motilitasnya sebesar 40 dan derajat gerak individu sperma minimal 2, jumlah sel sperma sebanyak 25 jutastraw.
1.2 Maksud dan Tujuan 1.2.1 Maksud :
Memproduksi dan mengedarkan semen beku yang berkualitas sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam Peraturan Menteri Pertanian
nomor : 10PermentanPK. 21032016 tentang Penyediaan dan Peredaran Semen Beku Ternak Rumiansia.
1.2.2 Tujuan Memproduksi semen beku yang berkualitas sesuai dengan Standar
Nasional Indonesia dalam rangka melningkatkan jumlah dan produktifitas ternak unggul melalui inseminasi buatan
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 10PermentanPK. 21032016 tentang Penyediaan dan Peredaran Semen Beku Ternak
Rumiansia, bahwa semen beku yang diproduksi dan diedarkan melalui inseminasi buatan harus memenuhi standar mutu dan kesehatan hewan. Ada
beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dalam memproduksi semen beku yang sesuai dengan standar mutu diantaranya :
2
2.1. Persyaratan Peredaran Semen Beku : 1. Semen beku ternak ruminansia yang diedarkan wajib memenuhi
Standar Nasional Indonesia. 2. Semen beku ternak ruminansia harus berasal dari unit produksiBalai
Inseminasi Buatan BIB yang telah menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 dan laboratorium yang telah menerapkan ISO
17025:2008. 3. Dalam hal unit produksiBalai Inseminasi Buatan BIB belum memiliki
laboratorium yang telah menerapkan ISO 17025:2008 sebagaimana dimaksud tersebut diatas, pengujian semen beku yang dihasilkan wajib
dilakukan pada laboratorium yang telah memiliki ISO 17025:2008. 4. Dalam hal unit produksiBalai Inseminasi Buatan BIB memiliki
laboratorium sendiri dan telah menerapkan ISO 17025:2008, pengujian semen beku yang dihasilkan dilakukan pada laboratorium milik
lembaga lain yang telah menerapkan ISO 17025:2008. 5. Semen beku yang dihasilkan oleh unit produksiBalai Inseminasi
Buatan harus telah lulus uji di laboratorium yang telah menerapkan ISO 17025:2008 dan wajib disertifikasi oleh lembaga sertifikasi produk
benih ternak
.
2.2. Persyaratan pejantan unggul yaitu sebagai berikut : 1. Lulus dari evaluasi kemampuan mengawini
2. Berasal dari silsilah yang jelas,untuk ternak lokal paling kurang satu generasi dan ternak introduksi paling kurang 2 generasi
3. Mempunyai sertifikat bibit 4. Sehat dan bebas dari segala cacat fisik
5. Belum digunakan untuk kawin alam 6. Memiliki libido tinggi
7. Mempunyai kesanggupan melayanimengawini serving ability tinggi 8. Mempunyai warna semen putih susu atau kekuning-kuningan
9. Mempunyai lingkar scrotum sesuai dengan standard berdasarkan
rumpun pejantan unggul 2.3. Persyaratan kesehatan pejantan unggul harus bebas dari 12 penyakit
yaitu: 1. Anthrax
2. Brucellosis bruccella abortus,
3
3. Bovine viral diarrhea bvd, 4. Septicemia epizooticahaemorrhagic septicaemia,
5. Infectious bovine rhinotracheitis IBR , 6. Enzootic bovine leucosis EBL,
7. Bovine tuberculosis, 8. Paratuberculosis,
9. Leptospirosis 10. Campylobacteriosis
11. Trichomoniasis dan 12. Jembrana pada sapi bali.
2.4. Persiapan Pejantan Bull Jumlah Bull yang dipersiapkan UPTD. Pembibitan dan Inseminasi
Buatan Api-Api dalam rangka persiapan mendapatkan standarisasi SNI semen beku saat ini terdiri : Sapi Bali 4, ekor, Simmental 2 ekor,
Brahman 2 ekor, PO 2 ekor dengan rincian sebagai berikut : Tabel. 1. Jumlah Bull :
No .
Kode Bull
Breed Asal Bull
Umur Ket.
1 11316
Bali BPTU
Denpasar 3 Tahun
Calon Bull 2
11417 Bali
BPTU Denpasar
2 Tahun Calon Bull
3 11418
Bali BPTU
Denpasar 2 Tahun
Calon Bull 4
11419 Bali
BPTU Denpasar
2 Tahun Calon Bull
5 41420
Brahman BPTU
Sembawa 2 Tahun
Calon Bull 6
41421 Brahman
BPTU Sembawa
2 Tahun Calon Bull
7 61422
Simentha l
BPTU Padang
Mangatas 2 Tahun
Calon Bull
8 61423
Simentha l
BPTU Padang
Mangatas 2 Tahun
Calon Bull
9 21524
PO Grati
1 Tahun Calon Bull
10 21625
PO Grati
1 Tahun Calon Bull
2.5. Sarana dan Prasarana Peralatan di dalam ruang pengujian semen dan produksi semen beku
paling kurang terdiri atas :
4
a. Alat pengukur suhu ruangan yang dapat diatur antara 18-22
o
C dan kelembaban tidak lebih dari 55 .
b. Alat produksi disusun sesuai alur proses produksi.
c. Alat pengujian mutu semen segar yang meliputi jumlahvolume,
konsistensi, warna, bau, pH,konsentrasi,motilitas,morfologi dan persentase sel yang hidupmati.
d. Alat minimal pengujian mutu semen meliputi mikroskop, mikropipet,
objek glass, coverglass, haemocytometer, pH indikator paper, waterbath, incubator, glassware, slide warmheating table, stik glass.
e. Alat pembuatan bahan pengencer yang meliputi
glassware,magnetik stirer,
refrigerator, waterbath,
pemanas,timbangan, dan kertas saring. f.
Alat pemberian tanda yang meliputi namakode pejantan unggul, rumpun ternak, batch number dan produsen semen.
g. Alat minimal proses pengenceran yang meliputi filling sealing,
cooltop,rak straw, container frezing. h.
Alat sterilisasi i.
Listrik harus mencukupi untuk kebutuhan operasional produksi
BAB III. PERMASALAHAN