Saling Memaafkan Memperbaiki Diri dan Saling Memaafkan

73 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti

2. Saling Memaafkan

Hampir semua orang pernah melakukan kesalahan, baik disengaja maupun tidak disengaja. Ada di antara mereka yang tidak pernah mau mengakui kesalahannya. Bahkan, ada juga yang tidak pernah mau memberi maaf kepada orang lain yang dianggapnya sangat sulit dimaafkan. Bagi orang yang tidak pernah mau memaafkan kesalahan orang lain, sikap yang demikian perlu diubah. Mengapa? Memberi maaf dengan tulus akan membawa berkah kehidupan bagi si pemaaf maupun bagi yang diberi maaf. Simaklah kisah di bawah ini Suatu hari, Nanda diperlakukan buruk oleh Surya. Surya memitnah Nanda. Nanda dituduh telah mengambil uang saku Reza yang ada di tasnya. Padahal yang mengambil uang tersebut adalah Surya. Akibat perbuatan Surya, hubungan baik antara Nanda dan Reza menjadi renggang. Dikisahkan usai pelajaran olahraga, Reza bergegas masuk ke ruang kelas mengambil uang jajannya untuk membeli air mineral. Reza mengacak-acak isi tasnya mencari uang yang disimpan di dalamnya. Uang itu tidak ada di sana. Sebagai teman dekat Reza, Nanda tidak tahu-menahu tentang uang Reza yang disimpan di tas. Dengan penuh percaya diri, Surya berkata kepada Reza, “Reza, siapa lagi yang mengambil uangmu kalau bukan teman dekatmu.” Muka Nanda tampak merah. Nanda pun berusaha meyakinkan Reza. Dia bersumpah tidak pernah mengambil uang Reza. Akhirnya, kebohongan Surya terungkap karena temen dekatnya berselisih paham sehingga membongkar semua keburukannya. Surya sudah tidak mempunyai teman di kelasnya karena kelakuan buruknya. Oleh karena itu, dengan berat hati dan malu, Surya menemui Nanda dan Reza untuk meminta maaf. Akhirnya, mereka saling menyadari kesalahan dan saling memaafkan. Sumber: Dok. Kemdikbud 74 Kelas IV SD

B. Sikap Jujur dan Peduli

1. Mengembangkan Sikap Jujur

Anak-anak pasti pernah berbohong dan pernah juga berkata dan berbuat jujur. Berbohong adalah perbuatan yang tidak baik, dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Kerugian bagi diri sendiri adalah tidak dipercaya dan sering ditinggalkan oleh teman-temannya tanpa sebab yang jelas. Oleh sebab itu, janganlah suka berbohong. Anak yang jujur selalu berpikir, berkata, dan berbuat benar. Anak yang jujur selalu dipercaya dan disukai teman-temannya. Nah, maukah kamu menjadi anak yang suka berbohong? Atau, maukah kamu menjadi anak yang jujur? Anak yang suka berbohong berarti telah melakukan pelanggaran sila keempat dari Pancasila Buddhis. Padahal, setiap hari ketika melakukan puja bakti, kita selalu mengucapkan janji dan tekad untuk melatih diri tidak mengucapkan kata-kata yang tidak benar. Anak yang jujur juga berarti telah melatih diri dengan menjalankan Lima Kebajikan, yaitu berbuat jujur sacca. Kegiatan 2 Ayo diskusikan bersama temanmu untuk menjawab pertanyaan- pertanyaan berikut ini 1. Pengetahuan apa saja yang kamu perolah dari cerita Saling Memaafkan? 2. Bagaimana perasaanmu setelah memberi dan meminta maaf?