan mempertimbangkan jumlah kamar operasi yang tersedia. Selain menggunakan metode block time schedule rumah sakit terkadang menggunakan metode unblock time schedule, yaitu pasien yang datang lebih dahulu akan segera menjalani operasi. Banyak kekurangan dalam unblock time schedule seperti, rumah sakit tidak memunyai dugaan jumlah pasien untuk tiap divisi sehingga tidak dapat memberikan pelayanan secara maksimal. Biasanya rumah sakit hanya menggunakan block time schedule untuk penjadwalan kamar operasi. Ketika rumah sakit membuat jadwal ketersediaan kamar operasi ada beberapa hal yang dipertimbangkan, yaitu banyaknya kamar operasi yang secara khusus tersedia pada hari itu sesuai dengan urutan dan juga tingkat prioritas penggunaan, ketersediaan peralatan operasi, jumlah tenaga ahli yang ada di rumah sakit tersebut, dan jumlah pasien yang ada. Rumah sakit dapat menduga proporsi jumlah waktu operasi untuk setiap divisi bedah dengan cara melihat jumlah permintaan operasi pada periode sebelumnya.

3.2 Jadwal Induk Operasi