dari sumber spektrum tampak yang kontinyu, monokromator, sel pengabsorbsi untuk larutan sampel blanko dan suatu alat untuk mengukukur perbedaan absorbsi
antara sampel dan blanko ataupun pembanding Khopkhar, 2008.
2.4.2.1 Spektrofotometri UV
Spektrofotometri UV adalah pengukuran panjang gelombang dan intensitas sinar ultraviolet yang diabsorbsi oleh sampel. Sinar ultraviolet memiliki
energi yang cukup untuk mempromosikan elektron pada kulit terluar ke tingkat energi yang lebih tinggi. Spektrofotometri UV biasanya digunakan untuk molekul
dan ion anorganik atau kompleks di dalam larutan. Spektrum UV mempunyai bentuk yang lebar dan hanya sedikit informasi tentang struktur yang bisa
didapatkan dari spektrum ini. Tetapi spektrum ini sangat berguna untuk pengukuran secara kuantitatif. Konsentrasi dari analit di dalam larutan bisa
ditentukan dengan mengukur panjang gelombang tertentu. Spektrum ultraviolet dan cahaya tampak suatu zat pada umumnya tidak
mempunyai derajat spesifikasi yang tinggi. Tetapi, spektrum tersebut sesuai untuk pemeriksaan kuantitatif dapat bermanfaat sebagai tambahan untuk identifikasi
Ditjen POM, 1995. Spektrofotometri UV dapat digunakan untuk informasi kualitatif dan
sekaligus dapat digunakan untuk analisis kuantitatif. Dasar dari spektrofotometri ultraviolet adalah penyerapan molekuler elektronik dalam larutan. Sinar
ultraviolet mempunyai panjang gelombang antara 200-400 nm, sementara sinar tampak mempunyai panjang gelombang 400-800 nm. Jadi, spektrofotometer yang
sesuai untuk pengukuran di daerah spektrum ultraviolet dan sinar tampak terdiri
Universitas Sumatera Utara
atas suatu sistem optik dengan kemampuan menghasilkan sinar monokromatis dalam jangkauan panjang gelombang 200-800 nm.
2.4.2.2 Instrumen Spektrofotometer UV
Alat yang digunakan untuk mengukur intensitas cahaya yang di serap oleh atom atau molekul disebut spektrofotometer. Jenis spektrofotometer yang tersedia
berbeda-beda, tergantung pada cahaya yang digunkan, apakah berkas cahaya tunggal atau berkas sampel dan pembanding secara terpisah, dan apakah
pengkurannya dilakuakan pada panjang gelombang tetap atau memindai spektrum pada berbagai panjang gelombang Cairns, 2008.
Adapun komponen-komponen dari spektrofotometri UV-Vis menurut Khopkar 2007 antara lain:
a. Sumber cahaya: sebagai sumber cahaya atau lampu biasanya digunkan lampu deuterium untuk daerah UV pada panjang gelombang dari 190-350
nm, sementara lampu halogen kuarsa atau lampu tungsten digunakan untuk daerah visibel pada panjang gelombang antara 350-900 nm.
b. Monokromator: digunakan untuk mendispersikan sinar
ke dalam komponen-komponen panjang gelombangnya yang selanjutnya akan dipilih oleh celah slit. Monokromator berputar sedemikian rupa
sehingga kisaran panjang gelombang dilewatkan pada sampel sebagai scan instrumen melewati spektrum.
c. Sel absorbsi: Pada pengukuran di daerah tampak kuvet kaca atau kuvet kaca corex dapat digunakan, tetapi untuk pengukuran pada daerah UV
harus menggunakan sel kuarsa gelas tidak tembus cahaya.
Universitas Sumatera Utara
d. Detektor: Peranan detektor penerima adalah memberikan respon terhadap cahaya pada berbagai panjang gelombang dengan menggunkan alat tabung
pengganda elektron.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PERCOBAAN
3.1 Tempat Pengujian
Pengujian dekstromethorphan HBr dalam obat tradisional cina secara kromatografi lapis tipis dan Spektrofotometri UV, dilakukan di Balai Besar
Pengawas Obat dan Makanan BBPOM di Medan yang berada di jalan willem Iskandar Pasar V Barat 1 No. 2 Medan.
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat Alat-alat yang digunakan adalah lampu UV, syringe 100 dan 50u1, beker
gelas, gelas ukur, plat KLT silika GF
254
nm, pipet volum, chamber, spatula, timbangan anlitik, kertas perkamen, kertas saring, vial, seperangkat
Spektrofotometri.
3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan adalah jamu tradisional cina sediaan tablet.
3.3 Pereaksi Khusus
Adapun pereaksi yang digunkana antara lain adalah, natrium hidroksida 1N, etanol, metanol, amonia 25.
3.4 Prosedur
3.4.1 Larutan Baku
Sebanyak 2 mg dekstromethorphan HBr BPFI ditimbang seksama, dimasukkan kedalam labu tentukur 100 ml, dilarutkan dan diencerkan dengan
etanol hingga garis tanda.
Universitas Sumatera Utara