42
Kelas IV SD
B. Lemah Lembut dan Baik Hati
1. Pengertian dan Manfaat Lemah Lembut dan Baik Hati
Di dalam Dhammapada syair 262, Buddha berkata,
“Para bhikkhu Aku tidak mengatakan bahwa engkau baik hati hanya
karena engkau mampu berbicara dengan fasih. Hanya dia yang telah menyingkirkan
sifat iri hati dan semua kejahatan dengan mencapai ‘Jalan Kesucian Arahat’ yang
dapat disebut orang yang baik hati”.
Lemah lembut artinya berbudi baik, yaitu orang yang memiliki sikap dan perilaku yang penuh cinta kasih.
Orang berbudi baik bebas dari membenci maupun keinginan untuk menyakiti makhluk lain. Lemah lembut dan baik hati dapat diwujudkan
melalui cara berpikir, berucap, dan bertindak.
Pikiran yang lemah lembut dan baik hati adalah pikiran yang bebas dari sifat iri hati dan semua pikiran jahat. Pikiran seperti itu mengarahkan
orang untuk berucap yang lemah lembut, bermanfaat, dan menyejukkan bagi orang-orang yang mendengarnya. Ucapan yang lemah lembut
tidak akan menyakiti dan menyinggung siapa pun. Ucapan yang kasar akan menyebabkan orang lain yang mendengarnya menjadi sedih dan
tidak senang.
Bertutur kata yang baik dan lemah lembut merupakan ciri orang yang beradab. Makin dewasa seseorang, hendaknya makin baik pula
perilakunya. Makin baik perilakunya, makin bijaksana orang tersebut. Melalui tutur kata yang lemah lembut, seseorang tidak akan menyakiti
siapa pun.
Saat bertutur kata, perlu dipertimbangkan tata krama dan kepantasannya. Contoh tata krama misalnya tidak baik jika
membicarakan kemewahan di depan orang yang kesusahan secara
Sumber : Life Of The Buddha
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti Kelas IV SD
43
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti
materi. Kepantasan atau sopan santun misalnya tidak berkata kasar atau berkata jorok. Selalu berkaca pada diri sendiri pada saat akan bertutur
kata, itulah orang yang bijaksana.
Sungguh sangat mulia orang yang senantiasa bersikap lemah lembut dalam segala hal. Orang yang baik memiliki pikiran, tutur kata,
dan tindakan yang baik dan santun. Tutur katanya menyejukkan lawan bicara. Siapa pun yang bersikap lemah lembut, menghindari
sikap memanas-manasi akan menjauhkan dari permusuhan dan mendatangkan ketenangan hati.
Orang yang lemah lembut dan baik hati terlihat dari perbuatannya. Dia akan ringan tangan menolong orang lain yang kesusahan dan
membutuhkan pertolongan. Peduli terhadap kesulitan yang dimiliki orang lain dan tidak mementingkan diri sendiri. Di kehidupan sehari-
hari, jika seseorang mampu berbuat baik, murah senyum, dan bersikap lemah lembut, perbuatannya itu akan mendekatkan dirinya pada
segala kebaikan. Kebaikan bagi dirinya maupun kebaikan bagi orang lain. Jika sikap lemah lembut disertai dengan tutur kata yang baik,
sikap itu akan mendatangkan ketenteraman di hatinya sendiri dan di hati orang-orang di sekelilingnya.
Orang yang lemah lembut dan baik hati berarti sedang mengembangkan
Metta, yaitu cinta kasih yang sejati. Seperti sabda Buddha dalam Karaniyametta Sutta,
“Inilah yang perlu dilakukan oleh mereka yang tangkas dalam kebajikan. Ia harus mampu, jujur, sungguh
jujur, rendah hati, lemah lembut, tiada sombong,...”
44
Kelas IV SD
2. Belajar Lemah Lembut dan Baik Hati