Pengertian Tujuan Jenis vaksin

Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan dan atau memisahkan, dan kemudian mencari hubungan antara komponen– komponen yang terdapat dalam suatu masalah atau objek yang diketahui. Misalnya: seseorang yang dapat membedakan nyamuk Aedes agepty dengan nyamuk biasa, seseorang yang dapat membuat siklus hidup flow chart cacing kremi, dan sebagainya. 5. Sintesis Synthesis Sintesis menunjukkan kemampuan seseorang untuk merangkum atau meletakkan dalam satu hubungan logis dari komponen–komponen pengetahuan yang dimiliki. Misalnya: seseorang yang dapat merangkum isi dari artikel yang telah dibaca atau didengarkan. 6. Evaluasi Evaluation Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek. Misalnya: seseorang yang dapat menilai manfaat ikut keluarga berencana bagi keluarga Notoatmodjo, 2010.

2.2. Konsep Imunisasi

2.2.1. Pengertian

Menurut Hidayat 2005 dalam Asuhan Neonatus Bayi dan Balita 2010, imunisasi adalah suatu usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhadap penyakit tertentu. Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak dia terpajan terhadap antigen serupa, dia tidak sakit Ranuh, 2008. Imunisasi merupakan salah satu cara pencegahan penyakit infeksi serius yang paling efektif biayanya Bart, 2000 Imunisasi aktif adalah stimulasi sistem imun untuk membentuk suatu pertahanan terhadap suatu penyakit seperti dengan pemberian vaksin atau toksoid. Imunisasi adoptif adalah imunisasi pasif dengan transfer limfosit yang tersensitisasi dari donor imun ke resipian yang sebelumnya non imun. Imunisasi Universitas Sumatera Utara pasif adalah timbulnya reaktivitas imun spesifik pada individu yang sebelumnya tidak memiliki imunitas melalui pemberian sel limfoid tersensitisasi atau serum dari individu yang imun Dorland, 2002.

2.2.2. Tujuan

Tujuan pemberian imunisasi untuk seseorang, yaitu untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang, menghilangkan penyakit tertentu pada sekelompok masyarakat, dan menghilangkan penyakit tertentu dari dunia seperti pada imunisasi cacar variola. Keadaan yang terakhir ini hanya dapat dilakukan pada penyakit yang ditularkan melalui manusia seperti difteria Matondang, 2008.

2.2.3. Jenis vaksin

Vaksin adalah bahan yang dipakai untuk merangsang pembentukan antibodi yang dimasukkan ke tubuh manusia melalui suntikan atau mulut Muslihatun, 2010. Pada dasarnya, vaksin dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: - Live attenuated - Inactivated Juyitno, 2008. Vaksin life attenuated diproduksi di laboratorium dengan cara melakukan modifikasi virus atau bakteri penyebab penyakit. Vaksin mikroorganisme yang telah dihasilkan masih dapat bereplikasi dan merangsang terbentuknya antibodi tetapi tidak menyebabkan penyakit. Vaksin ini berkembang biak dalam tubuh resipien, supaya dapat merangsang respon imun. Vaksin bersifat labil dan dapat rusak oleh cahaya atau panas. Walaupun dapat menyebabkan penyakit namun bersifat lebih ringan daripada penyakit alamiah dan hal ini disebut kejadian ikutan adverse effect. Contoh vaksin dari virus hidup adalah campak, gondongan, rubela, polio, rotavirus, yellow fever. Contoh vaksin dari bakteri hidup adalah BCG dan tipoid oral Muslihatun, 2020. Virus atau bakteri ini dilemahkan di laboratorium dengan cara pembiakan berulang-ulang. Misalnya vaksin campak yang dipakai sampai sekarang Universitas Sumatera Utara membutuhkan waktu selama 10 tahun untuk mengubah virus campak liar menjadi virus campak yang dapak divaksinasi ke tubuh manusia Suyitno, 2008. Vaksin inactivated dihasilkan dengan cara membiakkan bakteri atau virus dalam media pembiakan, kemudian dibuat tidak aktif dengan penanaman bahan kimia. Vaksin inactivated tidak dapat hidup atau berkembang biak sehingga seluruh dosis antigen dimasukkan dalam suntikan. Vaksin ini tidak menyebabkan penyakit dan tidak dapat mengalami mutasi menjadi bentuk patogenik Suyitno, 2008. Contoh vaksin yang berasal dari seluruh sel virus inactivated adalah influenza, polio, rabies, dan hepatitis A. Contoh vaksin yang berasal dari seluruh bakteri inactivated adalah pertusis, kolera, tifoid, dan lepra Muslihatun, 2010.

2.3. Aspek Imunologi Imunisasi

Dokumen yang terkait

Hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi di Kelurahan Sayurmatinggi Tapanuli Selatan tahun 2011

2 73 89

Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar Dengan Status Imunisasi Bayi di Puskesmas Namorambe Tahun 2008

0 43 71

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR BAYI Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Bendo Kabupaten Magetan.

0 1 15

HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI IBU DAN STATUS IMUNISASI DASAR BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DAERAH Hubungan Pengetahuan Gizi Ibu Dan Status Imunisasi Dasar Balita Dengan Status Gizi Balita Di Daerah Polokarto Wilayah Kerja Puskesmas Polokarto Sukoharjo.

0 2 15

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, USIA DAN PEKERJAAN IBU DENGAN STATUS IMUNISASI DASAR BAYI DI DESA JAPANAN Hubungan Tingkat Pengetahuan, Usia Dan Pekerjaan Ibu Dengan Status Imunisasi Dasar Bayi Di Desa Japanan Kecamatan Cawas Kabupaten Klaten Tahun 2012.

0 5 17

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, USIA DAN PEKERJAAN IBU DENGAN STATUS IMUNISASI DASAR BAYI DI DESA JAPANAN Hubungan Tingkat Pengetahuan, Usia Dan Pekerjaan Ibu Dengan Status Imunisasi Dasar Bayi Di Desa Japanan Kecamatan Cawas Kabupaten Klaten Tahun 2012.

0 6 14

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU, PENDAPATAN KELUARGA DAN PERAN KELUARGA DENGAN STATUS IMUNISASI DASAR

0 0 11

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Status Imunisasi Anak di Sekolah Dasar Negeri 064979 Medan

0 0 29

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pengetahuan - Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Status Imunisasi Anak di Sekolah Dasar Negeri 064979 Medan

0 0 17

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Status Imunisasi Anak di Sekolah Dasar Negeri 064979 Medan

0 0 20