3. Perilaku Kesehatan Lingkungan
Perilaku kesehatan lingkungan adalah bagaimana seseorang merespons lingkungan, baik lingkungan fisik maupun sosial budaya dan sebagainya sehingga
lingkungan tersebut tidak memengaruhi kesehatannya. Dengan perkataan lain, bagaimana seseorang mengelola lingkungannya sehingga tidak mengganggu
kesehatannya sendiri, keluarga atau masyarakatnya. Misalnya bagaimana mengelola pembuangan tinja, air minum, tempat pembuangan sampah dan
sebagainya Notoadmodjo, 2003.
2.2.3. Domain Perilaku
Meskipun perilaku adalah bentuk respon atau reaksi terhadap stimulus atau rangsangan dari luar organisme orang namun dalam memberikan respon sangat
tergantung pada karakteristik atau faktor-faktor lain dari orang yang bersangkutan. Hal ini berarti bahwa meskipun stimulusnya sama bagi beberapa orang namun respon
tiap-tiap orang berbeda. Faktor-faktor yang membedakan respon terhadap stimulus yang berbeda disebabkan determinan perilaku.
Menurut Smet yang dikutip oleh Niven 2002, bahwa determinan perilaku ini dapat dibedakan menjadi dua, yakni :
1. Determinan atau faktor internal, yakni karakteristik orang yang bersangkutan yang
bersikap given atau bawaan, misalnya : tingkat kecerdasan, tingkat emosional, jenis kelamin dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
2. Determinan atau faktor eksternal, yakni lingkungan baik lingkungan fisik, sosial,
budaya, ekonomi, politik dan sebagainya. Faktor lingkungan ini sering merupakan faktor yang dominan yang mewarnai perilaku seseorang.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku manusia sangat kompleks dan mempunyai bentangan yang sangat luas. Benyamin Bloom, seorang
ahli psikologi pendidikan membagi perilaku manusia itu kedalam tiga domain, ranah atau kawasan yakni kognitif cognitive, afektif affective dan psikomotor
psychomotor. Dalam perkembangannya, teori Bloom ini dimodifikasi untuk pengukuran hasil pendidikan kesehatan yaitu pengetahuan knowledge, sikap
attitude dan tindakan practise Notoadmodjo, 2003.
2.2.4. Perubahan Perilaku
Bentuk perubahan perilaku sangat bervariasi, sesuai dengan konsep yang digunakan oleh para ahli dalam pemahamannya terhadap perilaku Notoadmodjo,
2003. 1.
Perubahan Alamiah Natural Change Perilaku manusia selalu berubah. Sebagian perubahan itu disebabkan karena
kejadian alamiah. Apabila dalam masyarakat sekitar terjadi suatu perubahan lingkungan fisik atau sosial budaya dan ekonomi, maka anggota-anggota
masyarakat di dalamnya juga mengalami perubahan. 2.
Perubahan Terencana Planned Change Perubahan perilaku ini terjadi karena memang direncanakan sendiri oleh subjek.
Misalnya, pak Anwar adalah perokok berat karena pada suatu saat ia terserang
Universitas Sumatera Utara
batuk-batuk yang sangat mengganggu maka ia memutuskan untuk mengurangi rokok sedikit demi sedikit dan akhirnya ia berhenti merokok sama sekali.
3. Kesediaan untuk Berubah
Apabila terjadi suatu inovasi atau program-program pembangunan di dalam masyarakat maka yang sering terjadi adalah sebagian orang sangat cepat untuk
menerima inovasi tersebut berubah perilakunya dan sebagian orang lagi sangat lambat untuk menerima inovasi atau perubahan tersebut. Hal ini disebabkan
setiap orang mempunyai kesediaan untuk berubah readliness to change yang berbeda-beda.
2.3. Faktor Pemudah terhadap Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap pada Bayi oleh Ibu