Latar Belakang Geologi geo = bumi dan logos = ilmu didefinisikan sebagai ilmu yang

RENCANA STRATEGIS BADAN GEOLOGI 2010 - 2014 4

BAB II KONDISI UMUM

2.1 Latar Belakang Geologi geo = bumi dan logos = ilmu didefinisikan sebagai ilmu yang

berhubungan dengan bumi, baik komposisi pembentuk bumi, struktur, dan proses kejadiannya. Geologi berarti juga obyek informasi yang berhubungan dengan bumi atau istilah yang menyatakan bumi geo, susunan batuan, struktur geologi, sumber daya geologi geo-resources, geologi lingkungan geo-environment, dan potensi bencana geo-hazards. Indonesia memiliki 17.480 pulau, kurang lebih 6.000 diantaranya berpenghuni, dengan wilayah daratan seluas 1.922.570 km2 dan wilayah lautan seluas 3.257.483 km2, serta total panjang garis pantai mencapai 95.181 km. Secara geologi, kawasan ini terletak pada pertemuan tiga lempeng utama dunia aktif, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Indo - Australia dan Lempeng Pasifik. Sebagai konsekwensinya, wilayah ini memiliki geologi yang kompleks dan dinamis. Berbagai potensi, baik yang bersifat menguntungkan berupa sumber daya energi dan mineral ataupun yang bersifat merugikan seperti gempa bumi, tsunami, letusan gunungapi dan tanah longsor terjadi di kawasan ini. Kondisi tersebut menjadikan pengelolaan geologi wilayah Indonesia strategis dalam pembangunan nasional. Kegiatan kegeologian di wilayah Indonesia telah dimulai sejak penjelajahan Junghun pada tahun 1829. Pada awalnya kegiatan kegeologian masih terbatas pada pencarian potensi dan eksplorasi sumber daya mineral dan energi. Kini, telah berkembang menjadi kegiatan penyediaan data dan informasi dalam mendukung berbagai sektor seperti geologi untuk pembangunan infrastruktur, pengembangan wilayah, penyediaan air bersih, mitigasi bencana letusan gunung api, tanah longsor, gempa bumi dan tsunami. Produk kegiatan kegeologian ini, selain untuk Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, banyak digunakan oleh kementerian Pekerjaan Umum, Pertanian, Lingkungan Hidup, dan lembaga - lembaga Pemerintah non - Kementerian serta industri. RENCANA STRATEGIS BADAN GEOLOGI 2010 - 2014 5 Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan lingkungan hidup telah mendorong perubahan paradigma kegeologian. Peran geologi yang pada revolusi industri lebih pada kegiatan eksplorasi dan eksploitasi sumber daya energi dan mineral, kini dituntut untuk berperan lebih mendekati kepentingan masayarakat luas secara langsung. Paradigma kegeologian untuk masa mendatang harus berpedoman pada prinsip - prinsip pembangunan berkelanjutan dan peningkatan perlindungan masyarakat. Masalah - masalah perlindungan jiwa, harta benda dan lingkungan hidup kini dituntut untuk mendapat perhatian lebih besar. Maka fokus kegiatan kegeologian dalam paradigma baru ini bergeser kepada penyediaan data dan informasi untuk upaya - upaya seperti konservasi, kelestarian lingkungan, peningkatan kesehatan masyarakat, pengembangan wisata alam dan pengurangan resiko bencana geologi. Perubahan iklim telah berdampak langsung terhadap kehidupan manusia seperti kenaikan suhu permukaan bumi, perubahan pola curah hujan, peningkatan intensitas dan frekuensi kejadian iklim ekstrim dan kenaikan muka air laut. Curah hujan tinggi menyebabkan frekuensi dan intensitas kejadian banjir dan tanah longsor meningkat; serta musim kemarau pada periode kering menjadi lebih panjang yang mengakibatkan menurunnya ketersediaan air. Pemanasan global terutama disebabkan oleh peningkatan CO 2 di atmosfir akibat pemakaian energi fosil, sehingga kontribusi bidang geologi dalam hal ini antara lain upaya pengurangan emisi CO 2 melalui penyediaan data dan informasi sumber energi panas bumi dan formasi batuan yang dapat menyimpan gas tersebut Carbon Capture and Storage. Kontribusi geologi untuk pengurangan dampak dan risiko perubahan iklim berupa tanah longsor dan kekeringan merupakan antara lain berupa identifikasi geologi kawasan rawan bencana longsor dan penyediaan data dan informasi untuk pengembangan air tanah sebagai sumber air, terutama di wilayah kering atau daerah sulit air Banyaknya kejadian bencana geologi di wilayah Indonesia berdampak luas, antara lain: 1 letusan G. Tambora pada tahun 1815 mengakibatkan gelombang hawa dingin dan tahun tanpa musim panas yang menyebabkan gagal panen serta kelaparan hampir di seluruh dunia, dan 2 tsunami yang disebabkan oleh gempa RENCANA STRATEGIS BADAN GEOLOGI 2010 - 2014 6 bumi di Aceh tahun 2004 merupakan tsunami terbesar di dunia mengakibatkan lebih dari 250 ribu jiwa tewas dan berdampak hingga Asia Selatan dan Afrika Timur. Disamping itu, frekuensi kejadian bencana geologi di Indonesia merupakan tertinggi di dunia. Fenomena ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu wilayah yang paling rawan bencana geologi. Sebagai konsekuensi meningkatnya kesadaran akan lingkungan hidup telah mendorong semakin pentingnya peranan suatu lingkungan dan tataan geologi dalam mendukung kelangsungan hidup umat manusia. Lokasi - lokasi seperti tempat penimbunan karbon CCS, tapak pembangkit listrik tenaga nuklir, tempat pembuangan limbah, kawasan konservasi atau cagar alam, geowisata membutuhkan lingkungan dan tataan geologi yang spesifik hanya terdapat di tempat- tempat tertentu. Tempat tersebut secara kegeologian terdapat di wilayah Indonesia, sehingga merupakan aset ekonomi yang sangat berharga dan strategis. Secara geografis Indonesia terletak di kawasan rawan bencana. Bertambahnya penduduk dan pembangunan yang pesat pada kawasan tersebut telah meningkatkan pemanfaatan lahan rawan bencana untuk pengembangan pemukiman dan infrastruktur. Hal tersebut meningkatkan risiko bencana alam geologi seiring dengan meningkatnya potensi kerugian jiwa dan material. Upaya - upaya untuk mengurangi risiko bencana alam geologi perlu terus menerus di tingkatkan antara lain melalui pengenalan dan sosialisasi ancaman bahaya dan bencana alam geologi serta upaya mitigasinya. Di era teknologi digital saat ini, tuntutan akan ketersediaan informasi bidang geologi dari berbagai sektor membutuhkan proses diseminasi yang cepat, akurat dan tepat waktu. Untuk menjawab tuntutan tersebut, perlu membangun basis data bidang kegeologian yang selalu up to date dan mudah di akses sebagai informasi publik sebagai prioritas nasional pembangunan bidang geologi. RENCANA STRATEGIS BADAN GEOLOGI 2010 - 2014 7 2.2 Pencapaian Pembangunan 2005-2009 2.2.1 Faktor Kekuatan dan Kebijakan