Faktor Penguat 1. Hubungan Dukungan Suami terhadap Pemberian Imunisasi Dasar
menyatakan bahwa secara statistik didapat adanya hubungan yang bermakna antara jarak tempat tinggal dengan pelayanan kesehatan dengan status imunisasi.
5.3. Faktor Penguat 5.3.1. Hubungan Dukungan Suami terhadap Pemberian Imunisasi Dasar
Lengkap pada Bayi oleh Ibu di Kabupaten Tapanuli Utara
Menurut Rodin Salovey yang dikutip oleh Niven 2002, mengemukakan
bahwa perkawinan dan keluarga merupakan sumber dukungan sosial yang paling penting.
Dalam penelitian ini, dukungan suami adalah dukungan atau dorongan dan keikutsertaan suami dalam pengambilan keputusan terhadap pemberian imunisasi
dasar lengkap. Dukungan suami dibagi menjadi dua kategori yaitu mendukung dan tidak mendukung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden dengan
suami yang mendukung yaitu sebanyak 174 orang 88,3. Dalam hal pemberian imunisasi dasar lengkap, hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden dengan
Peranan suami sangat besar bagi ibu dalam mendukung perilaku atau tindakan ibu dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan. Suami sebagai orang
terdekat di lingkungan keluarga ibu berharap agar bayinya sehat. Dalam struktur masyarakat Indonesia yang paternalitis, peranan suami atau orangtua, keluarga dekat
dari si ibu sangat menentukan dalam pemilihan tempat pelayanan kesejatan. Menurut Green dalam Notoatmodjo 2003, menyebutkan bahwa keluarga merupakan salah
satu elemen penguat reinforcing dalam penentuan perilaku seseorang memanfaatkan fasilitas kesehatan.
Universitas Sumatera Utara
suami yang mendukung 64,4 tidak memberikan imunisasi dasar lengkap pada bayinya.
Para suami sudah memberikan dukungan kepada para ibu gara mengimunisasikan bayi mereka tetapi dengan ibu yang juga bekerja di ladang maka
ibu tidak mempunyai kesempatan untuk mengimunisasikan bayinya. Hal ini menyebabkan cakupan imunisasi tetap rendah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan dukungan suami dengan pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi oleh ibu pada analisis bivariat yang
telah dilakukan maka didapat hasil uji Chi Square yaitu p value = 0,001. Penelitian ini sejalan dengan Yuzar 2010, salah satu variabel yang tidak
mempunyai pengaruh signifikan terhadap pemberian imunisasi campak adalah dukungan keluarga dengan menggunakan uji regresi logistik ganda di wilayah kerja
Puskesmas Sawang dengan sampel berjumlah 53 orang.
5.3.2. Pengaruh Dukungan Petugas Kesehatan terhadap Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap pada Bayi oleh Ibu di Kabupaten Tapanuli Utara
Menurut Sarfino yang dikutip oleh Niven 2002, dukungan petugas kesehatan
merupakan dukungan sosial dalam bentuk dukungan informatif, dimana perasaan subjek bahwa lingkungan petugas kesehatan memberikan keterangan yang cukup
jelas mengenai hal-hal yang diketahui. Dalam penelitian ini, dukungan petugas kesehatan adalah dukungan atau
dorongan serta pelayanan yang diberikan petugas kesehatan dalam pemberian imunisasi dasar lengkap. Dukungan petugas kesehatan dibagi menjadi dua kategori
Universitas Sumatera Utara
yaitu mendukung dan tidak mendukung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden dengan petugas kesehatan yang mendukung yaitu sebanyak 120
orang 60,9. Dalam hal pemberian imunisasi dasar lengkap, mayoritas responden dengan petugas kesehatan yang mendukung 61,7 memberikan imunisasi dasar
lengkap pada bayinya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara dukungan
petugas kesehatan dengan pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi oleh ibu pada analisis bivariat yang telah dilakukan maka didapat hasil uji Chi Square yaitu p value
= 0,089. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Madarni 2003, salah satu variabel
yang tidak mempunyai hubungan terhadap kelengkapan imunisasi dasar adalah dukungan petugas kesehatan dengan menggunakan uji Chi Square di Kecamatan
Kretek Kabupaten Bantul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan sampel berjumlah 97 orang.
Petugas kesehatan di Kabupaten Tapanuli Utara sudah mulai proaktif mengajak masyarakat untuk melakukan imunisasi dasar lengkap. Hal ini dapat dilihat
dari kelengkapan vaksin yang selalu tersedia di saat ibu membutuhkannya. Selain itu, petugas kesehatan memberikan penyuluhan tentang imunisasi dasar lengkap kepada
ibu pada saat ibu datang untuk mengimunisasikan bayinya. Tetapi yang menjadi kendala bagi petugas kesehatan adalah pengetahuan masyarakat yang kurang tentang
imunisasi. Walaupun jadwal yang sudah sesuai dengan keinginan masyarakat tetapi tetap masyarakat yang menggunakan Posyandu sedikit.
Universitas Sumatera Utara