Pemerintah menetapkan harga penawaran umum perdana IPO Jasa Marga Rp 1700 persaham. Dalam prospektus yang dikeluarkan, saham Jasa
Marga yang dilepas oleh pemerintah adalah sebesar 30. Proceed yang didapatkan dari IPO mencapai Rp 3,4 triliun yang semuanya masuk dalam kas
perusahaan. Pemegang saham publik terbesar adalah The Children Trust Fund
Investment melalui Deutsche Bank AG,London sebesar 6,71. Dari total saham publik sebesar 2,040 juta saham 54,3 dimiliki oleh pemegang saham domestik
dan dan 45,7 dimiliki oleh pemegang saham asing yang dimiliki oleh 99,7 pemegang saham badan usaha asing. Pemegang saham publik domestik terbesar
adalah perorangan 6,7, LembagaBadan Usaha 4,8, Yayasan 2,4 dan Reksadana 1,82.
4. PT. Pembangunan Perumahan Persero Tbk
Merupakan salah satu BUMN
yang bergerak di bidang perencanaan dan konstruksi bangunan real estate. Perusahaan ini berdiri tanggal
26 Agustus
1953 dengan nama
NV Pembangunan Perumahan. Namanya berganti
menjadi PN Pembangunan Perumahan melalui Peraturan Pemerintah No 63 tahun
1960 .Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI no. 39 tahun
1971 statusnya
berubah menjadi PT Pembangunan Perumahan Persero. Pada tahun 2009, Perseroan melakukan Initial Public Offering IPO
berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 76 tahun 2009 mengenai Perubahan Struktur Kepemilikan Saham Negara, melalui Penerbitan dan Penjualan Saham
Universitas Sumatera Utara
Baru pada Perusahaan Perseroan PT Pembangunan Perumahan tanggal 28 Desember 2009. Selanjutnya, pada tanggal 9 Februari 2010 saham Perseroan
resmi diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Sebagai suatu BUMN, mayoritas 51 kepemilikan saham PT PP dipegang oleh Pemerintah Republik Indonesia
dan sisanya 49 dipegang karyawan dan manajemen PT PP. Sejak IPO, mayoritas 51 saham dipegang pemerintah, 21,4 saham publik dan 27,6
saham dipegang karyawan dan manajemen PT PP. Kegiatan Usaha Perseroan meliputi Bidang jasa Konstruksi
BangunanGedung, JalanJembatan, Pengairan, Pelabuhan, dll, EPC Power Plant, Mining
, Properti Commercial, Residential, Hotel, Investasi Power Plant
Infrastruktur dan lain-lain Pracetak, tiang pancang, peralatan, dll.
5. PT. Krakatau Steel Persero Tbk
Pada 31 Agustus 1970, berdirilah PT Krakatau Steel Persero dengan memanfaatkan berbagai fasilitas peninggalan Proyek Besi Baja Trikora, yakni
pabrik kawat baja, pabrik baja tulangan dan pabrik baja profil. Pada 1977, Presiden Soeharto meresmikan mulai beroperasinya produsen baja terbesar di
Indonesia. Saat ini, Krakatau Steel memiliki kapasitas produksi baja kasar sebesar
2,45 juta ton per tahun. Melalui sepuluh anak Perusahaannya, Krakatau Steel sanggup melakukan diversifikasi usaha yang menunjang operasional Perusahaan,
seperti produk baja bernilai tambah tinggi pipa spiral, pipa ERW, baja tulangan, baja profil, industri utilitas air bersih, tenaga listrik,industri infrastruktur
pelabuhan, kawasan industri, industri jasa teknik konstruksi, rekayasa,
Universitas Sumatera Utara
teknologi informasi, serta layanan kesehatan rumah sakit. Produk-produk baja Krakatau Steel ini tidak hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan baja
nasional, tetapi juga dipasarkan secara internasional. Kemampuan teknis Krakatau Steel yang tinggi telah memperoleh
pengakuan internasional. Bahkan pada tahun 1973, Perseroan telah memperoleh Sertifikat ASTM A252 dan AWWA C200, serta pada 1977 memperoleh Sertifikat
API 5L untuk produksi pipa spiral. Sertifikat ISO 9001 diperoleh PT Krakatau Steel Persero pada 1993 dan telah ditingkatkan menjadi ISO 9001:2000 pada
2003.Sementara itu, SGS internasional memberikan Sertifikat ISO 14001 pada 1997 atas komitmen Perseroan pada kesadaran lingkungan dan keselamatan kerja.
Pada 10 November 2010, di tengah kondisi pasar yang masih bergejolak, PT Krakatau Steel Persero berhasil menjadi perusahaan terbuka dengan
melaksanakan penawaran umum perdana Initial Public OfferingIPO dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Pada 2011, PT Krakatau Steel
Persero Tbk. membukukan pendapatan bersih sebesar US 2.032,85 juta dan laba bersih US 151,34 juta. Pada tahun 2011, Perseroan dan anak perusahaan
dengan aset senilai US 2.398,08 juta memiliki 8.066 orang karyawan. Pada 2012, PT Krakatau Steel Persero Tbk. membukukan pendapatan
bersih sebesar US 2.287,45 juta dan mengalami rugi bersih US 19,56 juta. Pada tahun 2012, Perseroan dan anak perusahaan dengan aset senilai US
2.561,95 juta memiliki 8.092 orang karyawan.
6. PT. Garuda Indonesia Persero Tbk