Kondisi Saat ini dan Potensi Permasalahan

RENCANA STRATEGIS BADAN GEOLOGI 2010 - 2014 21 dan pengembangan organisasi yang efektif. Badan Geologi aktif didalam perumusan konsep dan penataan aspek - aspek prasyarat reformasi birokrasi.

2.2.3 Kondisi Saat ini dan Potensi Permasalahan

K eadaan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi tupoksi dan permasalahan yang dihadapi Badan Geologi antara 2006 sampai 2008 dijabarkan dalam bagian ini. Tahun 2006 adalah tahun berdirinya Badan Geologi. Kondisi saat ini perlu disampaikan guna identifikasi tantangan dan modal dasar pelaksanaan tupoksi di Tahun 2009. a Sumber Daya Geologi Sumber daya geologi yang merupakan aspek hulu sumber daya energi dan sumber daya mineral meliputi sumber daya energi fosil, energi panas bumi dan sumber daya mineral. Energi fosil itu sendiri meliputi minyak dan gas bumi migas, batubara, gambut, coal-bed methane CBM , dan bitumen padat. Adapun sumber daya mineral meliputi mineral logam dan mineral non logam ; mineral strategis ; dan mineral langka. Kegiatan sumber daya geologi meliputi survei, pemetaan, inventarisasi, penyelidikan, penelitian, eksplorasi, konservasi, analisis laboratorium, pengembangan rancang bangun dan pemodelan, bimbingan teknis, pelayanan data dan informasi dan rekomendasi pengelolaan kedua kelompok besar komoditi penting tersebut. Survei, pemetaan, inventarisasi, penyelidikan dan penelitian meliputi pula kegiatan survei dasar berupa penelitian cekungan sedimen dan penelitian sains geologi seperti magmatisme, geofisika, dan geokimia. Pengembangan rancang bangun dan pemodelan ditujukan untuk memperoleh konsep- konsep mineralisasi untuk diaplikasikan di dalam survei dan eksplorasi. Adapun eksplorasi dalam hal ini adalah eksplorasi umum. Sub bidang ini juga menyum bang terhadap kinerja yang berkaitan dengan aspek geo - informasi IKU: jumlah peta geologi yang dihasilkan dan jumlah pengunjung layanan bidang informasi geologi; disamping kinerja yang berkaitan langsung IKU: jumlah usulan WKP dan status wilayah keprospekan sumber daya geologi. RENCANA STRATEGIS BADAN GEOLOGI 2010 - 2014 22 Permasalahan yang masih dihadapi hingga akhir tahun 2008 antara lain: 1 penurunan sumber daya dan cadangan migas, dan masih sedikitnya penemuan cekungan baru migas Indonesia; 2 eksplorasi detil lebih intensif untuk mineral logam masih terpusat di daerah prospek yang sudah ada dibandingkan penemuan daerah prospek baru; 3 status cadangan batubara masih rendah dibanding status sumber daya 11,4; 4 masih rendahnya ketersediaan data dan informasi bitumen padat dan CBM; 5 penyelidikan panas bumi umumnya masih pada tingkat survei pendahuluan; dan kapasitas terpasang energi panas bumi juga masih rendah 4; 6 belum optimalnya pengungkapan potensi sumber daya energi terutama di wilayah Indonesia Timur, daerah perbatasan, dan pulau - pulau kecil dan t erluar; 7 penyiapan WKP panas bumi masih perlu ditingkatkan, khususnya percepatan penyiapan WKP panas bumi untuk memenuhi target tersedianya energi panas bumi dalam program pembangunan pembangkit listrik 10.000 MW tahap kedua dimana peran panas bumi diharapkan sebesar 49; 8 perlunya peningkatan pengungkapan potensi CBM sebagai energi alternatif yang ramah lingkungan; 9 survei dasar seperti penelitian gaya berat, geofisika, dan aspek - aspek geosains lainnya, serta penelitian rekayasa rancang bangun dan pemodelan eksplorasi yang berguna untuk pengembangan konsep eksplorasi masih perlu ditingkatkan. b Lingkungan Geologi dan Air Tanah Bidang lingkungan geologi dan air tanah melaksanakan tugas penelitian dan pelayanan aspek geologi lingkungan, geologi teknik, dan air tanah. Hasil - hasil penelitian bidang lingkungan geologi dan air tanah digunakan , antara lain untuk penataan ruang, pengembangan wilayah, penentuan lokasi atau penempatan bangunan fisik yang penting, strategis, atau vital; dan pengelolaan sumber daya air tanah. RENCANA STRATEGIS BADAN GEOLOGI 2010 - 2014 23 Kegiatan lingkungan geologi dan air tanah meliputi survei, pemetaan, inventarisasi, penyelidikan, penelitian, analisis laboratorium, pengembangan rancang bangun dan pemodelan, pelayanan data dan informasi dan rekomendasi pengelolaan geologi lingkungan dan air tanah. Aspek sains geologi yang mendukung lingkungan geologi adalah geologi kuarter, dinamika cekungan, dan geomorfologi. Sub bidang ini juga menyumbang terhadap kinerja berkaitan dengan aspek geo - informasi IKU: jumlah peta geologi yang dihasilkan dan jumlah pengunjung layanan bidang informasi geologi; di samping kinerja yang berkaitan langsung IKU: penerapan tata ruang berbasis geologi dan jumlah penyediaan sumber air tanah di daerah sulit air. Permasalahan yang dihadapi sub bidang geologi lingkungan dan air tanah , di antar anya: 1 masih sedikitnya kajian, penyelidikan atau penelitian tentang kuantitas, kualitas, konservasi air tanah, geologi lingkungan, dan geologi teknik; baik cakupan wilayah, maupun kedalaman substansi; dibandingkan perkembangan kasus atau pesatnya pembangunan fisik dan pengembangan wilayah; 2 masih sedikitnya pemetaan hidrogeologi atau air tanah skala yang lebih besar dari 1:250.000, baik untuk kuantitas, maupun kualitas air tanah; 3 masih belum cukup dilibatkannya hasil - hasil penelitian geologi lingkungan, geologi teknik, dan air tanah dalam pengelolaan lingkungan dan penataan r uang; 4 pengembangan air tanah di desa tertinggal masih sedikit, yaitu 1 dari 28.614 desa tertinggal. Demikian pula, data air tanah dari daerah sulit belum dianalisis sebagai informasi penting pengetahuan dan teknologi tentang air tanah; 5 pencapaian sasaran jumlah lokasi penataan ruang dan lingkungan sektor ESDM masih kurang 50 dari total untuk seluruh Indonesia. Peran geologi dalam penataan ruang belum cukup memasyarakat; 6 penelitian atau kajian adaptasi perubahan iklim pada bidang geologi, yaitu penilaian bahaya, kerentanan, dan risiko sumber daya air tanah, dan gerakan tanah terhadap perubahan iklim berikut langkah - langkah adaptasinya yang RENCANA STRATEGIS BADAN GEOLOGI 2010 - 2014 24 belum banyak dilakukan. Dalam hal ini, saat ini dan ke depan perlu dilaksanakan. c Mitigasi Bencana Geologi Bencana geologi meliputi letusan gunung api, gerakan tanah, gempa bumi , dan tsunami , dan bencana geologi lainnya. Potensi bencana atau ancaman bahaya geologi penting diketahui secara rinci. Dalam mitigasi bencana geologi dilakukan penyelidikan, penelitian, pemantauan, penetapan status, peringatan dini, tanggap darurat bencana dan, pengurangan risiko bencana, serta pemberian rekomendasi penanggulangan bencana geologi; sebelum, pada saat, dan sesudah terjadinya bencana. Mitigasi bencana geologi juga meliputi penyusunan peta geologi gunung api, peta KRB Gunung api, Peta KRB Gempa B umi dan Tsunami, Peta Zona Kerentanan Gerakan Tanah, Peta Zona Risiko Bencana Gunungapi, Gempa bumi, Tsunami dan Gerakan tanah, dan pengembangan teknologi kegunungapian . Aspek sains geologi yang mendukung mitigasi bencana geologi , antara lain: penelitian sesar aktif dan mikrozonasi. Sub bidang ini juga berkontribusi terhadap kinerja aspek geo - informasi IKU: jumlah peta geologi yang dihasilkan dan jumlah pengunjung layanan bidang informasi geologi; di samping kinerja yang berkaitan langsung IKU: Jumlah informasi mitigasi bencana geologi gunung api dan bencana geologi lainnya. Permasalahan yang dihadapi sub bidang mitigasi bencana geologi antara lain: 1 pembangunan yang berkembang pesat dan peningkatan jumlah penduduk menyebabkan terjadinya alih fungsi lahan di kawasan rawan bencana geologis dan mengakibatkan peningkatan risiko bencana; 2 kajian r i siko bencana di daerah rawan bencana belum banyak dilakukan; 3 Pemerintah Daerah juga belum secara optimal memprioritaskan mitigasi bencana dalam kegiatan pembangunan sesuai amanah undang -undang ter kait; 4 paradigma baru penanggulangan bencana yang kini menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat belum dipahami secara optimal; RENCANA STRATEGIS BADAN GEOLOGI 2010 - 2014 25 5 masih kurangnya penelitian, pengembangan dan aplikasi teknologi mitigasi bencana. d Geo-Sains dan Geo-Informasi Kegeologian dalam implementasi dan pengembangannya bertumpu pada tiga aspek bagiannya, yaitu sumber daya geologi, lingkungan geologi dan kebencanaan, serta geo - informasi. Geo - sains yang mencakup penelitian paleontologi, petrologi, str atigr af i, sedimentologi, geofisika, fisika - batuan, geokimia, geokronologi, dan kemagnetan purba adalah dasar dari ketiga aspek tersebut. Adapun geo - informasi merupakan muara berbagai kegiatan penelitian, mitigasi dan pelayanan bidang geologi. Cakupan geo -infor mas i meliputi pengelolaan data dan informasi, termasuk penghimpunan, pengolahan, penyusunan, penyajian, pengemasan, penyimpanan, retrieval, dan penyebarluasan, serta pemutakhiran data dan informasi. Produk geo - informasi antara lain data dan informasi dalam bentuk peta, atlas, digital, buku, dan sistem informasi. Hingga akhir tahun 2008 telah dilakukan penyelidikan dan studi mineralisasi dasar pada beberapa jalur metalogen meliputi penyelidikan magmatisme 10 lokasi, penyelidikan metalogenik, 1 lokasi, dan penyelidikan geokimia regional skala 1:250.000, 1 lokasi . Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan geo - informasi adalah: 1 data dan informasi dan sistem pengelolaannya masih tersebar atau belum ter integr asi 2 data dan informasi substansi kegeologian belum semuanya tersedia secara rinci; 3 belum semua data dan informasi tersedia dalam format digital, serta belum tersaji dalam media dan format yang mudah diakses oleh masyarakat; 4 penyebarluasan informasi geologi dan pemanfaatannya juga masih kurang; 5 penelitian sains geologi juga masih dirasakan kurang, baik cakupannya maupun kedalaman substansinya; RENCANA STRATEGIS BADAN GEOLOGI 2010 - 2014 26 6 data fisik untuk penentuan batas landas kontinen guna pengusulan batas teritorial wilayah negara sudah cukup tersedia . e Tatalaksana Kepemerintahan Bidang Geologi Tatalaksana kepemerintahan yang baik good governance merupakan prasyarat kinerja pembangunan yang baik di berbagai sektor. Lingkup tatalaksana kepemerintahan meliputi: kelembagaan, budaya organisasi, tatalaksana, sarana, prasarana dan teknologi; regulasi - deregulasi, dan sumber daya manusia aparatur. Beberapa hal yang masih menjadi permasalahan yang dihadapi dalam hal ini adalah: 1 pengaturan hubungan pusat dan daerah di bidang data dan informasi geologi yang belum optimal; 2 bidang kegeologian diatur dalam berbagai undang - undang dan belum memiliki payung hukum dalam bentuk undang - undang; 3 sistem informasi yang mudah, cepat dan akurat masih perlu dikembangkan; 4 pelayanan publik dan sistem informasi geologi masih tersebar; dan 5 kompetensi sumber daya manusia, sarana dan prasarana masih perlu ditingkatkan

2.2.4 Modal Dasar menghadapi Pelaksanaan Tupoksi