menghambat imunisasi yang efektif pada bayi. Jadi sebaiknya imunisasi pada neonates ditunggu sampai antibodi ibu menghilang dari darah anak Imunologi
Dasar, 2009. Kekebalan yang terbentuk dari imunisasi pasif tidak berlangsung lama karena akan dimetabolisme tubuh. Waktu paruh IgG 28 hari, sedangkan
waktu paruh imunologik lainnya lebih pendek Matondang dan Siregar, 2008. Pendekatan utama imunisasi aktif adalah menggunakan agen infeksi hidup
yang dilemahkan dan dinonaktifkan atau diambil ekstrak antigennya. Vaksin hidup yang dilemahkan menginduksi respon imunologis yang lebih menyerupai
respon imunologis pada infeksi alamiah daripada vaksin yang dininaktifkan atau vaksin mati. Vaksin mati terdiri atas seluruh organisme yang diinaktifkan vaksin
pertusis, eksotoksin yang didetoksifikasi saja toksoid tetanus, endotoksin terikat pada protein pembawa atau bahan kapsul yang dapat larut polisakarida
pneumokokus, bahan kapsul gabungan vaksin gabungan Hib dan ekstrak dari komponen–komponen organism subunit influenza Bart, 2000.
2.3.1. Respon Imun
Respon imun adalah respon tubuh terhadap urutan kejadian yang kompleks terhadap antigen Ag untuk mengeliminasi antigen tersebut. Dikenal dua macam
pertahanan tubuh yaitu mekanisme pertahanan tubuh non-spesifik dan mekanisme pertahanan tubuh spesifik. Mekanisme pertahanan non-spesifik disebut juga
komponen non-adaptif atau innate artinya tidak ditujukan untuk satu antigen tapi untuk berbagai macam antigen. Mekanisme pertahanan tubuh spesifik atau
komponen adaptif ditujukan khusus terhadap satu jenis antigen, terbentuknya antibodi lebih cepat dan lebih banyak pada pemberian antigen berikutnya. Hal ini
disebabkan telah terbentuknya memori pada pemberian antigen pertama kali Matondang dan Siregar, 2008.
Bila pertahanan non-spesifik belum dapat mengatasi invasi mikroorganisme maka imunitas spesifik akan terangsang. Mikroorganisme yang
pertama kali dikenal oleh sistem imun akan dipresentasikan oleh sel makrofag APC = antigen presenting cell pada sel T untuk antigen TD T dependent
Universitas Sumatera Utara
sedangkan antigen TI T independent akan langsung diproses oleh sel B Matondang dan Siregar, 2008.
Mekanisme pertahanan spesifik terdiri atas imunitas seluler dan imunitas humoral. Imunitas humoral akan menghasilkan antibodi bila dirangsang oleh
antigen. Semua antibodi adalah protein dengan struktur yang sama yang disebut immunoglobulin Ig yang dapat dipindahkan secara pasif kepada individu lain
dengan cara penyuntikan serum. Berbeda dengan imunitas seluler hanya dapat dipindahkan melalui sel, contohnya pada reaksi penolakan organ transplantasi
oleh sel limfosit dan pada graft versus – host – disease Matondang dan Siregar, 2008.
Respon imun terdiri dari dua fase, yaitu fase pengenalan yang diperankan oleh APC, sel limfosit B, dan limfosit T dan fase efektor yang diperankan oleh
antibodi dan limfosit T efektor Matondang dan Siregar, 2008.
2.3.2. Antigen sel T dependen dan sel T independen
Pada umumnya pajanan antigen bersifat tergantung sel T TD=T dependent antigen yang akan mengaktifkan sel imunokompeten bila sel ini
mendapat bantuan sel Th T helper melalui zat yang akan dilepaskan Th aktif. Antigen TD adalah antigen yang kompleks seperti bakteri, virus, dan antigen yang
bersifat hapten. Sedangkan antigen yang tidak memerlukan sel T TI = T independent antigen untuk menghasilkan antibodi dengan cara langsung
merangsang sel limfosit B misalnya antigen yang strukturnya sederhana dan berulang–ulang, biasanya merupakan molekul besar dan menghasilkan IgM, IgG2
dan sel memori yang lemah. Contohnya polisakarida komponen endotoksin yang terdapat pada dinding sel bakteri Matondang dan Siregar, 2008.
Limfosit Th dapat mengenal antigen bila dipresentasikan bersama molekul produk MHC mayor histocompatibility complex kelas I dan II yaitu molekul
yang terdapat pada membran sel makrofag. Setelah antigen diproses oleh sel makrofag, antigen akan dipresentasikan bersama MHC kelas I atau kelas II
kepada sel Th sehingga terjadi ikatan antara TCR T cell receptor . Kemudian
Universitas Sumatera Utara
akan terjadi diferensiasi menjadi sel Th efektor, sel Tc efektor, sel Th memori dan sel Tc memori atas pengaruh sitokin berada di jaringan perifer. Sel Th efektor
mengaktivasi makrofag. Peran utama dari Th adalah membantu sel limfosit B menghasilkan antibodi Matondang dan Siregar, 2008. Bantuan tersebut berupa
sitokin yang dilepas sel T setelah kontak dengan antigen Imunologi Dasar, 2009. Terdapat dua jenis sel Th yaitu sel Th1 dan sel Th2 yang dapat dibedakan
dengan sitokin yang dihasilkannya dan fungsi efektornya Matondang dan Siregar, 2008. Sel Th1 memperantarai respon imun seluler sedangkan sel Th2
memperbanyak produksi antibody. Sel Th1 menghasilkan IL-2 dan interferon gamma dan sel Th2 menghasilkan IL-4, IL-5, dan IL-10 Bart, 2000.
2.3.3. Pajanan Antigen pada Sel B