Tujuan Pemrograman Linear Penjadwalan Kamar Operasi Menggunakan Pemrograman Linear Bilangan Bulat

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan kini telah menjadi prioritas utama bagi sebagian besar manusia. Banyak hal yang dapat dilakukan agar tetap sehat, seperti berolah raga, mengonsumsi makanan yang sehat, dan meluangkan waktu yang cukup untuk istirahat. Namun tak jarang akibat kesibukan yang dimiliki kesehatan manusia menjadi terganggu. Ketika pasien datang ke rumah sakit untuk berobat sebagian besar dari mereka harus melakukan tindakan medis seperti operasi karena parahnya penyakit yang mereka derita. Pada situasi ini rumah sakit harus siap untuk menyediakan kamar operasi agar dokter dapat segera menjalankan pembedahan. Kamar operasi adalah tempat yang penting dalam rumah sakit, karena dipergunakan untuk melakukan tindakan pembedahan yang bertujuan mengobati pasiennya. Untuk mengatur pelaksanaan operasi, sebagian besar rumah sakit memiliki jadwal induk operasi master surgery schedule, MSS. Dalam pembuatannya kerap kali menimbulkan banyak perdebatan antara pihak dokter dan pihak rumah sakit. Dokter yang bertugas dalam pelaksanaan operasi menginginkan penjadwalan yang konsisten agar mereka dapat dengan mudah membagi waktu saat praktik di rumah sakit dengan di klinik yang mereka punyai. Sementara pihak rumah sakit selalu mengalami kesulitan dalam menetapkan proporsi waktu untuk setiap divisi bedah sehingga mereka sering mengubah jadwal yang ada. Penjadwalan operasi bertujuan membuat kegiatan pembedahan dapat berjalan dengan tertib dan efektif. Dokter juga dapat melihat penjadwalan yang telah dibuat untuk menjalankan tugasnya tanpa harus bingung kapan mereka bekerja. Pelayanan kamar operasi merupakan salah satu bentuk pelayanan yang sangat memengaruhi kinerja suatu rumah sakit. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maka kegiatan pembedahan merupakan bentuk pelayanan kesehatan yang mahal, sehingga harus efisien pengelolaannya. Besarnya permintaan operasi yang berbeda setiap divisi bedah, keterbatasan peralatan operasi, serta ketersediaan tenaga dokter, perawat, dan jumlah kamar operasi menjadi pertimbangan dalam pembuatan jadwal kamar operasi. Di banyak negara, pemerintah telah memberikan anggaran yang besar kepada rumah sakit untuk keberlangsungan kegiatan operasional. Pada awalnya rumah sakit menyediakan total waktu operasi yang besar guna melayani permintaan pasien bedah. Namun karena beberapa alasan, pemerintah dapat saja menjalankan kebijakan baru berupa pemangkasan anggaran yang diberikan kepada rumah sakit. Pemangkasan anggaran pemerintah umumnya diikuti dengan kebijakan rumah sakit untuk mengurangi jam operasional agar dapat memanfaatkan anggaran dengan lebih efisien. Jika terjadi pengurangan jumlah ruang atau jam kerja operasi maka penggunaan kamar operasi pada jadwal induk pun harus disesuaikan. Salah satu pendekatan yang dilakukan ialah dengan tetap menjaga proporsi penggunaan ruang operasi setiap divisi pembedahan. Dalam karya ilmiah ini permasalahan penjadwalan kamar operasi akan dimodelkan dalam bentuk pemrograman linear bilangan bulat, sebagai masalah optimisasi dengan fungsi objektif dan kendala yang linear serta variabel berupa bilangan bulat. Model penjadwalan kamar operasi diperoleh dengan beberapa modifikasi berdasarkan pada artikel yang berjudul Mount Sinai Hospital Uses Integer Programming to Allocate Operating Room Time karangan Blake dan Donald 2002. Dalam karya ilmiah ini akan ditentukan solusi optimal dari masalah penjadwalan kamar operasi dengan menggunakan software LINGO 11.0.

1.2 Tujuan

Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini ialah: 1. memodelkan masalah penjadwalan ruang operasi dalam bentuk pemrograman linear bilangan bulat, 2. menyelesaikan model tersebut untuk meminimalkan perbedaan alokasi waktu operasi pada jadwal induk dengan target alokasi waktu dengan tetap menjaga proporsi penggunaan ruang operasi setiap divisi bedah. II LANDASAN TEORI Untuk membangun penjadwalan ruang operasi rumah sakit diperlukan pemahaman teori pemrograman linear dan pemrograman linear bilangan bulat.

2.1 Pemrograman Linear

Fungsi linear dan pertidaksamaan linear merupakan salah satu konsep dasar yang harus dipahami terkait dengan konsep pemrograman linear. Definisi 1 Fungsi Linear Suatu fungsi dalam variabel-variabel adalah suatu fungsi linear jika dan hanya jika untuk konstanta fungsi f dapat ditulis sebagai . Winston 2004 Sebagai contoh, merupakan fungsi linear, sementara bukan fungsi linear. Definisi 2 Pertidaksamaan dan Persamaan Linear Untuk sembarang fungsi linear dan sembarang bilangan , pertidaksamaan dan adalah pertidaksamaan linear, sedangkan suatu persamaan merupakan persamaan linear. Winston 2004 Pemrograman linear PL adalah suatu masalah optimasi yang memenuhi hal-hal berikut: 1. Tujuan masalah tersebut adalah memaksimumkan atau meminimumkan suatu fungsi linear dari suatu variabel keputusan. Fungsi yang akan dimaksimumkan atau diminimumkan ini disebut fungsi objektif. 2. Nilai variabel-variabel keputusannya harus memenuhi suatu himpunan kendala. Setiap kendala harus berupa persamaan linear atau pertidaksamaan linear. 3. Ada pembatasan tanda untuk setiap variabel dalam masalah ini. Untuk sembarang variabel pembatasan tanda menentukan harus taknegatif atau tidak dibatasi tandanya unrestricted in sign. Winston 2004 Suatu PL memunyai bentuk standar seperti yang didefinisikan sebagai berikut: Definisi 3 Bentuk Standar Pemrograman Linear Misalkan diberikan suatu PL dengan m kendala dan n variabel dilambangkan dengan . Bentuk standar dari PL tersebut adalah: max z = atau min dengan kendala: 1 2 3 . Jika didefinisikan: maka masalah pemrograman linear di atas dapat ditulis dalam notasi matriks . 4 Winston 2004 Solusi Pemrograman Linear Suatu masalah PL dapat diselesaikan dalam berbagai teknik, salah satunya adalah metode simpleks. Metode ini dapat menghasilkan suatu solusi optimum bagi masalah PL dan telah dikembangkan oleh Dantzig sejak tahun 1947 Winston 2004, dan dalam perkembangannya merupakan metode paling umum digunakan untuk menyelesaikan PL. Metode ini berupa metode iteratif untuk menyelesaikan PL berbentuk standar. Pada masalah PL 4, vektor yang memenuhi kendala disebut solusi PL 4. Misalkan matriks dinyatakan sebagai , dengan adalah matriks taksingular berukuran yang elemennya berupa koefisien variabel basis dan merupakan matriks berukuran yang elemen-elemennya berupa koefisien variabel nonbasis pada matriks kendala. Dalam hal ini matriks B disebut matriks basis untuk PL 4. Misalkan dinyatakan sebagai vektor , dengan adalah vektor variabel basis dan adalah vektor variabel nonbasis, maka dapat dinyatakan sebagai: 5 Karena matriks adalah matriks taksingular, maka memiliki invers, sehingga dari 5 dapat dinyatakan sebagai: . 6 Kemudian fungsi objektifnya berubah menjadi: . Winston 2004 Definisi 4 Daerah Fisibel Daerah fisibel dari suatu PL adalah himpunan semua titik yang memenuhi semua kendala dan pembatasan tanda pada PL tersebut. Winston 2004 Definisi 5 Solusi Basis Solusi basis adalah solusi PL yang didapatkan dengan mengatur variabel sama dengan nol dan nilai untuk penyelesaiannya adalah dari sisa variabel. Hal ini dengan mengasumsikan bahwa mengatur variabel sama dengan nol akan membuat nilai yang unik untuk sisa variabel atau sejenisnya, dan kolom-kolom untuk sisa dari variabel merupakan kolom- kolom yang bebas linear. Winston 2004 Hal yang juga penting dalam konsep pemrograman linear untuk model ini adalah daerah fisibel dan solusi optimal yang didefinisikan sebagai berikut. Definisi 6 Solusi Fisibel Basis Solusi fisibel basis adalah solusi basis pada PL yang semua variabelnya bernilai taknegatif. Winston 2004 Definisi 7 Solusi Optimum Untuk masalah maksimisasi, solusi optimum suatu PL adalah suatu titik dalam daerah fisibel dengan nilai fungsi objektif terbesar. Untuk masalah minimisasi, solusi optimum suatu PL adalah suatu titik dalam daerah fisibel dengan nilai fungsi objektif terkecil. Winston 2004

2.2 Pemrograman Linear Bilangan Bulat