BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Berdasarkan hasil pemeriksaan Dekstromethorphan HBr dalam obat tradisional Cina secara kromatografi lapis tipis dan spektrofotometri Ultraviolet
diperoleh hasil yang dapat dilihat dalam tabel 1 dan 2 dibawah ini:
Tabel 1. Harga Rf sampel dan baku secara Kromatografi Lapis Tipis dengan fase gerak Metanol:Amonia 25 100:1,5
Dekstromethorphan HBr Sampel
Rf 0,81
0,81 Tabel 2. Spektrum UV dari sampel dan baku pada fase gerak
Metanol:Amonia 25 100:1,5
Nama Zat Absorbansi
Panjang gelombang
Sampel 0,105
280,6 Dekstrometrophan
HBr Baku 0,136
280,2
4.2 Pembahasan
Dilihat dari hasil pemeriksaan secara Kromatografi Lapis Tipis dengan
menggunakan fase gerak metanol:amonia 25 100:1,5 menunjukkan sampel positif mengandung Dekstromethorphan HBr karena harga Rf sampel dengan
Dekstromethorphan HBr baku sama yaitu dengan harga Rf= 0,81. Untuk memperjelas hasil KLT bercak noda sampel dan baku dengan harga Rf tersebut
kemudian dikerok dan dilanjutkan pemeriksaanya dengan menggunakan
Universitas Sumatera Utara
Spektrofotometri UV. Dimana dari hasil spektrum panjang gelombang baku dektrometorphan HBr = 280,2 nm dan sampel = 280,6 nm.
Salah satu persyaratan dalam obat tradisional yang harus dipenuhi berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 66MENKESSKVII1994
tentang persyaratan obat tradisional yaitu tidak boleh mengandung Bahan Kimia Obat BKO. Bahan tambahan yang biasa digunakan dapat dibedakan menjadi
bahan taambahan alami dan bahan tambahan kimia. Bahan tambahan kimia pada umumnya bersifat racun karena itu perlu ada pembatasan penggunaan serta sejauh
mungkin agara dihindari Wasito, 2011. Bahan Kimia Obat yang ditambahkan kedalam obat tradisional umumnya
dimaksudkan untuk menghilangkan gejala sakit dengan segera seperti pada pegal linu; secara farmakologis menekan rangsang makan pada susunan syaraf pusat
seperti pada obat-obat pelangsing; ataupun meningkatkan aliran darah ke corpus kavernosum dengan segera seperti pada obat-obat peningkat stamina pria.
Umumnya, BKO yang digunakan adalah obat keras daftar G yang sebagian besar menimbulkan efek samping ringan sampai berat seperti iritasi saluran
pencernaan, kerusakan hatiginjal, gangguan penglihatan, atau gangguan ritmik irama jantung. Pada efek samping ringan, gangguankerusakan yang terjadi dapat
bersifat sementara atau reversible. Pada efek samping berat, bisa terjadi gangguankerusakan permanen pada jaringanorgan sampai kematian.
Dekstromethorphan HBr merupakan obat yang digunakan untuk melonggarkan saluran pernafasan, dan dapat berkhasiat menekan batuk yang sama
kuatnya dengan kodein, tetapi bertahan lebih lama dan tidak bersifat analgetik,
Universitas Sumatera Utara
sedatif, semeblit, atau adiktif. Dekstrometorphan HBr juga memiliki efek pengurangan sekret dan inflamasi ringan. Mekanisme kerjanya berdasarkan
peningkatan ambang pusat batuk di otak. Berdasarkan hal tersebut, banyak para produsen yang menyalahgunakan
obat kimia ini dengan menambahkannya dalam jamu obat batuk tradisional. Hal ini mungkin saja disebabkan kurangnya pengetahuan produsen akan bahaya
mengkonsumsi bahan kimia obat secara tidak terkontrol baik dosis maupun cara penggunaanya. Padahal penggunaan dengan dosis tinggi dapat terjadi efek
stimulasi SSP Munaf, 1994.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN