Parameter Penjadwalan Kamar Operasi Menggunakan Pemrograman Linear Bilangan Bulat

Tabel 4 Target alokasi waktu operasi untuk divisi bedah j Diasumsikan bahwa jam buka pada jadwal induk, jadwal pada model 1 dan 2 sama, sedangkan pada model 3 berbeda. Awalnya rumah sakit menggunakan jadwal induk operasi yang dibuat secara manual atau menggunakan pemrograman untuk membantu kelancaran proses penjadwalan operasi di rumah sakit dengan total waktu operasi yang disediakan oleh rumah sakit dalam seminggu sebesar 438.5 jam per minggu seperti pada Tabel 3. Namun total waktu tersebut harus dikurangi karena kebijakan pemerintah mengurangi anggaran operasional untuk rumah sakit. Hal yang ingin dihindari oleh pihak rumah sakit ialah total alokasi waktu untuk divisi bedah j tidak berbeda jauh dengan target alokasi waktu untuk divisi bedah j. Dalam studi kasus ini jadwal baru akan dibuat berdasarkan tiga model yang berbeda. Total waktu operasi pada model 1 diperoleh dengan mengurangi jumlah kamar operasi untuk tipe Mawar dan Melati menjadi masing-masing tersedia empat kamar setiap hari. Sedangkan untuk tipe Tulip dan Anggrek satu kamar sehingga total waktu operasi pada model 1 sebesar 397.5 jam per minggu. Untuk model 2 total waktu operasi diperoleh dengan cara mengubah jumlah kamar operasi untuk tipe Mawar dan Melati. Pada hari Senin hingga Kamis total kamar operasi yang tersedia di tipe Mawar dan Melati ialah empat kamar. Untuk hari Jumat jumlah kamar yang tersedia di tipe Mawar dan Melati yaitu masing-masing tiga kamar. Sedangkan untuk tipe Tulip dan Anggrek menjadi satu kamar setiap hari sehingga diperoleh total kamar operasi pada model 2 sebesar 383 jam per minggu. Pengurangan total waktu operasi pada model 3 dilakukan dengan cara mengurangi jumlah kamar operasi yang serupa dengan model 1 dan mengurangi jam buka operasi pada kamar tipe Melati. Pada hari Senin hingga Kamis buka pukul 08.00-15.00 dan hari Jumat buka pukul 09.00-15.00 sehingga didapat total waktu operasi sebesar 387.5 jam per minggu. Berikut akan ditampilkan target alokasi waktu operasi ketiga model untuk divisi bedah j yang disajikan pada Tabel 4. Data awal yang dipergunakan dalam makalah ini yaitu jadwal induk operasi yang telah dijelaskan pada Subbab 3.2.

4.2 Parameter

Parameter-parameter dalam model ini secara garis besar dilakukan dengan menggunakan data dan asumsi-asumsi tertentu. 1 Jam kerja Lamanya waktu operasi untuk model 1 dan 2 sama seperti jadwal induk operasi, sehingga parameter jam kerja operasi model 1 dan 2 didapat dari data pada Tabel 1. Pada tabel tersebut dipaparkan jam buka operasional tiap tipe kamar operasi. Sebagai contoh untuk kamar tipe Mawar pada hari Senin hingga Kamis jam buka pada pukul 08.00-17.00, berarti total jam kerjanya sebesar sembilan jam, sedangkan untuk model 3 jam buka operasional untuk kamar tipe Melati diubah. Untuk hari Senin hingga Kamis buka pukul 08.00-15.00, berarti jam kerjanya sebesar tujuh jam. Sedangkan hari Jumat buka pukul 09.00-15.00, berarti jam kerjanya sebesar enam jam. Untuk tipe kamar yang lainnya tidak berubah. Parameter jam kerja untuk kamar tipe i pada hari k untuk model 1, 2, dan 3 secara keseluruhan ditampilkan pada Tabel 5. Divisi B.umum Darurat B. kemih B. mata B. mulut THT Total Model 1 Target 189 5.4 117.9 38.97 19.9 26.2 397.5 Persentase 47.5 1.4 29.7 9.8 5 6.6 100 Model 2 Target 182.1 5.2 113.6 37.6 19.2 25.3 383 Persentase 47.5 1.4 29.7 9.8 5 6.6 100 Model 3 Target 184.25 5.3 114.88 38 19.44 25.63 387.5 Persentase 47.5 1.4 29.7 9.8 5 6.6 100 Tabel 5 Jam kerja untuk model 1, 2, dan 3 jam 2 Jumlah kamar operasi Jumlah kamar operasi yang tersedia di rumah sakit tertera pada Tabel 2. Rumah sakit melakukan pemangkasan total waktu operasi sehingga jumlah kamar operasi berkurang penjelasannya ada pada Halaman 9. Berikut akan ditampilkan parameter jumlah kamar operasi tipe i yang tersedia di hari k dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6 Jumlah kamar operasi unit 3 Jumlah maksimum kamar operasi  Parameter jumlah maksimum kamar operasi yang tersedia di kamar tipe i untuk divisi bedah j pada hari k , diperoleh dari data pada jadwal induk operasi yang telah dibuat oleh rumah sakit seperti pada Tabel 2 dan diberikan pada Lampiran 1.  Parameter jumlah maksimum kamar operasi yang tersedia untuk divisi bedah j pada hari k , diperoleh dari data jadwal induk operasi yang disajikan pada Tabel 7. Tabel 7 Jumlah maksimum kamar operasi untuk divisi bedah j pada hari k, unit  Parameter jumlah maksimum kamar operasi tipe i yang tersedia untuk divisi bedah j , diperoleh dari data pada jadwal induk operasi dan disajikan pada Tabel 8. Tabel 8 Jumlah maksimum kamar operasi tipe i yang tersedia untuk divisi bedah j selama seminggu unit

4.3 Formulasi Masalah